Pada suatu hari, Anita sedang sendirian di kantin. Dia sedang membaca buku sambil memakan makanan kantin yang dibelinya. Kemudian, Siti datang menghampirinya. "Eehhh, ada Anita. Lagi ngapain lu?" kata Siti. Anita menghela napasnya. "Lu gk ada mata?Apa, apa? Hahhh!! " kata Anita ngegas.
"Dih, gk ush ngegas juga kali. Gw kan nanya doang" kata Siti. "Atuh lu kan punya mata, masa gk keliatan sih gw lagi ngapain" kata Anita. "Iy iy nyerah gw" kata Siti. Anita pun melanjutkan makan dan membacanya. Tiba tiba, Serena datang berlari dan menghampiri Anita dan Siti. Serena pun terengah engah. "Lu knp lari lari dah. Coba ceritain" kata Anita penasaran.
"Bentar bentar, gw istirahat dulu" kata Serena. Setelah sudah tidak terengah engah lagi, Serena pun menceritakan apa yang terjadi sampai dia harus berlari. "T tadi tadi tadi" kata Serena yang masih sedikit terengah engah. "Tapi apa?" tanya Siti. Anita hanya kebingungan. Tiba tiba, Serena menarik tangan Anita. Siti pun bingung.
"Eee lu mau ngapain narik narik tangan gw?" tanya Anita kepada Serena. Kemudian Serena membisikan sesuatu ke Anita. Siti yang penasaran mencoba mendekat. Tapi dia dihalangi oleh tangan Anita. Kemudian Serena berkata. "Maaf ya kalau ini nyakitin perasaan lu. Tadi gw ngeliat Teo lagi deket sama cewek lain" kata Serena dengan suara kecil.
"Hahh? yang bener lu. Ama siapa?" kata Anita. "Ama si Sinta" kata Serena. Setelah itu, Anita langsung pergi ke kelas dan melihatnya. Serena menyusulnya dari belakang. Dan ternyata yang dikatakan Serena memang benar. Teo sedang terlihat sangat dekat dengan Sinta. Kemudian, Serena yang sudah menyusul berkata.
"Lu gk cemburu kan?" tanya Serena dengan nada mengejek. Pipi Anita berubah menjadi merah. "Eee enggak kok gw gk cemburu" kata Anita. "Alah, jujur aja kek" kata Serena. Anita hanya kesal memandangi Serena yang terus mengejeknya. Setelah itu, Anita pun kembali ke kelasnya dengan perasaan kesal.
Keesokan harinya, Anita menghampiri Teo dan bertanya kepadanya. "Teo, aku mau tanya sama kamu" tanya Anita. "Hah? Mau tanya apa?" kata Teo. "Kamu kenapa sih, d suka deket sama Sinta?" kata Anita. "Hah? Sinta?" kata Teo. "Iy lah" kata Anita. "Oo itu aku cuma - " tiba tiba Richard memanggil Teo. "Teo, sini dulu deh" kata Richard. "Iy tunggu" kata Teo.
Setelah itu, Teo langsung menghampiri Richard. Anita hanya diam memperhatikan Teo. Setelah menghampiri Richard, Richard bertanya kepada Teo. "Tadi lu ngapain lagi sama Anita" tanya Richard. "Eee enggak kok dia cuma nanyain sesuatu" kata Teo. "Nanyain apa hayo" kata Richard. "Alah lu kepo amat sih" kata Teo.
Setelah itu, Teo pun berjalan dengan cepat menuju kelas dan meninggalkan Richard. Anita yang sudah ada di kelas langsung ditanyai oleh Serena. "An gimana, dia jawab apa?" tanya Serena. "Hemmm, dia langsung dipanggil sama si Richard. Dia langsung pergi menghampiri Richard sebelum menjawab pertanyaan ku" kata Anita. "Oo gitu ya, yaudh lain kali kamu tanyain lagi aja" kata Serena. "Ok" kata Anita
😀Read the next chapter again ok👍
KAMU SEDANG MEMBACA
T vs A
Teen FictionCerita ini mengisahkan Teo dan Anita yang selalu bertengkar saat Anita menjadi murid baru di sebuah sekolah bernama sekolah mentari 1. Bagaimana kelanjutan ceritanya? Follow dulu ya sebelum baca😀😀