Part 3

467 47 12
                                    

PART 3

You're My Precious

Cast :
Cho Kyuhyun
Lee Sungmin
Cho Sehun
Xi Luhan

.

Kyuhyun sudah menduduki kursi kerjanya pagi itu. Raut wajah dinginnya tampak serius membaca dokumen yang berada di tangannya. Ia membaca dengan cermat semua hal yang tertulis disana. Kata demi katanya diresapi dengan teliti oleh otak cerdasnya. Terkadang kedua alis hitam tebalnya mengerut halus, namun tidak lama. Cukup lama ia membaca berkas itu.

Satu jam kemudian dokumen tersebut sudah diletakkannya lagi diatas meja. Senyum puasnya mengembang. Didalam kepalanya sudah terbentuk bermacam-macam rencana jahat yang mengerikan untuk hidup seseorang.

"Hmm, Lee Sungmin. Kita lihat apa kau masih bisa tersenyum atau tidak setelah aku menjalankan rencanaku." Gumam Kyuhyun pelan. Kedua mata hitam kelamnya memandang jauh keluar jendela kaca, membayangkan betapa senangnya ia jika nanti rencana ini berhasil.

Entah mengapa Kyuhyun merasa ada sesuatu yang aneh dengan dirinya. Tidak pernah hatinya begitu penasaran dengan seseorang. Tidak pernah ia mau meluangkan waktunya yang berharga untuk membaca segala sesuatu yang bersangkutan dengan orang lain. Tidak penting, menurutnya. Tetapi Lee Sungmin berbeda. Ia berhasil membangkitkan rasa penasaran seorang Cho Kyuhyun. Namun, siapa yang tahu rasa penasaran dan benci itu akan berubah menjadi sesuatu yang berbeda nantinya?

.

.

.

"A-apa? P-pers? Maksudmu wartawan, Sehun?"

Sungmin tampak panik mendengar kalimat Sehun. Pria itu datang ke apartment mungilnya siang ini bersama Luhan. Sehun mengatakan akan ada acara amal yang melibatkan perusahaannya, dan yah mau tidak mau pria itu juga harus hadir bukan? Selain sang Presdir tentu saja. Siapa lagi kalau bukan Cho Kyuhyun.

"Ya, wartawan. Wajar bukan? Itu acara amal yang tergolong besar, Min. Semua pengusaha kelas atas akan datang, kurasa." Sahut Sehun.

Sungmin ingin membantah, namun ia tidak jadi mengeluarkan kalimatnya. Dalam hati ia membenarkan juga perkataan Sehun. Yeah, jika banyak pengusaha kondang rasanya mustahil acara itu tidak mengundang banyak wartawan juga. Sungmin menghela nafasnya pelan.

"Lalu apa yang harus aku katakan jika… salah satu dari wartawan itu bertanya macam-macam padaku?"

Sehun menatap Luhan sejenak, lalu gadis itu hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Kau tidak perlu memikirkan itu. Yang perlu kau lakukan adalah datang kesana bersamaku dan jangan menghilang dari sisiku, Min. Aku juga tidak mau tertangkap kamera wartawan. Jadi sebisa mungkin kita menghindar, oke?"

"Apa kakakmu yang sombong itu akan hadir juga?" tanya Sungmin sedikit sinis. Sehun mengangkat bahunya acuh.

"Entahlah, aku bukan sekertarisnya. Jadi aku tidak tahu apa dia ada jadwal datang kesana. Dia 'kan bos besar, kau tahulah…" ucap Sehun malas.

Sungmin masih tampak sedikit ragu, juga takut. Tentu saja. Seumur hidupnya ia belum pernah mengalami hal seperti ini.

"Ayolah, Sungminnie. Aku tahu kau bisa, jangan takut. Aku akan membantumu jika terjadi sesuatu." Luhan ikut membujuk Sungmin.

Melihat tatapan kedua sahabatnya itu, akhirnya Sungmin menghela nafas kalah. Entah dirinya yang terlalu baik atau apa, tapi ia tidak pernah bisa menolak untuk membantu orang lain.

"Gomawo, Min. Entah bagaimana lagi aku mengucapkan terima kasih kepadamu." Gumam Sehun pelan sambil mengacak rambut Sungmin.

.

You're My PreciousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang