Prolog

75 14 10
                                    

Namanya Ayna Azura, si cewe penyakitan yang diperkirakan umurnya tak lama lagi. Kanker otak. Penyakit tersebut sudah dideritanya sejak tiga tahun belakangan ini. Sampai akhirnya ia mengucapkan sebuah permintaan yang terdengar konyol untuk terakhir kalinya.

Walau dia tidak tahu kapan ajal menjemputnya, tapi dia percaya akan ada masanya suatu cerita berakhir dengan happy ending, karna setiap kesakitan pasti ada balasnya. Dan tidak harus dengan sembuh, untuk pulih.

Seumur hidupnya, ia belum pernah merasakan yang namanya pacaran. Entah ide dari mana ia berucap kepada sang Oma.

"Sebelum pergi aku pengen deh bisa menjadi pacarnya seorang Argi Wijaya,oma. "

Sebenarnya Ayna juga tidak begitu mengenal siapa Argi. Dia hanya pernah melihatnya sekali. Catat, cuma sekali itu pun bukan pada sebuah momen yang bisa membuat seorang cewe bisa langsung menyukai sosok cowo tersebut. Tapi lain hal nya dengan Ayna Azura, awal pertemuan yang unik itu justru membuat nya penasaran, dan mungkin pada akhirnya menghasilkan sebuah perasaan.

Prinsipnya satu, selagi bisa berjuang kenapa harus menunggu. Begitupula dengan hidupnya,dia tidak menunggu mati tapi berjuang melawan mati.

Selagi ada waktu untuk dia melangkah kenapa harus terdiam. Begitu pula dengan cinta. Siapa bilang cewe hanya bisa menunggu waktu. Zaman sekarang keras, nunggu doi peka? Mau sampai kapan. Yang sering dikasih kode aja masih gak peka-peka.

Dia berjuang untuk dirinya, dia egois karna itu sifat manusia. Apa yang ia inginkan harus ia dapatkan.

Jika mengenal Argi adalah sebuah keberuntungan bagi Ayna, lain halnya bagi Argi,mengenal cewe penyakitan itu adalah sebuah malapetaka yang tak ia undang dan tak ia inginkan. Cewe itu selalu merepotkan bagi nya. Sejak kejadian dimasa lampau itu dirinya selalu menolak semua kata kata dari cewe. Mereka harusnya dilenyapkan, terlalu mendrama didunia yang fana ini. Tak pernah berfikir realistis karna mereka terlalu berangan.

Sebuah pertemuan pertama bagi Argi namun kedua bagi Ayna. Berawal dari ketidak sengajaan dengan takdir yang selalu mempermainkan. Lalu akankah takdir bisa bekerjasama dengan baik disaat mereka memintanya, atau justru semakin menyiksa mereka.

🔽🔽🔽🔽🔽🔽🔽🔽🔽🔽🔽🔽

Ehem ehem...

Yang udah ngikutin cerita ku yang sebelumny pasti udah tau kalau ini bukan cerita pertama... Bisa dibilang kedua..

Maaf banget buat yang pertama gk aku lanjutin dulu, sebagai gantinya aku kasih yang ini... Lebih uwu dehh

Cerita ini buat nemenin kejombloan kalian di malam minggu ini... Eakkkk

Salam Riy
Untuk para jombs

⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩⏩

Naraya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang