Vote comment juseyo~~~
"Kenapa sih masih ngeladenin manusia dajjal kek dia, Ra?"
Ara menatap lekat sahabatnya yang sibuk mengomel tapi tidak berhenti juga memasukkan bakso kedalam mulutnya. Alhasil makanan yang ada dimulut Cia sedikit tersembur kemukanya.
"Kan, kasihan kalau dianggurin. Setidaknya gue udah baik kemantan" jawab Ara sombong.
Memamerkan kebaikan itu memang penting dan pastinya kita merasa bangga. Tapi, lain lagi jika kebaikan yang dimaksud Ara, "Jan mau dibego-begoin" tukas Cia sedikit ngegas.
Gadis berambut coklat itu hanya mengangkat kedua bahunya acuh. Menurutnya dia harus terus berbuat baik. Biar gak dijulitin.
Acara makan mereka sedikit terganggu saat Eggy mulai ikut duduk bersama mereka. Suasana kantin jadi kacau karena hari ini Eggy kelihatan jauh lebih tampan.
Cia rasanya mau meneteskan air mata saat dirasa meja tempat dirinya dan Ara sedang makan sedikit bergetar karena dikerumuni cewek-cewek seantero sekolah. Bahkan, ada anak sekolah lain.
Dari mana masuknya nih cabe?. Batin Cia.
Ara mendengus, "Kita lagi makan. Bisa minggir sebentar gak?"
Sayangnya, sudah hampir beberapa kali ia berteriak dengan mengatakan hal yang sama tapi tidak membuat orang-orang itu sedikit menepi.
Eggy yang merasa iba akhirnya berdiri dan sedikit melirik tajam kearahnya penggemarnya yang fanatik.
Seperti mengerti dengan maksud tatapan Eggy, satu persatu cewek-cewek tersebut menghilang bahkan meninggalkan kantin.
Cia bertepuk tangan sambil menganga, "The power of Eggy", cowok itu hanya tersenyum dan kembali memasukkan sebuah roti kedalam mulutnya.
Hening sebelum akhirnya Eggy membuka suara.
"Ra, udah ingat sama mukanya?"
Alis gadis yang ditanya tiba-tiba mengkerut mencari maksud dari inti pembicaraan Eggy. Anak itu memang tidak suka berbasa-basi tapi kasihan saja sama Ara yang tidak mengerti.
"Cowok yang diclub minggu lalu" ucap Cia meluruskan.
Ia mengangguk tapi kemudian menggeleng, "Belum ingat" katanya.
"Gimana mau dicari, kalau mukanya aja gak diingat"
Ara menghentikan kegiatan mengunyahnya. Kedua sahabatnya sudah sangat berlebihan. Walaupun dirinya juga penasaran akan tetapi tidak perlu dicari.
"Udahlah. Lagiankan dia udah gak pernah muncul lagi"
Baik Eggy maupun Cia mendengus kesal. Jika dilanjut, pasti lagi-lagi Ara akan mencari alasan paling baik sehingga sahabatnya merasa iba dan membiarkannya berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Philia
Teen FictionGENRE : TEN FICTION, ROMANCE ••• "Ra, ini hidup kamu. Diri kamu sendiri yang berhak nentuin semuanya, termasuk urusan cinta" Dia Ara, Aradelya Kim tepatnya. Seorang gadis dengan rambut panjang berwarna coklat, mata coklat, berkulit putih, bibir sem...