11

675 70 14
                                    

———💚———

"Bella,dia..."


Amnesia." Jelas orang itu lagi. Renjun, Jeno, Haechan dan Jaemin yang berada disana terlonjak kaget atas perkataan orang di hadapan mereka ini.

"L-lo seriusan bang?" Tanya Haechan lalu menutup mulutnya sendiri. "Iya , Chan" Jawab orang yang ada dihadapan mereka.

"Ada lanjutannya lagi," Kata orang itu lagi dan mulai menceritakan lagi.

"Pas gue tau kalau dia amnesia, gue bener-bener kaget bahkan kaki gue lemes banget. Gua yang udah bikin Bella jadi amnesia. Gue ga berhenti nyalahin diri gue sendiri. Besoknya, adiknya Bella datang ke rumkit dan dia nanya kenapa Bella bisa ada di dalam sana, akhirnya gue cerita semuanya ke Felix sampai bahwa Bella amnesia. 

Felix sempet marah sama gue waktu itu, tapi gatau kenapa dia tiba-tiba bilang ke gue 'Gapapa, bang.. mungkin ini takdir dari Tuhan' dan disitu gue udah berhenti nyalahin diri sendiri dan mulai menyisipkan nama Bella dalam setiap doa gue. Akhirnya doa gue terkabulkan dan Bella akhirnya sadar.

Tapi, gue baru inget bahwa Bella amnesia. Dia ga inget gue... Yang dia ingat hanya keluarganya dia. Sampai pada akhirnya, gue pindah ke Indonesia karena disuruh papa dan Bella tetap ga inget gue, sedangkan gue inget Bella." Kata orang tersebut.

"Bang.. Gimana perasaan lo pas tau kalau Bella ngekos juga dikos kosan kita dan ternyata pemilik kos kosannya itu papa nya Bella sendiri?" Tanya Haechan sambil menyeruput Latte di hadapannya

"Awalnya sih kaget, apalagi pas tau kalau Pak Sooman itu ayahnya Bella. Jujur, dari dulu gue temenan sama Bella, gue cuman kenal adeknya. Gue gatau adeknya masih inget sama gue apa engga" Jelas orang itu sambil sesekali menatap luar jendela.

"Lo ngerasa canggung gak sih bang?" sekarang gantian Jeno yang bertanya.

"Awalnya canggung, tapi gue pengen lupain masa lalu dan mulai lembaran baru lagi sama Bella. Gue bakalan lindungi Bella, diam-diam. Apalagi dari 'dia'" Kata orang itu lalu tersenyum tipis.

"'dia' siapa, bang?" Kata Renjun, "Ada, kalian gausah tau. Tapi, ini rahasia berlima aja ya.. Yang lain jangan sampai tau masalah ini" Kata orang itu lalu mereka berempat mengangguk serempak.

"Balik yuk," Kata orang itu lalu mereka berlima balik ke kos kosan.

• • •

"Assalamualaikum" Kata Renjun lalu membuka pintu kos kosan.

"Darimana aja kalian?" Tanya Taeyong yang sudah ada tepat di depan pintu masuk.

"Tadi baru dari Cafe depan" Balas Jeno, "Dia yang ngajakin" Lanjut Jaemin lalu menunjuk orang di sebelah nya.

"Oh, piket jangan lupa." Setelah berkata demikian, Taeyong hendak masuk ke dalam kamarnya, "Jung, gua pengen ngomong sama lo nanti" kata Taeyong kepada orang yang berada di sebelah Jaemin. "Oke bang" Kata sosok 'Jung' itu lalu masuk ke kamarnya.

"Huft, Gua kangen sama lo Bel.." Gumam ornag itu saat melewati kamar Bella.

"Dia kasihan juga ya.." kata Jeno mengingat percakapan mereka berlima saat di cafe tadi. "Iya, gue aja sampe nangis. Yaampun, kadar kegantengan gue menghilang sedikit" kata Jaemin sok drama di hadapan cermin yang terletak di ruang tamu. Ya, Jaemin sempat meneteskan air matanya saat mendengar cerita dari orang itu di cafe.

"Kalau bisa nih ya, Lo udah gue masukkin lagi ke dalam dalam rahim bunda, Punya dosa apa sih gue sampe punya kembaran kayak lo!" Kata Jeno lalu menyentil dahi Jaemin.

"Anjir lo Jen! Mentang-mentang lebih tua 7 menit, main nyentil-nyentil gue aja" Kesal Jaemin.

"Bodoamat" Kata Jeno lalu pergi ke kamarnya.

• • •

Pagi harinya,

"WOY SEMUANYA BANGUN!" Kata Taeyong memanggil semuanya menggunakan toa yang ada di kos kosan mereka.

"BERISIK ELAH BANG!" Teriak Lucas dari dalam kamarnya.

"ADA TETANGGA BARU NOH DEPAN RUMAH! GECE KELUAR!" Kalau Taeyong udah ngomong 'gece' mending cepet-cepet bangun dan nyamperin dia, kalau ga kos kosan ini bisa terbelah jadi dua keping.

"Emang tetangga barunya saha sih?" Tanya Xiaojun kepada Hendery disebelahnya, "Ya mana gua tau" Balas Hendery

"Siapa kak namanya?" Tanya Bella yang baru selesai melakukan aktifitas paginya , "Vernon kalau gak salah, Bel" Kata Taeyong yang membuat Bella melotot lalu berlari ke luar rumah.

"BELLA!"
"KAK BELLAAA!"
"BELLA! NGAPAIN LO?"
"KEJER WOI KEJER"

Begitulah teriakan para penghuni kos kosan lalu pergi mengejar Bella yang sudah sampai di rumah tetangga barunya, namun ketika mereka sampai di sana, mereka melihat Bella berpelukan dengan cowok yang asing di mata mereka.

"Ekhem" Dehaman Taeil memecahkan keheningan lalu Bella melepaskan pelukannya.

"E-eh kalian kapan sampe sini?" Tanya Vernon, "Barusan pas lo asik meluk pacar lo" Sinis Yuta namun setelah mendengar ucapan Yuta, Bella dan Vernon tertawa terbahak-bahak. 

"Pacar? Sama dia? Apa jadinya dunia?" Kata Bella lalu kembali tertawa bersama Vernon.

"Ketawa mulu lo berdua, tidur gue keganggu anjir" Kata seseorang menuruni anak tangga dan otomatis semuanya melihat kearah tangga.

"PILIKS!" Teriak Bella lalu pergi menghampiri Felix yang baru bangun, "Apasih kak, malu dilihatin noh" Kata Felix berusaha melepaskan pelukannya, "Dih gamau dipeluk sama cecan" Kata Bella.

"Lo pindah kesini fel?" Tanya Bella kepada adiknya itu. "Iya, kak" Kata Felix. 

"Ohya, Vernon ini sepupu gue btw" Kata Bella sambil menatap penghuni kos-kosan yang berada di ruang tamu. "HAH?!" Pekik Yuta sedangkan yang lain menertawakan Yuta yang sudah salah paham tadi. "Iya, udah lama gue ga ketemu ni anak, eh udah tinggi aja" Kata Vernon lalu mengusak kepala Bella. 

"Udah, kalian mending balik aja dulu, mandi sama piket!" Kata Taeyong lalu mereka semua pamit darisana termasuk Bella.

"Fel, lo inget Jungwoo?" Tanya Vernon sambil melihat arah jendela. "Inget kok Ver..

Kecelakaan Bella kan?" Kata Felix dan Vernon menganggukan kepalanya.

———💚———

tbc




Happy 4th anniversary for NCT127-!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy 4th anniversary for NCT127-!

Thanks for always be with us-!
We love you-!

Kos-kosan | NCT ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang