- Dibully atau Membully? -

32 12 15
                                    

Selamat Membaca Cerita "REGA" Semoga kalian suka.
_Happy Reading_

Aku memang gadis pendiam, tapi jika kalian pikir aku orang yang akan diam saja jika kalian tindas. Kalian salah! Reina adalah gadis yang keras!

Reina Alzian.

Kali ini Reina sedang berdiam diri dikelasnya. Dia malas untuk keluar padahal ini jam istirahat. Reina tidak seperti kebanyakan gadis lain, yang punya sahabat. Reina tidak punya teman apalagi sahabat. Teman Reina hanyalah malam dan kegelapannya.

Oh, iya kali ini Reina sedang membaca salah satu buku novel bergenre sedih, atau broken home, karna sitokoh utamanya ini memiliki orang tua yang sudah terpisah. Sama seperti Reina.

Reina sangat hobi membaca, entah itu buku pelajaran atau hanya buku cerita. Tapi tidak semua buku Reina suka, ada buku yang bahkan Reina benci.

"Rei, disuruh pak Tito ngambil kursi di gudang belakang untuk duduk murid baru." Perkataan seseorang didepan-nya membuat Reina mendongkak menatap siapa yang berbicara.

Itu Cika, bukankah Cika murid kelas lain tapi kenapa dia yang menyuruh Reina mengambil kursi untuk murid baru, eh tunggu-tunggu memang ada murid baru? Reina rasa dia tidak mendengar kabar akan ada murid baru dikelasnya.

"Kok harus gue? Gue cewek, yang cowok kan banyak kenapa gak suruh mereka aja?" tanya Reina. Cika justru mengigit bibirnya bawahnya gugup. Reina yakin ada yang tidak beres.

"Ya gue ga-gatau Rei, pak Tito nyuruh nya Lo yang ngambil," ucap Cika gugup. Reina bisa merasakan jika sebenarnya Cika memiliki rencana.

Ya Reina sering mendengar. Geng Anneta itu sering membully murid lain, dan Cika ini adalah teman dari Anneta. Ah Reina tau jangan Zudzon tapi ya bagaimana dipikiranya seperti itu.

"Oh, oke." Reina tak-tahu menuruti apa yang dikatakan Cika adalah kebaikan atau malah sebaliknya. Tapi yang jelas Reina hanya ingin mengikuti permainan Anneta saja.

Setelah jika keluar dari kelasnya Reina segera menutup buku novel yang dibaca, dan segera berlalu keluar dari kelas itu. Untuk ke gudang belakang sekolah. Ada apa disana. Reina jadi penasaran.

••••••••••

Krekkk

Gudang ini sepertinya sudah lama tidak digunakan, aneh saja bukankah kursi yang baru disimpan di gudang lain, bukan gudang belakang sekolah. Tapi ah sudahlah.

"Lo dateng juga akhirnya! Gue udah nunggu lama." Desisan itu berasal dari luar gudang. Sedangkan posisi Reina itu didalam. Sedetik kemudian, Reina membalikkan tubuhnya melirik dari mana suara itu berasal.

"Cih, mau ngebully satu orang aja bawa temen sekampung norak!" ketus Reina. Matanya melirik bergantian teman-teman Anneta yang ada empat, bayangkan satu lawan empat mana bisa.

"Lo berani juga gue kira Lo, bakal sujud-sujud minta ampun ke kita. Oh, iya kalo lo mau sujud mungkin kita akan bully dengan sedikit kelembutan." Perkataan dari Anneta membuat Reina menyipitkan matanya, dan terkekeh pelan. Lucu sekali Anneta ini.

"Sayangnya, gue gak ngampang dibully, apalagi anggota kalian cuman empa-"

Krekk

Pintu gudang itu terbuka lagi, menandakan ada orang yang masuk kedalamnya lagi, Reina dan yang lain reflek menatap siapa yang masuk.

Dia Viola.

Kenapa Viola bisa ada disini?

Iya itu Viola, Reina mengenal Viola lantaran saat itu dia menolong Viola untuk mengantarnya kerumah sakit.

"Loh?? Reina?" pekik Viola. Dia tersenyum lebar menatap kearah Reina.

"Vii? Kamu kok disini? Bukannya kamu gak sekolah disini?" tanya Reina penasaran. Viola justru membalas dengan senyuman lebarnya.

"Iya, aku pindah kesini. Aku pindah karna emang aku mau satu sekolah, sama Al-" ucapan Viola disela oleh Anneta. Membuat Reina bertanya-tanya, Al itu siapa? Apakah Alga? Ah, Reina rasa tidak.

"Oh jadi Lo kenal sama ni cewek Vii? Bagus deh gue lebih leluasa bully kalian!" sela Anneta. Reina menatap Anneta tajam.

"Neta kok gitu sih! Kamu kan pernah janji gabakal jadi pembully lagi. Ngelanggar janji itu dosa Neta." Reina melihat Viola menatap Anneta tak suka. Kadang Viola penasaran apakah Anneta mengenal Viola dan sebaliknya.

"Gak usah sok suci!" Tiba-tiba saja Anneta mendorong tubuh Viola hingga Viola tersungkur. Reina yang melihat hal itu segera berlari kearah Viola, tapi percuma dikalah cepat Viola sudah jatuh.

"Vii, gak sok suci, tapi dia emang suci gak kaya lo!" Tidak ini bukan Reina yang berbicara. Tapi suara seorang laki-laki dari balik pintu. Ini suara siapa?

"Aldy!" Pekikan Viola membuat Reina ikut menatap seorang lelaki yang baru saja masuk keruangan itu, dia Aldy! Tunggu-tunggu apakah Alga juga disini? Bukankah mereka berdua selalu bersama.

"Al, ada apaan si- Loh Reina?! Ngapain disini?" Tuhkan baru aja Reina bilang. Alga itu sama Aldy selalu berdua, ya mungkin Mereka pacaran:v

"Ngobrol sama cicak!" balas Reina kesal. Bukankah Alga punya mata? Kenapa tidak melihat sendiri saja.

"Yakali ngobrol sama cicak, mending ngobrol sama gue." Baru saja Reina ingin membalas ucapan Alga, tapi dia urungkan kembali karna mendengar bentakan Aldy.

"Maksud lo apa Net! Lo mau bully Vii, itu kenapa?! Emang dia punya salah sama Lo?" bentak Aldy. Apakah ini sisi lain Aldy? Di tampak peduli sekali dengan Viola.

"Udah Al! Lo nakutin Vii, kalo kaya gini!" bentak Alga. Seperdetik kemudian Aldy mengalihkan pandangan-nya menatap Viola. Benar Viola ketakutan.

Alga melihat Aldy membawa Viola pergi entah kemana. Jangan tanya Anneta bagaimana. Tubuhnya bergetar bentakan Aldy tadi sungguh mengerikan.

"Gimana? Masih mau bully gue?" tanya Reina. Dia sedikit terkekeh memperhatikan gerak-gerik Anneta yang nampak ketakutan.

"Udahlah Yang, mending dinner sama aku, eh ini siang Yah?" Tanpa aba-aba Alga merangkul Reina membuat Reina tersentak karnanya.

"Yang palalo peang!" Reina menepis tangan Alga yang merangkulnya. Dia segera melangkah menuju pintu keluar gudang itu. Alga yang mendapat perlakuan tiba-tiba dari Reina mendadak kaget. Untung saja dia tidak jatuh bisa malu kalo jatuh.

"Awas aja kalo kalian berani Bully Reina lagi! Gue pastiin kalian keluar dari sekolah kita ini!" Anneta dan ketiga temannya tersentak kaget. Kemana Alga yang lembut tadi? Kenapa hilang saat Reina hilang juga.

Alga segera keluar dari gudang itu. Dia berlari kecil agar bisa mengejar Reina yang jauh dibelakangnya.

"Rei tungguin! Yakali calon pacar ditinggal!!"

_________________________________

Hey gimana Chapter ini?

Semoga kalian suka yah^^
Aku baru Up, karna emang baru sempet.

SeeYouNextChapter•√•

Vote and komen yah, itu berharga tau buay aku:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang