Eps 14

6 3 2
                                    

Sejak hari dimana Teo nge-prank Anita bahwa dia adalah pacarnya Sinta, Anita mulai sedih dengan perkataan Teo. Dia benar benar mengira kalau Teo adalah pacarnya Sinta. Semakin hari, Anita semakin sedih. Maka pada suatu hari, Serena bertanya kepadanya. "An" panggil Serena. "Hemmm" kata Anita dengan nada sedih.

"Lu kenapa sih akhir akhir ini kayaknya sedih gitu?" tanya Serena.
"Gpp kok" kata Anita. Kemudian, Serena mengelus ngelus punggung Anita. "Udh, kasih tau aja ke gw. Kita kan temenan" kata Serena. Dengan tersedu sedu, Anita pun mengangguk anggukan kepalanya dan dengan tersedu sedu, Anita pun mengatakan semuanya kepada Serena.

"Gw itu masih sedih sama perkataan Teo" kata Anita dengan sedih. "Oo, yang kemaren itu" kata Serena yang mencoba untuk menenangkan Anita. Anita mengangguk anggukan kepalanya. Serena berpikir, apa yang harus dikatakannya kepada Anita. "Eeee udh lah masalah itu gk ush dipikirin lagi deh. Mending lu jajan aja. Yo gw traktir" kata Serena.

"Enggak ah, gw lagi gk mood. Lu aja sana" kata Anita. "Udh lah ayo gw temenin" kata Serena. Anita menggeleng gelengkan kepalanya. Karena sudah tidak tau apa yang harus dikatakan, Serena pun akhirnya meninggalkan Anita. Saat Serena keluar kelas, Richard sedang memperhatikan Anita yang sedang sedih.

Lalu, Richard menghampiri Serena dan bertanya kepadanya. "Woi, ser" panggil Richard. "Pa?" tanya Anita. "Itu kenapa si Anita? Kok kayaknya sedih banget" tanya Richard. "Oo, dia lagi sedih gara gara Teo ngomong ke dia kalau Teo pacaran sama Sinta" kata Serena. "Oo gitu" kata Richard. Richard pun langsung terkejut.

"Udh lah gw pengen ke kantin" kata Serena. Serena pun langsung menuju ke kantin sedangkan Richard menghampiri Teo. "Woi, Teo" teriak Richard. "Ngapain lu teriak teriak" kata Teo. "Gw pengen ngomong sama lu, sini geh" kata Richard. Setelah itu, Teo pun menghampiri Richard dan berbicara dengannya. "Mau ngapain ni?" tanya Teo.

"Lu kayak nya udh harus ngasih tau ke Anita" kata Richard. "Ngasih tau apa?" tanya Teo. "Iss, yang prank itu" kata Richard. "Oo, emg kenapa?" kata Teo. "Kok lu tanya kenapa? Ya karena prank itu gk bisa disimpan selamanya lah. Lagian kan Anita udh sedih" kata Richard. Teo terkejut dengan perkataan Richard.

"Hah? Beneran lu?" tanya Teo. "Liat aja sono" kata Richard. Setelah itu, Teo pun meninggalkan Richard dan pergi melihat keadaan Anita. Dan ternyata, apa yang dikatakan Richard adalah suatu kebenaran. Teo melihat Anita yang sedang terdiam di kursinya dengan sedih.

"Aduh, gw harus ngapain ya" kata Teo.  Tiba tiba, Richard menepuk pundak Teo. Teo pun terkejut, tapi dia tidak ingin mengatakannya kepada Richard. "Udh lu minta maaf aja karena udh nge-prank dia" kata Richard. "Yaudh lah" kata Teo. Teo pun langsung menghampiri Anita yang masih bersedih.

"An, eeee aku pengen ngomong sama kamu" kata Teo. "Apa?" tanya Anita. "Eee sebenarnya, eee aku itu nge-prank lu" kata Teo. "Maksud lu apa?" kata Anita. "Eee aku itu sebenarnya gk pacaran sama Sinta" kata Teo. Anita pun seketika terkejut. "Kamu beneran Teo?" kata Anita. "Eee iy" kata Teo. Seketika, tangis Anita berubah menjadi kesenangan.

"Udh aku duga pasti kamu nipu aku" kata Anita. "Hihihi, sorry ya aku udh prank kamu" kata Teo. "Iy gpp kok" kata Anita. Setelah itu, Teo pun pergi meninggalkan Anita dan menghampiri Richard. "Gimana Teo, apa kata dia?" tanya Richard. "Untung aja dia mah maafin gw" kata Teo. "Oo, bagus tu" kata Richard.

😀Read the next chapter again ok 👍

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

T vs ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang