Chapter 3

4 0 0
                                    

"Nana, kapan lo selesai ngambek? Maaf ya Nana cantik. Vino gak lagi gitu kok, tadi itu beneran lupa," kata Vino sambil mengguncangkan lengan Viona. Tapi Viona masih fokus pada TV.

Saat ini mereka sedang berada di ruang tamu Viona dan sedang menonton BTS. Vino sengaja mengalah ikut menonton karna Viona masih marah padanya.

"Nih nih makan roti biar tambah berisi, gak krempeng gini," kata Vino sambil memasukkan roti kemulut Viona.

Tapi bukannya merespon, Viona tetap fokus pada TV dan malah memakan roti yang diberikan Vino.

"Kak Vino, Nana gak ngambek kok, cuma marah aja. Tapi udah ilang marahnya pas nonton BTS," Jawab Viona sambil memakan rotinya.

"Nah bagus tuh, kalo gitu sekarang buatin gue mie kuah isi telur," kata Vino sambil mengambil remot TV dan mengganti channel nya.

Iya emang Vino gak punya akhlak, tipikal cowo santai gini bikin greget.

Tanpa pikir panjang, Viona langsung memukul Vino dengan bantal besar di sofa. Sangat keras dan tidak sebentar. Setelah itu Viona langsung pergi ke kamarnya.

"Tante Santiiii, Nana nakal! Cubit aja pipinya tantee," teriak Vino saat Viona sudah beranjak pergi.

"Nanaaaa, kamu jangan nakal! Kasian kak Vino dia lagi belajar mau lomba, jangan diganggu!" Teriak tante Santi, ibunya Viona dari dapur.

"Apaaa?!! Kak Vino yang ganggu Nana, kok Nana yang disalahiiin!" teriak Nana dari lantai dua , saat akan menuju kamarnya.

(🤪) ekspresi Vino saat Nana melihatnya dari atas. Melihat itu, Viona langsung menunjuk jari tengahnya.

"Tanteee, Nana kasar sama Vino," teriak Vino lagi dan dibalas muka masam oleh Viona.

-pagi-

Dug dug dug, Vino merasakan ada guncangan di kasurnya. Dia melirik melihat apa yang terjadi dan ternyata Viona yang ga jelas malah main trampolin di atas kasur Vino. Vino yang melihat itu kembali tidur, tidak menghiraukan.

Ntar kalo udah cape palingan diem, batin Vino.

"Bangun, bangun, bangun, Vino, bantuin, Nana, buat, PR," kata Nana disela-sela melompat.

Vino hanya diam tidak merespon, karna sudah tau akan begini. Viona memakai cara lain.

"Tanteeee," teriak Viona dari kamar Vino.

"Iyaa, knapa Na?" jawab tante Diva dari arah dapur.

"Nana punya berita bagus, kak Vino gak pernah cuci pi-" belum selesai bicara, Vino langsung mencengkram mulut Viona.

Saat itu terjadi mereka jatuh bersamaan di atas kasur, dan posisinya sangat dekat.

"Kenapa Na?... Eh kalian, ngapain peluk-pelukan?!" Kata tante Diva dan kaget melihat posisi mereka yang sangat dekat.

Mereka langsung bangun dan Nana langsung keluar dari kamar Vino karena sangat malu.

"Ma besok-besok jangan biarin Nana masuk rumah, jam 5 pagi gini dia masuk rumah orang sama aja naruh alrm gede," kata Vino sambil mengambil handuknya dan pergi untuk membasuh diri.

"Kamu ini, dia udah rapi dari jam segini itu langka banget. Bantuin dia ngerjain PR Vin," kata tante Diva sambil merapikan kasur Vino.

Saat keluar dari kamar Vino, tante Diva sudah melihat Viona bersama suaminya.

"Om Dava, Nana minta rotinya ya. Nana gak sarapan tadi di rumah," kata Viona yang sudah duduk rapi di atas meja makan bersama Om Dava, ayahnya Vino.

"Iya, iya ambil aja. Aduh maaf ya Na, om gak bisa nemenin makan, lagi deadline," kata om Vino yang masih fokus pada laptopnya.

"Mau tante bantu panggangin rotinya?" tanya tante Diva.

"Gak usah tante, ini aja. Nana kesini mau minta tolong Vino bantuin buat PR. Makasih ya tan," kata Viona sambil memakan rotinya.

"Kemarin ngapain aja? Sekarang baru buat PR ckck," kata Vino yang baru datang sambil mengambil 1 lembar roti.

"Sini cepet, ntar lambat sekolah gara-gara bantuin ni bocah buat PR," lanjut Vino dan pergi ke kamarnya.

"Iya-iya maaf kak Vinoo," kata Viona dengan muka malas.

06.00

"Yang ini caranya mengelompokkan, trus lo juga harus inget rumus ini," kata Vino.

Saat ini mereka sedang mengerjakan PR Viona di meja belajar Vino.

06.45

"Yeeees selesai! Vino yuk berangkat. Vinooo bangun," teriak Viona saat melihat orang dismpingnya tertidur pulas.

"Mmm ya ya, yuk berangkat," kata Vino sambil merengganggkan tubuhnya.

"Om, tante nana pamit," kata Viona sambil berpamit tangan pada om Dava dan tante Diva.

"Ma, pa. Pamit," kata Vino sambil melakukan hal yang sama seperti Viona.

"Hati-hati yaa, Vino inget pulangnya bareng Nana," kata tante Diva

"Iyaaa," jawab Vino dengan muka malas.

Saat mereka akan berangkat, Bima sudah menunggu di depan rumah Viona.

"Kak Bima?! Ngapain disini?" tanya Viona.

"Ya jemput lo, kan gue udah bilang kemarin di chat," kata Bima.

Oh iya gue lupa, batin Viona.

"Lo sama gue, kalo gak awas lo," kata Vino.

"Kasian anak orang Vin. Ntar pulang, gue sama lo. Serius," bisik Viona pada Vino.

"Yuk kak Bima," kata Viona dan pindah boncengan ke Bima.

"Bye Vino, gue berangkat ya," kata Bima dengan ekspresi (😏)

Mereka langsung pergi dari hadapan Vino. Vino mulai kesal dengan Bima.

❤️✌🏻
author

Love From ChildhoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang