4. Kepala Batu 🙈

344 82 10
                                    

"Apa kau akan melewatkan sarapanmu lagi ?"

Jihyo hanya tersenyum menanggapi perkataan bibi so "mian tapi sepertinya iya" ucapnya seraya mengambil kunci mobilnya "aku harus pergi sekarang bi,annyeong" jihyo melambaikan tangannya pada bibi so lalu beranjak pergi meninggalkan pekarangan rumahnya

Sudah beberapa hari ini ia akan melewati sarapannya dirumah dan memilih untuk sarapan di kedai jungkook saja,setiap pagi ia akan pergi kesana,walaupun ia sama sekali tak memiliki jadwal kelas pagi,ia akan pergi kekedai itu hanya untuk sekedar sarapan sambil memperhatikan setiap gerak-gerik dari jungkook,kenapa pria itu tetap keukeuh tak mau memberitahunya ? Ini sudah hari ke-3 dan pria itu masih bungkam tak mau berbicara pada jihyo

Seperti biasa,suara lonceng itu menyambutnya saat membuka pintu kedai "eoh jihyo nuna,kau datang lagi" felix yang berbicara,sudah beberapa hari ini mereka menjadi lebih akrab

"Aku pesan seperti biasa"

"Siap nuna" felix pergi kebelakang,menyiapkan pesanan jihyo

Lain halnya dengan felix yang selalu terlihat antusias saat melihat jihyo datang,pria tinggi yang terlihat seperti kelinci itu malah selalu menatapnya sinis,ia selalu menghela nafasnya saat gadis cantik itu membuka pintu kedainya,alih-alih menyapa ramah seperti menyapa pelanggan yang lainnya,jungkook malah memberinya tatapan tajam seakan-akan mau membunuhnya

"Datang lagi ? Hah benar-benar membuatku jengkel" gerutu jungkook sembari mengelap beberapa meja yang masih terlihat kosong

"Annyeong jeon jungkook-ssi,kau lihat ? Aku datang lagi bukan ?"

Jungkook menghela nafasnya panjang "terimakasih sudah mau menjadi pelanggan kedai kami" jawabnya dingin

"Hmm apa kau masih tidak mau memberitahuku eoh ?"

Jungkook menghentikan aktifitasnya,ia kini menatap wajah cantik jihyo yang terlihat antusias menunggu ucapannya "apa yang harus aku beritahu ?! Aku bahkan tidak tau kau ini membicarakan apa ?!"

"Tentang mimpi itu,kau juga memimpikanku bukan ?"

Lagi-lagi jungkook harus menahan emosinya dengan meremas kain lap itu kuat "sudah berapa kali aku bilang kalau aku sama sekali tidak memimpikan apapun tentangmu !!! Pergilah !" Teriak keras jungkook,keadaan kedai masih sepi karna ini masih terlalu pagi untuk seorang pelanggan berkunjung,tapi hanya jihyo yang selalu berkunjung sepagi ini setiap hari

"Aku sudah memesan,aku tidak bisa pergi,kau bisa rugi"

"Aku lebih baik rugi daripada harus melihat wajahmu itu sepagi ini ! Bahkan aku sangat muak mendengar kata mimpi yang selalu kau tanyakan padaku !"

"Ekhem hyung ! Silahkan anda pergi ! Dia pelangganku jadi jangan sekali-kali kau membentaknya seperti itu !" Felix datang membawa nampan yang berisikan semangkuk jajjangmyeon dan segelas air putih,jihyo tersenyum senang,setidaknya felix berada dipihaknya,dia bisa meminta bantuannya

"Aisssh kalian benar-benar !!!" Jungkook melempar kain lap itu tepat pada wajah felix,dengan langkah gusar ia meninggalkan meja jihyo

"Iiiii menjijikkan ! Wajah tampanku bisa hancur kalau begini" ucap felix jijik merasakan becek pada wajahnya "eoh nuna silahkan makanannya,jangan dengarkan ucapan jungkook hyung okay" pria manis itu mengedipkan sebelah matanya membuat jihyo terkekeh melihatnya

"Geundae felix-ah,apa aku boleh bertanya padamu ?" Felix mengangguk lalu mengambil tempat duduk didepan jihyo

"Apa jungkook-ssi pernah bercerita tentang mimpi padamu ?"

"Aaaah mimpi ? Ya,jungkook hyung selalu menggerutu kesal saat bangun pagi,bahkan dia pernah mengatakan kalau dia merasa aneh sejak mengalami mimpi itu" Jihyo semakin penasaran akan penjelasan felix "tapi aku tidak tau apa yang dia mimpikan" lanjutnya membuat senyum jihyo memudar,dia harus kembali membujuk jungkook rupanya

I'M YOUR A DREAM GIRL !! || Junghyo 💙 || (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang