Peluit sangkakala

1 0 0
                                    

Bebylopia



"woi nggi, punya topi yang kedua ngga? " tanya Rangga semas

"yang kedua panjul! Nggak lah,"

"Nyantee dong, minta gue sosor?"

"ish, dasar kadall" teriak Anggi murka

"dia kira bebek pake nyosor" gumam Lofia

"Udah yuk Fi, udah pada baris tuh" ajak Anggi

Lofia menyambar sepatu berwarna hitam dengan corak abu abu miliknya

"ada yang aneh, ah mereka brisik banget" ucap lofia

"tiap senin pagi mereka itu udah kaya ibu ibu temen mamah aku, biarin aja lah"

Jika gerombol perempuan sudah baris dengan rapi maka laki laki masih saja berebut atribut.

Seperti yang dilakukan Seros dan Rangga

"Pinjem elah ji, gue nih yang mau nyalonin jadi ketua osis ya masa harus baris didepan bisa ancur reputasi gue jii" ucap Rangga sembari mencengkram pundak Aji.

"Gue ji, masa lo tega liat gue tiap senin dihukum ngga kan? " ucap Seros tak kalah mendesak

"Kalo topinya kalian pinjem gua pake apa dongol pisangg! "

Prriitttt..

Gawat!

Peluit sangkakala milik pak Mukhtar sudah berbunyi, tandanya semua siswa harus sudah dilapangan.

"udah lah ros, mending di jadiin pajangan daripada kena tampol"

"iya kalo di tampol kalo kena keris saktinya"

Para laki laki gencar keluar kelas.

"Eh, sepatu gue manaa?

Priittt prittt

"Kenapa ros? "

"Sepatu gue kemana kambingg"

"Lah lu taro mana? Itu kali sepatu lo" tunjuk rangga ke sebuah sepatu hitam

Mata Seros mendelik

"Ya kali gue gake pantofel"

Pritttt

"Kalian Rangga! Seros! Cepat baris malah enak enak ngobrol kalian"

"Eh iya pak ini, lagi pake sepatu. Udahlah pake itu aja ros dari pada kena sambit iye kan? " ucap Rangga melangkah pergi

"Siapa yang gazab sepatu gue? Apa senggak mampu itu dia?"

"Sepatu mahal lagi, ngga kena sambit pak mukhtar kena sambit nyokap ini mah"

"Seros! Ngapain kamu masih disitu?! Mau saya ngedongeng dari zaman penjajahan indonesia sampe merdeka biar kamu tau gimana besarnya perjuangan para pahlawan?! "

"I iya pak, ini mau ke lapangan kok"

Terpaksalah Seros menggunakan sepatu laknat ini, pantofel.

Dan lebih sial lagi ketika mendengar ini,

"Kamu ngga bawa topi? Kedepan! " ucap pak Karseno tegas

"Lo sumpah! Gue aja yang dideket lo malu banget pfftt" lirih Rangga mengigit bibir bawahnya untuk menahan tawa

Mata beberapa siswa mengarah pada Seros karena pantofel sialan ini

Pftt pftt

'mamah eros janji deh ngga bakal boong lagi, eros malu banget yaalloh' batin Seros

----

Eros barusaja selesai menyapu halaman sekolah.

Ia memasuki kelas, meneguk air yang ia bawa dari rumah.

Sungguh panas dan letih, tapi ini tak sebanding dengan malunya ia tadi.

jika boleh dinego ia lebih baik menyapu halaman sekolah sampai bel pulang dari pada harus baris disamping kepala sekolah dengan beralas sepatu pantofel

Lofia berjalan mendekati Seros,

"Apaan Badak! Gue ngga mood buat ribut sekarang" ucap Seros acuh

"E ee Seros,

Kayaknya tadi sepatu kita ketuker deh.. "

Seros menyemburkan air yang ada dimulutnya

"Apaa?! Lo sengaja? "

"Engga suer" ucap Lofia cepat, mengangat tangannya.

"Badak sumatera!!" Semprot Seros

Ancaman.

"Aaaaa" Lofia berlari keluar kelas dengan susah payah.

"Gue cekik lu, lo gabakal bisa lari! "

Sudah Lofia sangka bahwa ini akan terjadi..




Makasih udah dibacaa 🦊

BabylopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang