Masa Lalu Sang Kucing

6.6K 1K 108
                                    


Abi berdiri di depan sebuah makam, kedua matanya menatap sendu pada makam tersebut. Kemudian, matanya bergerak menatap pada batu nisan yang bertuliskan sebuah nama. Clarisa Ilyas. Abi berjongkok di dekat batu nisan itu, satu tangannya mengusap ukiran nama itu dengan sangat kembut dan penuh kasih sayang.

"Risa, apa kabar?" lirihnya.

Suara Abi terdengar sangat pelan dan penuh luka. Sebenarnya, Abi benci sekali jika harus kembali ketempat ini. Karena akan banyak sekali luka yang selama ini berusaha dia sembuhkan mati-matian kembali menganga. Luka yang membuat hidupnya yang dulu sudah berantakan, semakin hancur lebur.

Abi memiliki ribuan luka di hatinya sejak dia di lahirkan ke dunia ini oleh sepasang suami istri yang tidak pernah mengerti bagaimana cara menyayangi anak-anak mereka.

Sejak kecil, Abi hanya harus menuruti semua perintah orangtuanya, terutama Papanya. Abi harus begini, Abi harus begitu, tidak boleh melakukan ini, tidak boleh melakukan itu. Seluruh kehidupan Abi benar-benar di atur oleh Papanya.

Kamu adalah satu-satunya penerus Papa, dan harus bisa menjadi seperti Papa.

Itu lah yang sejak kecil selalu Papanya tanamkan dalam benak Abi yang sayangnya, tidak bisa Abi terima.

Apa lagi, Papanya seolah hanya memedulikan Abi, dan cenderung tidak peduli pada Risa, adiknya. Hanya karena Risa adalah perempuan, Papanya seolah mengasingkan Risa dan menganggap Risa tidak bisa melakukan apa pun yang Papanya inginkan. Membuat Risa selalu di nomer dua kan di rumah mereka.

Sementara itu, Mama mereka hanya tahu bagaimana caranya menghamburkan uang. Tidak peduli dengan hal apa apun termasuk keluarganya. Bahkan ketika Papa mereka berselingkuh pun, Mama mereka seolah menutup mata. Dan akhirnya Abi mau pun Risa menyadari alasan mengapa Mama mereka sesantai itu.

Karena Mama mereka pun melakukan hal yang sama. Berselingkuh dengan supir pribadinya sendiri. Risa yang pertama kali tahu dan melihat bagaimana Mamanya berciuman dengan supit itu lalu masuk ke kamar Mamanya.

Ketika itu, Risa mengadu pada Abi sambil menangis. Membuat Abi semakin merasa sedih melihat adiknya. Sejak kecil, hanya Abi yang peduli apda Risa, hanya Abi yang selalu menemani Risa menghabiskan waktunya. Di tengah-tengah rasa benci Abi pada kedua orangtuanya dimana dia harus menuruti apa pun yang mereka katakan, Abi berusaha menghibur adiknya, melimpahkan seluruh kasih sayangnya pada Risa.

Sampai ketika suatu hari, Abi harus meninggalkan rumah dan meneruskan pendidikannya di Bantara TI. Ketika itu, perasaan Abi memang sudah tidak menentu. Dia merasa tidak yakin untuk pergi dan meninggalkan Risa. Tapi, ketika itu Risa yang menguatkannya dan mengatakan padanya kalau dia akan baik-baik saja. Risa bilang, suatu hari nanti, dia ingin melihat Abi memakai seragam Polisi dan menjadi orang hebat yang akan di kenal banyak orang.

Risa bilang, dia akan menjadi orang yang paling bahagia jika saat itu tiba, dan Risa akan mengatakan pada semua orang hebat itu adalah Kakaknya.

Namun sayangnya, ketika Abi pulang untuk menghabiskan hari liburnya, sebuah petaka terjadi di rumah mereka.

Risa hamil.

Dan orangtua mereka sangat murka padanya. Mereka bahkan tidak menanyakan kenapa hal itu bisa terjadi dan siapa yang telah menghamili Risa. Mereka hanya terus memukul Risa, memaki Risa dan mengatakan seluruh kalimat menyakitkan pada Risa yang saat itu hanya bisa menangis dalam diam, dan pasrah mendapatkan hukumannya.

Ketika itu Abi berusaha memohon pada Papanya untuk menghentikan setiap cambukan yang dia berikan pada tubuh Risa, namun Papanya tidak mau mendengarnya sekali pun. Sementara Mama mereka hanya menatap Risa dengan penuh rasa marah, seolah dia tidak memiliki kasih sayang sedikit pun untuk putrinya.

Tikus Dan Kucing Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang