Happy reading💙
Seorang perempuan yang berusia kisaran 18 tahun tengah berlari
terbirit-birit. Wajah yang setenang air memancarkan ketakutan yang
teramat. Dia melewati berberapa kerumunan orang, dan sekarang tibalah ia dalam sebuah taman. Dia masuk ke dalamnya. Taman yang indah, penuh dengan bunga. Warna-warni seperti pelangi dikala hujan mereda. Membuai pandangan siapapun yang melihatnya. Harum menusuk indra penciuman. Menggoda iman para kumbang. Itulah mereka para bunga di taman.“Lebih baik aku berhenti dulu untuk istirahat.”
Gumam gadis itu seorang diri dengan napas terengah-engah khas orang sehabis lari. Sambil mengecek kanan dan kirinya, dia mendudukkan diri pada tanah. Tak peduli jika baju yang ia kenakan akan kotor nantinya.
“Dan sepertinya mereka juga sudah tidak mengejarku.” katanya pasrah.
Kakinya sudah sangat lemas. Ia tak akan kuat untuk berlari lagi.Selain itu, dirinya yakin telah memilih tempat persembunyian yang tepat. Aman untuk beristirahat melepas penat.
Tak lama setelah itu datanglah dua orang laki-laki yang sepantaran dengan gadis berwajah tenang. Mereka berpakaian rapi. Yang satu
mengenakan kemeja biru turkish dengan dipadukan celana bahan berwarna cream, sedangkan yang lain mengenakan kemeja berwarna cream dengan dipadukan celana jeans berwarna gelap. Jangan lupakan sepatu trendi yang menyempurnakan penampilan mereka.Penampilan mereka menunjukkan kalau mereka bukanlah orang jahat.
Tetapi entah mengapa aku merasa mereka adalah penjahat. Walaupun wajah mereka tidak terlalu jelas. Tapi tatapan mereka sangat tajam. Bak mata elang yang sedang mengincar mangsa. Pandangan mereka mengitari seluruh taman.“Sial! Kemana dia pergi?!” rutuk kesal pria berkemeja biru turkish.
“Aku yakin dia ada di sekitar sini.” Timpal temannya.
“Bagaimana kau tau? Apakah kau memiliki ikatan batin dengannya,
bro?” goda si kemeja biru kepada kemeja cream.“Apa maksudmu, huh?!” balas si lawan bicara dengan ketus. Ia tak
habis pikir dengan si kemeja biru. Bisa-bisanya disaat seperti ini malah
bercanda. Ia terlihat sangat serius. Sorot matanya menajam. Mengawasi seluruh bagian taman bunga itu.“Kau mau dengar sesuatu dariku?” ujar si kemeja biru memecahkan suasana.
Lawan bicara malah tertawa masam mendengar penuturan temannya itu. “Aku bahkan sudah sering mendengarnya. Bahkan, baru saja
aku mendengarnya.”“Bukan itu! Kali ini aku serius, bro” sanggah pemuda berkemeja biru.
“Baiklah, katakan!”
“Apa kau merasa dia menyukaimu? sebab aku merasa begitu.” kata si
kemeja biru terus terang.“hahaha” respon pemuda berkemeja cream.
“Yah, malah ketawa”
“Karena perkataanmu sungguh menggelikan.” Jawab pemuda
berkemeja cream yang masih tertawa. Sesaat kemudian dia pun berhenti
tertawa.“Entahlah aku tidak tahu. Jikalau iya, sepertinya sekarang sudah tidak
setelah apa yang kita lakukan kepada dirinya dan keluarganya.” Sambungnya dengan nada miris.“Apakah kita terlalu kejam? Maksudku dengan apa yang kita lakukan terhadap mereka? Kau tahu, mereka sudah baik kepada kita tapi lihatlah balasan kita kepada mereka.”
“Normal. Kita adalah seorang penjahat. Bukankah penjahat itu kejam?! Dan di luaran sana masih banyak yang lebih kejam dari kita.”
“Selain itu, aku sama sekali tidak peduli dengan apa yang ia rasakan.
Apalagi perasaannya. Siapa suruh jatuh hati dengan seorang penjahat.”
katanya acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Finally Found You
Romance[ Romance - Misteri] Gak pinter buat blurb... Mending langsung baca, 😅😅 Berawal dari pertemuannya dengan seorang perempuan malam itu. Ternyata si perempuan telah berhasil membuat seorang Malik Adam jatuh hati pada pandangan pertama. Malik sempat k...