Happy Reading 🙆👇
Waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam tapi rose masih berkutat pada laptopnya. Seharusnya ia sudah pulang dari tadi sore tapi bos resenya itu menyuruhnya lembur mengerjakan laporan yang akan dirapatkan besok dengan seluruh manager.
Mata rose sudah tak kuat lagi menatap tulisan yang ada di layar laptop, sejenak dia merebahkan kepalanya pada meja untuk memejamkan matanya beberapa menit saja.
🍃🍃🍃🍃
Chanyeol bersiap untuk pulang karena semua pekerjaannya sudah selesai. Saat keluar dari ruangannya dia melihat kearah kanan, pintu sekertarisnya tertutup rapat tapi lampu dari dalamnya masih menyala.
Dia belum pulang? Batin chanyeol.
Chanyeol melangkah ke pintu berwarna coklat itu. Tanpa mengetuk pintu, dia langsung membuka pintu ruangan itu. Matanya langsung menangkap bayangan wanita yang tertidur di meja kerjanya dengan laptop yang masih menyala.
Chanyeol melangkahkan kakinya mendekati wanita itu. Saat sudah di samping meja wanita itu, ia dapat melihat dengan seksama wajah gadis itu. Sebenarnya jika sedang tidur dia terlihat seperti anak-anak. Terlihat polos dan... Cantik. Yah, chanyeol mengakui dia sangat cantik dan menarik tetapi sikap bar-barnya itu membuatnya tidak suka.
Rose mengerjapkan matanya pelan lalu saat kesadarannya kembali ia dibuat kaget dengan kehadiran bosnya itu, "lo!.. Ah emm, bapak ngapain di sini?" Ucap rose.
Chanyeol masih setia berdiri di sana, "emang gak boleh? Ini kantor saya"
Bener juga sih. Batin rose
"Ayo pulang!" Chanyeol membalikkan badannya melangkah keluar.
"Apa?" Tanya rose yang masih duduk di mejanya.
Chanyeol menghentikan kakinya, "terserah kalo kamu masih ingin di sini, saya tidak jadi menawari tumpangan buat antar kamu" Setelahnya dia melangkah pergi.
Rose bergegas membereskan mejanya, dia takut di lantai paling atas sendirian. Dia segera menyusul chanyeol yang sudah berdiri di depan lift.
Mobil sedan mewah iu melaju membelah keramaian ibu kota yang seakan tidak pernah sepi. Walaupun hari sudah perut malam. Di dalamnya hanya keheningan dan suasana canggung yang meliputi chanyeol dan rose.
Rose lebih memilih memalingkan wajahnya ke arah jendela sedangkan chanyeol berusaha konsentrasi menyetir mobilnya walaupun sesekali ia melirik rose.
"STOP!!!" Teriak rose ketika sadar bahwa mobil yang di kendarai chanyeol bukan jalan ke arah rumahnya.
Cittttttt......
Suara dencitan ban mobil beradu dengan suara benturan kepala rose yang mengenai dashboard, beruntung sekali tidak sampai menimbulkan luka.
"KAMU GILA?! HAH! KAMU MAU MATI?!" Rose mengatupkan mulutnya yang hendak mencaci maki chanyeol ketika mendengar bentakan pria itu. Ternyata chanyeol terlihat menyeramkan saat marah.
"LO YANG GILA! LO PASTI MAU NYULIK GUE KAN?" Chanyeol menghela nafas kasar dan mengendalikan emosinya yang memuncak. Gadis bar-bar ini benar-benar membuat emosinya naik. Selalu saja melawan perkataan maupun membentak chanyeol dan menatapnya tajam balik. Tidak ada takutnya sama sekali.
"Kalau iya kenapa?" Chanyeol menatap rose datar lalu menyeringai. Tidak ada salahnya ia mengerjai gadis ini.
Tubuh rose langsung menegang, "APA?! LO MAU NYULIK GUE? LO TUH EMANG OM-OM KURANG AJAR! MESUM! AROGAN! A-mmhhh"
Rose membelalak matanya ketika teriakannya dibungkam oleh chanyeol. Lebih tepatnya bibir pria itu. Jantungnya berdetak dengan tempo cepat serta aliran darahnya seperti membeku. Ketika dirasakannya sesuatu yang kenyal dan hangat menyentuh bibirnya.
Awalnya chanyeol hanya ingin menempelkan bibirnya pada bibir gadis itu. Namun ketika tidak ada perlawanan dari rose ia perlahan menggerakkan bibirnya pelan dan mengecap rasa manis pada bibir rose.
Shit. Bibir gadis ini begitu manis.
Chanyeol mulai melumat bibir rose atas dan bawah bergantian. Berbeda dengan rose yang masih membeku dan tidak membalas ciuman chanyeol.
Chanyeol mulai melumat bibir rose lalu menggigit bibir rose sampai membuka mulutnya dan memasukkan lidahnya. Rose yang awalnya kaget saat merasakan sesuatu didalam mulutnya mulai terbuai dan membalas ciuman chanyeol, lalu mulai mengalungkan lengannya di leher chanyeol.
Pria itu menggeram lalu mengakhiri ciumannya sebelum ia lepas kendali dan menerkamnya saat itu juga. Bagaimanapun juga dia pria dewasa dan normal. Ntah kenapa bibir gadis itu membuatnya kecanduan sehingga ingin lagi dan lagi merasakan rasa bibir rose.
Ditatapnya wajah merah rose dan bibirnya yang membengkak lalu diusapnya pelan sebelum akhirnya chanyeol mengecup kening rose dan kembali melajukan mobilnya.
My first kiss!! Oh noo!
Rose sedih dan marah karena first kiss-nya diambil oleh atasannya yang arogan. Tetapi rasa malunya lebih besar ketika dia tampa sadar membalas ciuman chanyeol dan menikmatinya. Rasanya ia ingin menguburkan diri hidup-hidup.
🍃🍃🍃🍃
Sisa perjalanan diliputi dengan keheningan. Rose mengalihkan pandangannya keluar jendela, sedangkan chanyeol memfokuskan untuk menyetir. Chanyeol tersenyum dalam hati, ketika ia sudah tau cara ampuh untuk membungkam mulut bar-bar gadis itu yang selalu menentangnya.
Mobil sedan mewah itu memasuki rumah dengan pagar yang menjulang tinggi. Melewati pekarangan yang luas dengan dihiasi pepohonan dan bungan bunga, sebelum berhenti di depan rumah yang terlihat elegan.
"Terimakasih!" Ucap rose tanpa menatap atasannya itu.
Namun saat rose sudah turun dari mobil chanyeol, pria itu ternyata ikut turun dan mengikuti rose.
"tunggu!! Bapak ngapain ikut turun?" Ucap rose seraya menahan dada chanyeol yang tadi tetap berjalan dibelakangnya.
Chanyeol berhenti, "saya juga ingin masuk"
"Kenap--"
"Lo udah dateng ternyata" Belum sempat rose membalas chanyeol, dari arah dalam kakaknya suho sudah terlebih dahulu keluar rumah.
"Kakak yang undang dia kerumah?" Tanya rose pada kakaknya.
"Iya, tadi kakak yang minta chanyeol antar kamu pulang, soalnya tadi kamu gak bawa mobil" Rose mengangguk lalu menatap chanyeol sinis.
"Yaudah!" Rose lalu pergi masuk kedalam rumahnya meninggalkan kakak dan bos brengseknya.
🍃🍃🍃🍃
🍃🍃🍃🍃
Jangan lupa ya suport cerita ini dengan cara vote bintang di pojok kiri bawah hehehe...
Terima kasih...
Love,
Penulis ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Future Wife Mrs. Bar-bar {CHANROSE}
ChickLitChanrose story 🌷 Roseanne park, gadis yang terkenal dengan perilaku bar-bar nya, tiada hari tanpa berantem dan balapan liar. Tapi bagaimana jadinya saat rose bertemu dengan gadis kecil yang memanggilnya mama. Dan harus berurusan dengan pria arroga...