Chapter 16

12 2 1
                                    

Setelah beberapa hari kemudian, Novlin dan Nala sudah diperbolehkan untuk keluar dari rumah sakit. Novlin yang masih dengan gegar otaknya dan Nala yang sudah mulai lancar untuk jalan.

Tapi masih butuh untuk terus dilatih agar semakin lancar.

Novlin dkk kembali ke hotel tempat mereka menginap.

Kringgg... Kringg....

Hp Nala berdering menunjukkan nama Suga di dalamnya.

Ternyata Suga mengirimi Nala sebuah pesan.

"Nala ssi, temui aku di taman belakang hotel mu," Isi pesan Suga

Nala yang telah membaca pesan itu pun akhirnya pergi keluar.

Menggunakan tongkat sebagai alat bantu jalannya sementara membuat teman-temannya khawatir.

"Nal, mau kemana?" Tanya Novlin

"Keluar sebentar, Suga ingin bertemu denganku," Ucap Nala bahagia

"Pantes anjir, yauda sana," Balas Windy

"Bisa sendiri?" Tanya Silvya khawatir

"Bisa kok, engga usah panik, hahaha," Ucap Nala kemudian tertawa

Nala pun mencoba melangkahkan kakinya menuju taman belakang hotel.

Walau sedikit kesusahan, Nala tetap bersemangat karena ingin bertemu dengan Suga.

Sesampainya di taman, Nala melihat Suga yang sedang berdiri seakan-akan sedang menunggu seseorang.

"Suga oppa," Ucap Nala senang

"Nala ssi," Balas Suga kemudian tersenyum

Nala mulai melangkahkan kakinya untuk lebih dekat kepada Suga.

"Kenapa oppa memanggilku?" Tanya Nala

"Hmm, apakah kamu sudah lancar jalannya?" Tanya Suga

"Belum oppa," Balas Nala

"Mari latihan sekarang," Ucap Suga

Suga mulai melatih Nala untuk bisa kembali berjalan.

Nala yang sudah semakin lancar tiba-tiba goyah dan ingin terjatuh.

Beruntung Suga cepat memeluk Nala dan tidak membiarkannya terjatuh.

"Terimakasih oppa," Ucap Nala

"Iya Nala ssi, kamu hati-hati ya.." Balas Suga

Mereka menikmati waktu berdua bersama di taman belakang hotel.

Memandang bunga-bunga yang indah membuat hati mereka nyaman.

Tiba-tiba...

Kringgg... Kringgg...

Hp milik Suga berbunyi, Suga yang melihat itu segera mengangkatnya dan berjalan untuk menjauhi Nala sejenak.

Nala yang penasaran siapa yang menelpon Suga hanya bisa memendamnya sendiri.

Tak lama Suga pun kembali pada Nala.

"Siapa oppa?" Tanya Nala

"Bukan siapa-siapa Nala ssi," Balas Suga singkat

"Apakah kamu ingin ku antar kembali ke kamar?" Tanya Suga

"Kenapa oppa?" Tanya Nala

Mereka berdua dikejutkan oleh sebuah teriakan dari jauh.

Nala yang benar-benar sangat terkejut sampai tidak bisa bergeming.

"Suga," Teriak seseorang

Ternyata seseorang itu adalah Suran.

Suran langsung menghampiri Suga dan Nala.

Setelah berdiri di samping Suga, Suran mulai menggelayutkan lengannya untuk melingkar di lengan Suga.

Nala yang melihat itu berusaha menahan diri untuk tidak teriak marah.

"Suga, kenapa kamu disini?" Tanya Suran

"Kamu yang harusnya ku tanya, kenapa disini? Bukannya tadi ditelpon kamu bilang kalo kamu di studio?" Jawab Suga panjang

"Oh yang nelpon si Suran tadi," Ucap Nala dalam hati

"Kan aku ingin memberi kejutan untukmu, ayo pergi," Ajak Suran

"Sebentar, Nala ssi, aku pergi dulu yaa nanti kita bertemu lagi," Ucap Suga

Tanpa sempat Nala balas, Suga pun sudah pergi meninggalkannya.

Nala yang melihat jika lengan Suran masih berada di lengan Suga dan Suga yang sama sekali tidak melepaskannya.

Membuat Nala terdiam kemudian mulai menitihkan air mata.

"Apa maksud oppa," Ucap Nala sendiri

Nala mulai menangis sambil duduk di bangku taman.

Mencoba tersadar akan kenyataan yang menimpanya barusan.

Tiba-tiba hujan datang sangat deras, tapi Nala sama sekali tidak bergeming dari tempat duduknya itu.

Nala membiarkan hujan membasahi dirinya.

Agar semua orang tidak tau, jika dirinya sedang menangis.

Nala terisak, sangat sedih ketika mengingat hal yang terjadi tadi.

Hati Nala sangat sakit dan kini hanya air mata saja yang berbicara.

Di sisi lain, di dalam kamar, Novlin dkk mulai khawatir karena sudah hujan dan Nala tak kunjung kembali.

"Woy, dia kemana?" Tanya Retna

"Mana gw tau anjir," Balas Novlin

"Gw coba cari," Ucap Silvya dan kemudian langsung berjalan meninggalkan kamar.

Silvya kebingungan saat mencari Nala, hp Nala pun Ia tinggal di kamar sebelum Ia pergi keluar tadi.

Silvya mengelilingi semua kawasan hotel namun tetap tidak menemukan Nala.

Silvya teringat jika Nala memiliki janji untuk bertemu dengan Suga di taman belakang hotel.

Silvya segera berjalan menuju ke arah taman.

Betapa kagetnya Silvya ketika melihat Nala yang telah basah oleh hujan dengan tatapan kosong ke depan.

Silvya mulai berteriak memanggil Nala tapi tidak di hiraukan oleh Nala.

Mau tak mau, Silvya langsung menghampiri Nala.

"Nala, lo kenapa? Ayo balik," Ucap Silvya

"Engga mau, gw mau disini," Balas Nala singkat

"Kenapa?" Tanya Silvya yang sepertinya mulai nyaman akan hujan yang membasahinya

"Suga Sil, tadi Suran nyamperin Suga pas Suga lagi sama gw," Ucap Nala kemudian kembali menangis

Silvya sangat kaget akan pernyataan yang baru saja Nala lontarkan.

"Apa yang terjadi?" Tanya Silvya

"Suran ngajak Suga pergi dan Suga menurutinya," Ucap Nala

"Nal," Kata Silvya

"Suran gandeng Suga tapi Suga engga nolak," Lanjut Nala

"Nal," Kata Silvya

"Gw kenapa gini banget sih anjir," Lanjut Nala

"Nala! Denger gw, lu boleh sedih! Tapi lu juga harus jaga kesehatan lu, ayo masuk ke kamar," Ajak Silvya

"Kenapa? Gw sakit juga engga ada yang peduli," Kata Nala

"Siapa bilang? Kita semua peduli, lu engga usah gila! Ikut gw," Bentak Silvya mulai marah

Nala pun menuruti kata Silvya dan mulai berjalan untuk kembali ke kamar.

Sesampainya di kamar, Nala segera masuk ke kamar mandi untuk mandi.

Sudah hampir satu jam Nala di kamar mandi,

Can You Be Mine? [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang