Beberapa hari aku bersekolah disini, beruntunglah belum sekalipun diganggu oleh 'mereka' seperti di sekolah sekolahku yang sebelumnya. Tapi aku tetap harus waspada karna biasanya 'mereka' baru akan menyadari jika aku bisa melihat mereka dalam kurun waktu 1 bulan. Dan mungkin, sebelum 1 bulan aku bersekolah disini semua nya akan baik baik saja termasuk pertemananku dikelas maupun disekolah.
" Niken, aku ingin bertanya deh." tanya Stella, Stella adalah teman sekelasku yang bangku nya di depan meja ku.
" Mau tanya apa Stel?" tanyaku.
" Apa kamu tidak ketakutan jika melihat wujud 'mereka' secara langsung?" tanya Stella.
" Hm tergantung sih, kadang mereka tidak menampakkan diri dengan terlalu jelas, kalau ditanya takut atau tidak, pastinya aku masih memiliki rasa takut walau sudah sangat sering melihat 'mereka'." jelasku.
" Oh gitu, apa di kelas ini ada penunggunya?" tanya Stella lagi.
" Apa kau benar benar ingin mengetahuinya?" tanyaku ingin meyakinkan nya.
" Iya! aku sangat ingin mengetahui nya dari dulu." katanya sangat yakin.
" Baiklah, di pojok kanan belakang, ada anak kecil yang selalu menatap kita jika sedang berada dikelas, tapi kurasa dia tidak mengganggu. Mereka akan menyadari jika aku bisa melihat mereka dalam kurun waktu 1 bulan." Jelasku.
" Lalu, ada seorang wanita yang bergelantungan di atap kelas ini." Sambungku.
" Wujud mereka tidak terlalu jelas, mungkin karena mereka belum menyadari jika aku bisa melihat mereka, aku berharap aku bisa menangani mereka, mau kah kamu membantuku jika aku mulai diganggu oleh mereka? sebenarnya mereka tidak menggangu, hanya saja mereka meminta bantuan ku untuk menguak pembunuhan yang mereka." jelasku lagi.
" Aku akan membantumu! iya kan Shakila? Sufina?" tanya Stella kepada teman sebangkunya dan teman sebangku ku.
" Iya, kami akan membantumu." jawab Sufina dan Shakila kompak.
" Terimakasih, kalian adalah yang terbaik." ucapku dengan senyuman tulus.
" Sama sama." jawab mereka kompak.
***
Dugaanku benar, sebulan setelah aku bersekolah disini, aku mulai sedikit diganggu. Tetapi, dukungan dari teman temanku membuat ketakutan ku sedikit menghilang, aku merasa sangat beruntung bertemu dengan mereka, di sekolah ku yang sebelum sebelumnya tidak ada yang mau mendengarkanku jika aku sedang diganggu oleh makhluk ghaib. Aku kesepian dan ketakutan. Aku sangat bersyukur mendapat teman yang sangat baik seperti mereka, mereka meyakinkanku untuk tidak boleh kabur dari apa yang memang ditakdirkan untuk ku hadapi. Karena pun memang dulu aku tidak pernah membantu 'mereka' yang sebenarnya hanya ingin minta bantuanku. Mungkin ini memang saatnya aku menjadi Pemberani bersama teman temanku, aku sangat menyayangi mereka, mereka akan selalu ku anggap sebagai bagian dari keluargaku. Orangtua ku pun sudah mengenal mereka, kami seperti kembar 4 yang sangat akur. Orangtua ku pun senang karna akhirnya aku memiliki teman yang tulus padaku.
***
Aku sangat menyukai musik, karna itu saat disekolah lamaku, setiap aku di bully dan dicap sebagai pembohong, aku selalu pergi ke ruang musik untuk menenangkan diriku sambil bermain piano. Tetapi, di sekolahku yang kali ini aku menemukan aura yang sedikit aneh.
YUHUU, maaf ya gaiss kmrn smpett ga up sama sekali. Karna aku lagi sibuk gaiss sama urusan sekolah hehe,hope u like it gais!
KAMU SEDANG MEMBACA
Penghuni Ruang Musik
Terror17+ ada adegan kekerasan. Yang masih dibawah umur disarankan tidak membaca. -END- Entahlah, aku bingung kenapa kalian terkadang ingin mempunyai indra ke-6 sepertiku ini, padahal kemampuan ini sangat menyusahkan. Hari ini aku dipindahkan ke sekolah...