✨ lima

1.5K 167 1
                                    

Hai!

Jangan lupa disetel video yg di mulmed ya.

------------------------------------------------

"Dastian, lo telat. Lo nemuin bintang yang udah terlanjut meledak."

Dastian mendengus. "Gue nggak ngerti, La."

Aila tersenyum dan melonggarkan syalnya. "Gue udah terlalu hancur untuk lo perbaiki. Gue bahkan nggak tau, hati gue udah meledak menjadi berapa bagian. Kata orang, kita harus ikutin kata hati kita 'kan?"

"If my heart turned into million pieces, which piece shall I follow, Das?"

Dan dengan begitu, mulut Dastian terkunci rapat. Ia mengerti. Tapi ... ia belum mau untuk berhenti. Dastian selalu memaksa Aila untuk berhenti, tapi cowok itu bahkan tidak menyadari posisinya. Dastian tidak tahu, harus berhenti atau tetap berjuang.

Seperti kata orang-orang, if someone worth it, fight for them. Lantas, kalau yang di perjuangkan tidak perduli, harus bagaimana?

"Gue memang nggak kehilangan bulan karna terlalu sibuk menghitung bintang, Das. Tapi gue terlalu memperhatikan si bulan sampe-sampe nggak sadar kalo gue akhirnya meledak. Lo tau 'kan kalo satu bintang udah ada terlalu lama di galaksi, dia bakal meledak?" Ujar Aila santai.

Saat ini, yang ia inginkan hanya mengobrol. Melepaskan semua penat hatinya. Semuanya. Mulai dari bagaimana ia sudah sangat lelah menunggu Dhani, betapa ia belum siap untuk memulai apapun itu yang baru dan seperti apa keadaan hatinya saat ini.

"Gue–" kata-kata Dastian terputus saat ada kereta berhenti tepat di sebrang tempat duduk mereka. "Kita liat, La, apa Dhani bener-bener dateng malem ini?"

"Udah nggak penting, Das. Gue toh udah gak mengharapkan Dhani dateng malem ini. Gue hanya butuh kepastian malem ini." Balas cewek itu.

Mereka kembali hening. Ditegah-tengah suasana ramai malam tahun baru, mereka berdua seolah bisu. Tidak ada yang kembali bicara sampai ketika kereta sudah bersiap berangkat kembali pukul 23:57 dan disana, berdiri sosok jangkung yang sangat Aila kenal.

Dhani datang.

Tanpa berlama-lama lagi, Dhani berlari menghampiri Aila yang kini ekspresinya sudah mengeras. Aila memang sudah menebak Dhani akan datang. Dan bukan bermaksud jahat, tapi cewek itu berencana untuk menyelesaikan semuanya malam ini.

"La, aku harus ngomong sama kamu."

Aila melepas syalnya dan mengembalikan syal tersebut kepada Dastian. "First thing first, Dhan. Where the fuck have you been all this time?"

"Ak-aku nggak tau La, aku fikir udah saatnya buat kita pisah tiga tahun ini. Tapi akhir-akhir ini aku kepikiran kamu lagi dan aku dateng tepat di malem tahun baru, La," Jelas Dhani.

Sumpah, kedua tangan Dastian sudah terkepal kuat sekarang. Bisa-bisanya cowok sialan ini berkata seperti itu? Cih. Cowok menjijikan.

Aila tersenyum kecut. "Aku mau selesain semuanya malem ini."

-----------------------------------------------------

Hai lagi!

Sebenernya gue mau masukin Taylor Swift yang White Horse tadinya di mulmed, tapi kayaknya lebih pas Jar Of Hearts. Nah mungkin di final chapter nanti malem gue bakal beneran masukin White Horse.

Oh satu lagi, selamat menuju malam tahun baru!!! Luvluv,

Vira xx

Love ResolutionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang