aku memulai pagi ku dengan semangat, aku sudah bangun sebelum alarm membangunkan ku, aku beranjak dari kasurku dan mulai melaksanakan rutinitas pagi hari. Setelah selesai bersiap siap, akupun melenggang menuju ruang makan, dan pastinya disana sudah ada mama dan papaku. Aku mulai melahap roti yang dipoles selai coklat buatan mamaku dan meminum susu vanilla, sarapan yang bergizi dan lezat untuk hari yang indah itu penting.
" paah.. ayoo nanti Niken terlambat." pintaku pada papa yang sedang merapihkan dasinya.
" iya, ayo Ken." ajak papaku akupun menyalam mamaku dan masuk ke dalam mobil.
" dadaah mamaa.." ucapku sembari melambaikan tangan dan memberikan kiss bye untuk mamaku.
" daah.. hati hati ya Niken, pah. " teriak mamaku karna mobil sudah mulai melaju.
akupun menutup jendela kaca mobilku dan duduk manis selama perjalanan menuju sekolahku. Hingga mobil ku tiba di depan gerbang, aku menyalam papaku lalu turun dari mobil. Akupun berjalan menuju kelas dengan riang gembira.
" Hai Shakila,Stella,Sufina. Hari ini jadi kan?" tanya ku pada mereka.
" Jadi kok,kita tinggal nyari kain pel aja, Ken." sufina memberi tahu peralatan yang kurang pada Niken.
" Oh gitu,yaudah kain pel nya biar aku aja yang cari, kalian tunggu disini ya, mumpung bel masih 15 menit lagi nih." ucapku.
" Oke deh,kita beresinnya pas istirahat kan?" tanya Stella.
" Iya,kalau sekarang kita tidak punya banyak waktu,kan nanti istirahat ada 30 menit, 7 menit kita makan,terus kita langsung beresin ruang musiknya deh,setuju kan?" mereka pun mengangguk dan mengacungkan jempol,aku keluar dari kelasku untuk mencari kain pel setelah meletakkan tasku,aku mulai menanyakan pada Pak Tarjo selaku tukang bersih² sekolah,dan akhirnya aku mendapatkan kain pel yang aku butuhkan. Akupun kembali ke kelas bertepatan dengan berbunyi nya bel masuk yang menandakan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) akan segera dimulai.
***
" Kalian mau bersihin ruang musik ya?" tanya Karina, teman sekelasku yang tidak terlalu dekat dengaku.
" Iyanih,kamu mau ikutan?"tanya ku,aku akan senang jika yang membantu semakin banyak,karna pasti pekerjaannya pun akan lebih cepat selesai.
" Em anu.. Aku mau bantu,tapi kalo disana nanti jangan tinggalin aku sendirian ya!" ucapnya, akupun tersenyum.
" Iya, kita gabakal ninggalin kamu kok, kalo gitu makan dulu yuk. " ajakku mempercepat perbincangan agar memperbanyak waktu untuk membersihkan Ruang musik. Kami pun menuju kantin untuk mengisi perut kami dengan nutrisi agar mendapat banyak tenaga. Karna bersih bersih itu menguras tenaga.
" Udah pada selesai kan? Yuk bayar, biar langsung kesana." ajakku. Kami pun langsung membayar makanan kami kepada ibu kantin dan langsung menuju Ruang Musik. Tetapi sebelum itu, kami kembali ke kelas terlebih dahulu untuk mengambil peralatan yang sudah kami persiapkan.
" Stella,Karina,sama Shakila dibagian sudut kanan,aku sama Sufina di bagian sudut kiri yaa." aku membagi tugas dan di balas anggukan oleh mereka.
Kami membersihkan Ruangan itu dengan seksama,tetapi tiba tiba ada penampakan seperti seorang wanita yang menerjangku,kepala ku tiba tiba sangat pusing dan akupun jatuh pingsan. Terdengar samar² suara teman temanku yang sedang memanggil namaku dengan nada khawatir. Padanganku menghitam,tetapi tak lama kemudian..
" Hey, bangunlah." ucap seorang wanita yang sepertinya adalah wanita yang menerjang ku tadi,ia sedikit mengguncangkan badanku agar aku terbangun. Dan iapun terlihat seumuran denganku.
" D-dimana aku?" tanyaku terbata,tempat ini sangat asing bagiku. Tempat ini gelap dan hanya memiliki satu penerang yaitu lampu yang sudah sedikit redup.
" Kamu sedang ada di alam lain,yaitu alam tempat dimana orang² yang dibunuh berada. Tenanglah,ini adalah ruanganku sendiri,jadi kamu tidak perlu takut." jelas wanita itu.
" Aku adalah orang yang sering dibicarakan teman temanmu, aku akan menceritakan hal yang sebenarnya terjadi,dan aku mohon tolong beri tahu kepada pihak berwajib tentang kasusku ini,aku ingin dia yang telah membunuhku dipenjara.." lirihnya,akupun iba melihatnya yang sepertinya tidak tenang atas kematiannya.
" Baiklah.. Aku akan mendengarkanmu dan berusaha untuk membantu sebisaku." jawabku,dan sepertinya dia sedikit terhibur atas ucapanku.
" Dulu.." dia mulai bercerita.
Hayoo, ceritanya gimana ya?? tunggu di next chapter gais hihi, jangan lupa vote dan komen, biasakan hargai karya orang lain yaa😁✌️aku juga mau bilang makasiih banyak buat 40+ readerss hehhe thankss yaa gaiss lopyuu❣️❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
Penghuni Ruang Musik
Terror17+ ada adegan kekerasan. Yang masih dibawah umur disarankan tidak membaca. -END- Entahlah, aku bingung kenapa kalian terkadang ingin mempunyai indra ke-6 sepertiku ini, padahal kemampuan ini sangat menyusahkan. Hari ini aku dipindahkan ke sekolah...