(13)

139 27 1
                                    

Disclaimer Naruto© Mashashi Kisimoto

The writer only borrows the name of the Character

*****

Ada aura suram di sekitar Sasuke, dan ia merasakan itu ketika aura itu semakin ketara dihadapannya. “Hawa-hawa aura suram semakin mendekat,” Sasuke dengan berlagaknya seperti orang indigo. Sedangkan orang yang disinggung Sasuke semakin mengeluarkan aura kesuramannya, “Mau ku hajar?” Sasuke mendengar ucapan Naruto pun hanya mendengkus remeh.

“Wow wow wow... santai, apa yang sedang terjadi denganmu, wahai madesu kesiangan?”

“Ayo kita ke lapangan, aku siap membuatmu babak belur.”

“Hahaha, santai kawan. Apa karena teman sebangkumu?” dan apa yang ditanyakannya tepat sekali dengan yang ada dipikiran Naruto, jelas sekali pemuda pirang itu sama sekali enggan mengelak pertanyaan sahabat karibnya itu.

“Bukan urusanmu.” ucap Naruto yang seketika meninggalkan Sasuke, kemudian menuju bangkunya yang sudah ada orang yang berhasil membuat moodnya naik turun. Lantas dia pun langsung duduk sesekali melirik Hinata. Enggan untuk mengawali obrolan.

“Apa kamu memberiku nomor penyedot WC?” dan ya ia mengawali percakapan, membuat bibirnya lancang berucap berbanding terbalik dengan hati dan akalnya yang menyuruhnya tetap diam.

“Maksudmu?” Hinata tidak paham dengan arah pembicaraan Naruto.

“Kenapa tidak membalas pesanku semalam?” ujar Naruto sambil menggoyang-goyangkan ponselnya.

Hinata ingat itu, dia lupa membalas pesan Naruto dan juga Sakura karena keasyikan berbalas pesan dengan Toneri, “Ah itu... Maaf aku lupa.” alibi lupa, padahal sesungguhnya dia sedang bertukar dengan kelas sebelah namun beda jurusan. Seketika itu salah satu dari mereka tidak ada yang memulai pembicaraan baik Hinata maupun Naruto.

*****

Hinata yang sedang asyik dengan ponselnya pun tidak luput dari pandangan Naruto, hingga Naruto pun berinisiatif untuk mengambil ponsel Hinata.

“Hey, kembalikan ponselku Naruto,”

“Eits, asyik banget main ponsel emang siapa sih yang ngechat kamu?”

“Kembalikan Naruto!” Naruto merasakan ponsel Hinata bergetar ditangannya, menandakan bahwa ada pesan masuk yang diperoleh dari teman sebangkunya itu. Naruto sebenarnya enggan melihat siapa yang mengirim pesan itu, namun seolah takdirnya memang untuk tahu siapa yang sedang berasyik ria dalam berbalas chat dengan teman sebangkunya. Hal itu membuatnya seketika kehilangan semangat.

“Ayo ke kantin.” Ucap Naruto menawarkan.

“Terimakasih tapi, aku di kelas saja.” mendengar penuturan Hinata, Naruto pun meletakkan ponsel Hinata ke meja. Dan berangsur pergi menjauh.

Ramainya siswa-siswa yang ada di kantin membuat semua meja makan hampir penuh. Naruto menghampiri teman satu kelasnya sekaligus memesan kripik kentang dan juga minuman bersoda. Ada sekitar lima orang dan diantaranya ada Kiba si pecinta anjing, Sai yang kemana-mana selalu membawa buku gambar dia sangat suka menggambar, Shino si pecinta serangga, Shikamaru si tukang mengantuk namun jangan di ragukan kemampuan otaknya, dan teman sejawatnya yaitu Sasuke si tampan dan cuek pun berada di satu tempat yang sama, mereka memang sudah janjian untuk ke kantin demi menutup suara mengerikan yang ada pada perut masing-masing

Mistake [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang