Marina Bay Sands Hotel
Mereka ber-lima segera memasuki sebuah kamar hotel yang telah mereka pesan selama mereka berlibur di Singapore.
Sebuah kamar yang sangat luas dan disuguhi oleh pemandangan patung Merlion yang sangat cantik membawa kedamaian bagi siapa yang menginap di kamar tersebut.
Tapi tidak dengan Novlin dkk, yang memasuki kamar hotel dengan beragam perasaan yang sudah campur aduk kayak es campur.
"Nov, sini gw obatin luka lu," Ucap Silvya yang langsung mengambil kotak P3K yang sudah disediakan oleh pihak hotel
"Engga usah, gw bisa sendiri," Tolak Novlin dan langsung merebut kotak P3K dari tangan Silvya
Keheningan mulai menyelimuti mereka, ditambah sekarang sudah menunjukkan pukul 21.00
Tapi, tidak satu pun diantara mereka yang mengantuk, kecuali Novlin. Selesai mengobati darah yang mengalir kecil di ujung bibirnya, Novlin memilih untuk segera berbaring di atas tempat tidur.
"Woy!!!" Teriak Silvya heboh, yang langsung dengan muka penasaran penuh dosa teman-temannya
"Gimana kalo kita ikut fansign? Yang only 5 orang itu!" Ucap Silvya heboh
"Yaelah, konser aja gagal gimana mau fansign. Lo kira, saingan lo cuma sama 10 orang doang? Buset 1 planet kali bakal ikutan," Elah Windy yang sedang duduk di sofa dengan muka datar.
"Gak! Fansign only 5 orang ini, dipilih lewat banyak-banyakan beli merch di BigHit tau! Make membership gitu, yang ikut undian 1 orang dan kalo menang, bisa ajak 4 temannya!" Ucap Silvya masih dengan semangat 45 miliknya.
"Ya terus lo mau daftar make akun membership siapa?" Tanya Nala
"Tuh," Balas Retna berbarengan dengan bola matanya yang berputar menuju arah Novlin yang sudah tidak sadar di atas tempat tidur dan di ikuti oleh teman-temannya.
Sedetik kemudian, mereka saling tersenyum seolah-olah apa yang mereka pikirkan itu sama.
Mereka sama-sama berfikir akan mengikutkan akun membership milik Novlin pada laman undian untuk fansign only 5 orang tersebut.
Pasalnya, Novlin sangat suka menghancurkan barang dan ketika ia menghancurkan barang, Novlin akan segera membelinya lagi lagi dan lagi. itu yang menyebabkan jumlah barang yang pernah Novlin beli sangat banyak dibanding teman-temannya.
"Nah, make akun tuh anak aja. Pasti menang, orang sehari dia ngancurin barang terus. Lihat aja tadi, lightstick dia pecah untuk yang ke sepuluh kalinya," Ucap Retna
Tanpa berpikir panjang, mereka langsung mendaftarkan membership milik Novlin pada lama undian tersebut. Setelah selesai, mereka memutuskan untuk pergi ke tempat tidur dan mulai beristirahat karena malam semakin larut.
Kringgg.... Kringgg
Suara alarm yang menunjukkan pukul 09.00 mulai terdengar. Tapi, yang berhasil bangkit dari tempat tidur hanyalah Silvya alias yang lain masih pada tepar.
Silvya yang sudah bangun mulai berjalan dan duduk di depan balkon yang menunjukkan pemandangan dari patung Merlion yang sangat cantik.
Ditemani suara burung di pagi hari dan secangkir ice teh manis, Silvya mulai menyalakan lagu BTS - Spring Day di hp nya dan mulai menghidupkan MacBook miliknya.
Boom
Teh yang berada di mulut Silvya nyaris di muncratkan karena sangking terkejut dengan notif email yang tiba-tiba masuk di MacBook miliknya.
Notif email yang menunjukkan jika akun membership Novlin berhasil diterima pada laman undian yang telah Silvya masukkan tadi malam.
"Demi apa si, akun nih anak berhasil menang di undian gini. Berarti dia dah beli banyak banget kali ya, gila juga," Ucap Silvya dalam hati dengan mata melotot karena masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat barusan.
Tidak butuh waktu lama, Silvya langsung masuk ke dalam kamar dan mulai berteriak heboh sehingga masing-masing sahabatnya mulai bangkit dari alam bawah sadar.
"Ganggu gua tidur!" Ucap Windy marah.
"Woy guyssss, akun Novlin berhasil menang woyy!! Kita bisa ketemu BTS langsung!" Teriak Silvya heboh
Ucapan Silvya berhasil membuat Windy, Nala, Retna, dan Novlin terbangun kaget. Novlin yang tidak mengetahui apa-apa hanya bisa diam dengan muka mengantuknya.
"Woy ayo sekarang siap-siap kita terbang ke Korea," Ucap Windy histeris
"Tapi tikenya?" Tanya Nala
"Elah gampang, kita kan kaya bisa lah langsung beli. Udah mending sekarang kita siap-siap," Ucapan Retna berhasil mengkomando teman-temannya.
Mereka mulai bersiap-siap untuk meninggalkan hotel dan langsung menuju bandara untuk penerbangan ke Korea Selatan.
Novlin yang belum mengerti apa-apa hanya meng-iyakan apa yang temannya katakan itu.
Mereka check out dari hotel dan langsung menaiki taksi yang sudah mereka pesan sebelumnya untuk segera berangkat menuju bandara Changi.
Keceriaan mulai timbul di wajah mereka, seakan-akan harapan yang baru , baru saja muncul di hadapan mereka. Selama menunggu di bandara, tak henti-hentinya mereka bercerita tentang antusias dan apa yang akan mereka lakukan ketika nantinya bertemu idola sekaligus suami haluan mereka disana.
"Gw mau pegangan tangan ah sama Suga," Ucap Nala senang.
"Gw mau minta nomor telpon Jungkook, boleh gak ya?" Tanya Retna.
"Ya engga boleh! Emang lo siapanya mereka? Kalo gw sih cuma pengen ditatap sama JHope dari deket aja udah seneng kek orang gila gw," Balas Windy menanggapi omongan Retna
"Gw nanti mau ngasih boneka beruang ini ah buat Taehyung, pasti dia seneng deh trus dia senyum trus gw yang baper. Hahahaha," Kata Silvya dengan diiringi suara tawa kecil sembari menunjukkan sebuah boneka beruang yang sangat lucu.
"Gw mah engga mau ngadi-ngadi, cukup jadi pacar Jimin udah seneng gw mah," Ucap Novlin menimpali obrolan haluan teman-temannya.
"Yeh, itu mah ngadi-ngadi banget anjir. Halu level dewa itu mah," Balas Retna lalu diikuti tawa dari yang lainnya.
Mereka mengobrol sangat asik dan hingga saatnya tiba, pesawat yang akan membawa mereka menuju Korea sudah dipersiapkan dan para penumpang mulai menaiki pesawat.
Perasaan mereka sangat senang, dengan sebuah harapan yang sebenarnya mereka tau bahwa itu tidak akan pernah terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Be Mine? [BTS]
Teen FictionSebuah harapan kembali muncul ketika kami bertemu dengan mereka dalam situasi yang tidak terduga. Sebuah isyarat mulai timbul diantara kita dan tidak ada yang pernah tau makna di dalam nya. Siapa sangka, kami yang notabene hanya seorang penggemar bi...