✨ dua

1.8K 205 1
                                    

"Terserahlah."

Dastian menghela nafasnya frustasi. Mungkin cuma cowok itu yang tahan sama sikap dingin Aila. Mungkin cuma Dastian yang tidak hanya penasaran, tapi perduli. Mungkin cuma Dastian yang cukup tahan banting walau sudah di paksa menjauh oleh Aila berkali-kali.

"Lo sadar nggak sih, La? Lo udah nunggu Dhani selama tiga tahun dan ini tahun ke empat lo nunggu dia. Di sini. Tanpa hasil." Ucap Dastian panjang lebar.

Aila menoleh dan menatap Dastian tajam. "Lo nggak akan ngerti gimana rasanya nunggu orang yang udah janji mau pulang."

Dastian tertawa parau. "Kata siapa gue nggak ngerti? Apa lo nggak sadar selama ini gue ngapain? Gue juga nunggu seseorang, La. Bedanya, orang yang gue tunggu, justru nunggu orang lain yang nggak jelas bakal pulang atau enggak. Cih."

Ucapan Dastian membuat dada Aila serasa dihujam beribu anak panah sialan. Ia tahu apa yang dikatakan Dastian memang benar. Tapi Aila tidak sanggup mengakuinya. Karna kalau ia mengakui Dastian benar, ia terpaksa harus berhenti.

Bagaimana ketika ia berhenti, Dhani sampai di stasiun dan mencarinya?

Padahal Aila tahu kalau itu tidak mungkin. Tapi cewek itu tidak bisa berhenti begitu saja. Berhenti tiba-tiba. Ia butuh penjelasan.

Love ResolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang