" Cepat bi-ya, kita bisa kehabisan tempat jika terlambat "
Eunbi hanya pasrah ketika Kyulkyung menarik tangannya menuju ke arah gedung olahraga. Dibelakang mereka Yewon berusaha mengekor dengan menggenggam cup berisi lemon tea miliknya yang baru ia minum setengah.
" Ah untung saja masih ada bangku kosong " ucap Kyulkyung begitu ketiganya mendudukkan tubuh mereka di tribun yang untungnya masih tersisa.
Eunbi dan juga Yewon saling berpandangan. Keduanya dibuat bertanya-tanya mengapa Kyulkyung terlihat begitu antusias. Hal yang sangat aneh mengingat gadis keturunan China itu bukanlah penggemar dari hal-hal yang berkaitan dengan olahraga. Kecuali jika bersangkutan dengan pemain-pemain tampannya saja. Ssstttt yang terakhir itu rahasia ya
Lengan kanan Eunbi kemudian menyenggol tubuh gadis itu, membuatnya yang semula sibuk mengetikkan sesuatu di layar ponselnya menengokkan kepalanya ke arah mereka.
" Sebenarnya ada apa denganmu ? kenapa kau bersemangat sekali hari ini ? " tanya Eunbi.
Joo Kyulkyung tersenyum lebar. Iris matanya terlihat begitu berbinar.
" Lawan yang akan melawan sekolah kita hari ini adalah tim sekolah Mingyu. Dia bilang dia akan ikut bertanding nanti. Maka dari itu aku tidak sabar untuk melihatnya bermain "
Eunbi menganggukan kepalanya mengerti. Bibirnya membentuk huruf O tanpa suara . Ah pantas saja Kyulkyung bersemangat sekali menarik mereka kesini. Ternyata Kim Mingyu juga akan ikut bertanding. Pantas saja
Mata Eunbi kemudian mengedar, pandangannya meneliti ke seluruh penjuru gedung. Sepertinya anjuran kepala sekolah untuk mengosongkan jam pelajaran agar para siswa dapat mendukung tim basket sekolah mereka pada pertandingan ini benar-benar di dengarkan.
Hampir separuh tribun yang ada di dalam gedung ini sudah penuh terisi oleh murid-murid sekolahya. Kecuali pada beberapa tribun di sebelah utara dimana terlihat siswa-siswi yang mengenakan seragam yang berbeda dengan miliknya. Sepertinya sekolah lain membawa pendukungnya juga.
Di bagian depan tribun pendukung sekolah mereka, Boo Seungkwan sudah bersiap di depan drum kebanggannya, sedangkan di sisi kiri dan kanannya terdapat Song Yuvin dan juga Moonbin yang juga bersiap mengambil posisi mereka masing-masing memimpin murid-murid sebagai kordinator sporter.
Sorakan demi sorakan terdengar memenuhi seluruh penjuru gedung. Baik pendukung tim lawan dan tim tuan rumah tidak mau kalah menyorakkan yel-yel untuk mendukung tim kesayangannya. Kedua kubu itu sepertinya sama-sama tidak mau mengalah.
Teriakan penonton yang kebanyakan didominasi oleh teriakan gadis-gadis membuat Eunbi tersadar dari lamunannya. Irisnya menoleh ke arah lapangan. Dilihatnya kedua tim yang akan bertanding hari ini telah memasuki venue pertandingan. Yewon dan Kyulkyung disampingnya bahkan sudah berteriak meneriakkan nama salah satu teman mereka yang juga termasuk ke dalam tim.
Eunbi sendiri tentunya sudah tidak asing lagi dengan wajah-wajah pemain dari tim andalah sekolah nya.
Yang pertama ada Jung Wooseok, pria tinggi itu adalah kapten tim basket sekolah mereka. Eunbi sebenarnya tidak begitu dekat dengan pria itu, mereka berdua hanya sebatas saling mengenal lantaran Wooseok adalah teman dekat Kino.
Kemudian ada Jung Chanwoo, nah ini dia teman sekelasnya yang namanya tadi diteriakkan oleh Yewon dan juga Kyulkyung.
Lalu ada Lee Minho, dia biasanya lebih suka dipanggil Lee Know, hal itu dikarenakan namanya yang memiliki kemiripan dengan nama guru matematika tampan yang mengajar di sekolah mereka. Jadi itu dilakukan supaya tidak terjadi kesalahan jika ada yang memanggil namanya. Eunbi bisa dibilang termasuk dekat dengan Lee Know, hal itu dikarenakan Lee Know juga adalah bagian dari club dance bersama dengan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Poem ; Sinkook
FanfictionEunbi dan Jungkook bertemu dalam kondisi hati yang sama-sama terluka. Eunbi dengan luka akibat berakhirnya hubungannya dengan sang cinta pertama dan Jungkook yang mulai meragu pada kekasih jarak jauhnya.