"Hello, July."
Seorang pria berpakaian serba hitam muncul begitu saja saat aku baru membuka pintu rumah. Rasanya aku ingin langsung menutup pintu, karena bagiku pria ini sungguh tidak sopan. Memang rumahku tanpa pagar, tapi alangkah bijaknya jika ia mengetuk pintu terlebih dahulu dari pada menunggu di depan pintu hingga penghuninya keluar.
"Aku tahu tidak lama lagi kau akan keluar."
Pembaca pikiran?
Tetap kukuh di depan pintu adalah cara yang baik saat ini. Tentu aku tidak mau ambil resiko dengan mempersilakannya masuk. Lalu hanya dia dan Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi.
"Maaf, saya tidak mengenal, Anda."
Dari ujung rambut, hingga ujung sepatu, semuanya serba hitam. Sebegitu cintanya kah lelaki ini dengan warna hitam, hingga tidak memerhatikan kesesuain warna lain selain hitam? Kemeja hitam dibalut jas hitam juga dihiasi dasi yang sama hitamnya. Lalu celana panjang dan sepatu hitam mengilat, membuat siapa pun bisa berkaca di sana.
Awalnya aku berpikir ia jadi lebih mirip seorang debt. collector alih-alih sales atau agent asuransi. Hanya saja, utang apa yang kumiliki hingga harus ditagih seperti ini? Dan penampilannya terlalu mencolok.
"Nona, kau punya kesempatan selama 30 hari untuk hidup diberbagai macam kehidupan."
Ucapannya seketika membuyarkan semua spekulasiku tentangnya. Kesempatan hidup? Pembunuhkah dia? Apa dia mau mencuri hartaku yang tak seberapa ini?
"Di tiap harinya, akan ada tantangan yang harus kau selesaikan. Jika mundur, kau mati. Jika salah, kau mati."
Sejak tadi, dia hanya berceloteh tentang hal-hal yang tidak kumengerti. Bahkan, memperkenalkan diri saja tidak.
"Saya tidak mengerti. Siapa, Anda?"
Senyuman miringnya. Sial!
Kuakui, wajah pria ini memang lumayan. Masuk ke dalam tipeku. Apalagi ditambah smriknya.
Fokus, Jul!
"Bulan Juli hanya tinggal 3 hari lagi. Bersiaplah. Aku akan datang menjemputmu, setiap harinya."
Fix! Pria ini memang gila. Siapa dia? Maksud pembicaraan ini apa? Dan mengapa aku?
"Di setiap harinya, akan ada tantangan yang harus kau jawab dan lalui tanpa gagal. Jawab dengan kalimat yang tepat. Tanpa salah sedikitmu. Kekalahanmu akan mengurangi poin hingga membuatmu harus-"
"Ia aku tahu apa yang akam terjadi padaku jika gagal." Tidak bisakah ia berhenti mengulang kata mati?
"Apakah ada pertanyaan?"
"Siapa, Anda? Apakah Anda mengenal saya?"
"Hanya satu pertanyaan, Nona. Ya, saya mengenal Anda dengan sangat baik. Sampai ketemu."
"Tunggu! Apa yang harus kukatakan di pertemuan kita selanjutnya?"
Pria tadi menghilang begitu saja seperti hembusan angin.
***
DWC Day 7Tema :
Buatlah tulisan dengan prompt: Apa yang harus kukatakan di pertemuan kita selanjutnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, July (30 Deadly Writing Challenge)
Short StoryKumpulan cerita absurd dari tema harian yang ajaib dari founder ghoib 🎉🎉🎉 . . . Cerita Ann dapat Gold dong karena nggak bolong 😝 Yay! 🎉 . . . Selamat Membaca 😍💕