Businessman muda yang sudah mapan, berhasil mengelola perusahaannya dengan 'cantik' bahkan mengurusi sahamnya yang tersebar di mana-mana. Siapa yang tidak mengetahuinya? Banyak gadis yang memujanya, mengidamkan pasangan hidup sepertinya. Belum lagi...
"Kubilang tadi jangan membantah lagi, 'kan? Kenapa kau masih saja membantahku?"
Ucapan Kyuhyun terdengar sedikit melunak. Kemudian ia meraih sejumlah obat diatas nakas dan mendudukkan dirinya di ranjang, tepat di sebelah Sungmin. Kyuhyun yang sudah bisa membaca gerakan Sungmin yang berniat menjauh, cepat-cepat memerangkap pinggang yeoja itu dengan sebelah tangan.
"Lepas!"
"Sekarang obatmu, ayo diminum."
Kyuhyun menyodorkan tiga tablet obat dan satu pil penambah darah untuk Sungmin. Gadis itu masih saja menatap marah pada Kyuhyun, tetapi akhirnya ia menurut juga. Jemarinya mulai meraih obat di telapak tangan Kyuhyun. Membuat Kyuhyun merasa geli dalam hati melihat perbedaan telapak tangan mereka.
Ia memperhatikan Sungmin yang meneguk obatnya. Lagi-lagi matanya tertuju pada leher Sungmin. Ugh, melihat leher putih dengan sedikit bercak kemerahan itu membuat Kyuhyun gatal. Gatal ingin meninggalkan jejaknya lagi disana.
Tetapi gaun tidur Sungmin sedikit mengganggu pandangan Kyuhyun, terutama bagian yang robek itu. Alisnya mengernyit. Apa Sungmin benar-benar tidak mampu untuk sekadar membeli baju tidur? Memangnya kemana uang yang didapatnya dengan menjadi penyanyi cafe?
"Tidak bisakah kau memakai pakaian tidur yang lebih pantas? Baju seperti itu sudah tak layak pakai, kau tahu."
Ucapan Kyuhyun membuat Sungmin menoleh kesal. Padahal Kyuhyun hanya bertanya, tidak bermaksud menghina atau apa. Tetapi telinga Sungmin rupanya menganggap kalimat itu sebagai ejekan untuk dirinya.
"Tidak usah berbicara jika kau hanya berniat mengejekku. Aku bukan penggila saham yang mempunyai tambang uang sepertimu, jadi bukan urusanmu aku memakai baju seperti apa!"
Nafas Sungmin tersengal setelah menyemburkan kalimat barusan pada Kyuhyun. Tetapi Kyuhyun hanya menguap bosan dan mengangkat bahunya. Membuat Sungmin benar-benar ingin mencakar wajahnya yang menyebalkan itu.
"Lee Sungmin, tadi aku sama sekali tidak berniat mengejekmu. Tetapi kau sendiri yang menyimpulkan begitu, ya sudahlah. Omong-omong, aku punya beberapa pakaian yang bisa kau pakai."
Kyuhyun turun dari ranjang dan berjalan ke arah lemari pakaiannya yang berjejer di sepanjang sisi kiri kamarnya, dekat pintu balkonnya. Ia memilah-milah sejenak, mencari satu piyama tidurnya yang cocok untuk dipakai Sungmin.
