Chapter 1 | Flashback

91 25 4
                                    

Let's go vote and comment!

tw // blood, violence, death.

🎶 in play : In The Stars - Benson Boone

OOO

Cahaya matahari samar-samar mulai terlihat. Angin pagi menerpa wajah gadis cantik yang berdiri tepat di gerbang Jurre Inn School (JIS). Memakai baju putih dengan rok kotak-kotak berwarna coklat muda selutut. Rambutnya yang kecoklatan digerai dengan jepit rambut pita berwarna senada, berterbangan bersamaan dengan tiupan angin. Suara bising para murid juga terdengar jelas di pendengarannya pagi ini.

Gadis itu berjalan menuju kelasnya yang terletak di lantai 2. Dia adalah seorang gadis yang pintar dan taat akan aturan. Gadis pintar yang dibanggakan oleh para guru di sini.

"Ashize," panggil seseorang dari ujung sana.

Gadis itu menolehkan pandangannya ke asal suara. "Good morning, Miss." Kemudian menyalami tangan seorang yang diketahui adalah gurunya itu.

"Miss bisa minta tolong bawain buku ini ke teacher's room?" tanya guru muda tersebut.

"Sure, Miss Areha." Gadis itu melenggut mengerti dan mengambil alih buku di tangan gurunya itu.

"Thank you, dear," tutur gurunya sebelum dia beranjak pergi dari situ.

Ashize tersenyum. "My pleasure." Ia akhirnya berjalan menuju teacher's room sesuai arahan Miss Areha.

JIS memang lumayan sering menggunakan bahasa Inggris untuk melatih murid-murid di sana fasih berbahasa asing.

OOO

"Ashize pasti udah doing our homework."

"Masalahnya tuh anak belum nyampe!" gerutu gadis berambut hitam, Cheirin.

"Palingan bentar lagi nyampe," balas salah satu dari mereka, Isanah.

"Good morning everyone!"

Siapa lagi jika bukan Ashize Ardhiona. Hanya ia seorang yang masuk ke kelas dan berteriak mengucapkan selamat pagi kepada semua orang. Ashize disebut gadis teramah di seluruh JIS.

"Morning, babe!" pekik mereka semua menyambut senyuman yang di berikan Ashize.

Gadis itu tak pernah luput dari senyumannya. Apa saja selalu dia balas dengan senyuman. She's a happy virus with positive vibes girl.

"Je! Liat homework lo dong!" jerit gadis yang sedari tadi menunggu kedatangan Ashize seraya berjalan ke arahnya dengan semangat. Dia adalah Yiona.

Ashize duduk di bangkunya lalu mengeluarkan buku PR-nya. Gadis yang tadinya memohon kepada Ashize, menatap buku itu bahagia. Ashize, she's kind of person. Semua orang tahu itu.

"Wah, thankyou Je!" Yiona memeluk Ashize yang juga tersenyum kepadanya. Mereka memanggil Ashize dengan sebutan Je, tidak ada alasan spesial, hanya suka dengan panggilan itu.

"Lain kali kerjain. Jangan liat doang." Gadis itu menganggukkan kepalanya paham. Lagipula ia tidak setiap hari meminta jawaban dari Ashize.

"Tau tuh, Ona!" cibir salah satu dari, Sirren.

Yiona memajukan bibir bawahnya. "Ya maaf, Ilen." Sirren dengan nama panggilan Ilen.

Ashize mengusap bahu Yiona lembut. "Udah, gak papa. Mending kerjain sekarang," lanjutnya membuat Yiona tersenyum.

Ashize adalah tipe seorang sahabat yang perhatian dan juga pengertian. Gadis itu dengan senang hati membantu dan juga mendengarkan keluh kesah sahabat-sahabatnya.

Two Broken PartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang