Reysha Refandy

33 9 1
                                    

Budayakan vote sebelum membaca!

Apakah orang yang meninggal itu dapat hidup lagi? ya tuhan, keajaiban apa lagi ini?

Tadi Lily memang mengirim pesan padaku, aku sangat tidak enak pada Lily, aku membentaknya, kasar padanya dan sekarang aku lagi membutuhkan teman curhat. Sebaiknya aku ke Taman dekat perumahan saja, disana udarahnya sejuk, angin juga bertiup sedikit kencang, keadaan sunyi bisa membuatku tenang.

Aku berjalan sendiri diatas trotoar jalan, rasanya sangat hancur. Nenek yang tak bisa memihak antara aku dan Keisha, Keisha yang menyebalkan dan ayahnya yang sudah mebuat hidup bunda tidak tenang, kak Rey yang mati karenanya, dan Lily yang tadi sudah aku ancam.

Aku berniatan untuk menelepon Lily, tapi aku merasa tidak enak padanya, tapi aku memberanikan diri dan aku harus meminta maaf padanya. Tiba-tiba

Lily jelekk <3 menelepon

Aku merasakan getaran dari tanganku, baru saja aku meneleponnya, tapi dia duluan yang meneleponku.

"hai Kea, kamu gak marahkan ke aku?" Lily berbicara di telfon, "ketemuan yuk, aku kesana ya, ke taman" katanya.

"darimana kamu tau kalau aku lagi di taman?" tanyaku.

"air matanya jangan di hapus, keluarin aja biar puas nangisnya" jawab Lily, "aku di dekat pohon beringin Kea, belakang ayunan" kata Lily

Aku pun langsung mencarinya. Aku menemukan Lily yang sedang berdiri dengan kursi roda, aku pun langsung berlari dan lupa untuk mematikan teleponnya. Aku terkejut dengan Lily, aku segera memeluknya. Sudah lama kita diam, akhirnya Lily membuka suara.

"kamu lagi ada masalahkan? Aku tau semuanya, nenek cerita ke aku" kata Lily yang membuatku sangat terkejut

"iya, udah jangan dibahas ya. Sekarang aku nanya, kenapa kamu pakai kursi roda?" tanyaku yang membuat Lily diam seribu bahasa.

"a a aku itu" ucap Lily takut, "itu kenapa?" tanyaku lagi.

"aku ketabrak sepeda motor tadi, aku minta kamu ketemuan, aku pingin curhat kalo orangnya itu mirip sama kamu" ucap Lily yang membuatku bingung

"tapi dia bukan perempuan, dia laki-laki, dia ganteng tinggi, hidungnya mancung, putih dan warnah rambutnya aga cokelat hitam gitu kaya kamu, mirip banget, dia udah besar sih, dan dia tanggung jawab, dia baik" kata Lily.

Bagaimana bisa dia mirip denganku? Apa Lily hanya halusinasi? Atau Lily salah lihat?, batinku. "Mungkin kamu salah Li, gak mungkin lah" elakku.

"nggak mungkin" elak Keana lagi dan membuat Lily capek bicara sama Keana, keras kepala dan susah buat nurut.

"Oh ya rumahnya deket taman ini, katanya suruh mampir kalo lewat, kesana yuk" kata Lily, "beneran gak apa?" tanya Kea, "iya kakaknya sendiri yang ngomong" kata Lily

***

Di perjalanan Keana terus bertanya tentang kakak itu, sejak kapan Lily gampang percaya dengan orang yang baru saja ia kenal. Ternyata Lily mengatakan jika kakak itu terlihat tulus kepadanya, dan sudah harusnya sih kakak itu baik pada Lily, karena Lily lah korban kecelakaannya.

"nah rumahnya itu kea, yang warna putih" tunjuk Lily yang membuat Keana juga melihat arah tangan Lily menunjuk.

"kak Fandy.." panggil Lily dari depan gerbang, tiba-tiba ada orang yang membukakan, tapi itu buka laki-laki ia perempuan mengenakan seragam seperti pembantu.

Take Care Of YourselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang