| Bagian 02

6.3K 412 35
                                    

MY LOVELY GIRL
BAGIAN 2

•••

“Yang menjadi pasangan belum tentu selalu ada. Coba liat sekeliling siapa tau ada yang lebih peduli.”

•••

Happy reading and don't forget buat vote, comment, and share.

follow my acc wattpad.

***

2. Rafka mencoba menjadi pelindung buat Yafa.

-o0o-

Untungnya hujan hanya turun sebentar, setelahnya hanya menyisakan rintik gerimis. Kalau hujan masih turun deras pun terpaksa Yafa dan Alan akan nekat menerobos karna malam semakin larut.

“Kak, kenapa gak nerima tawaran abang itu aja si?” Alan berjalan dengan kerepotan karna kedua tangannya di gunakan. Yang kanan memegang minuman soda dan yang kiri membawa kantong kresek belanjaannya tadi.

“Dia bawa motor, kamu mau bonceng bertiga?”

Alan cengengesan. “Iya juga sih ya,”

“Abang itu kayaknya suka ya sama kakak.” Sambungnya ketika mengingat perilaku Rafka di minimarket tadi. Sangat Manja.

“Udah gak usah di pikirin. Jalan yang cepet takut hujan lagi.”

Yafa mempercepat jalannya diikuti Alan karna beberapa meter lagi mereka akan sampai di rumah.

“Eh ya ampun anak-anak Mama!” suara heboh menyambut mereka ketika sampai di depan pintu rumah.

“Kalian lama banget. Mama khawatir kalian keujanan.”

Yafa mendapatkan perilaku hangat tersebut pun tersenyum.

“Yaudah ayo cepet masuk.” Aurel menggiring kedua anaknya masuk ke dalam rumah.

Dari arah jauh ada sepasang mata yang memperhatikan. Dia tersenyum tipis melihat gadis yang disukainya sedang berinteraksi dengan keluarganya.

“Jadi ini rumah lo? nanti gue sering kesini kalo lo udah luluh sama gue.”

Kemudian seseorang itu menjalankan motornya menjauh. Menatap sebentar rumah itu sebelum benar-benar pergi.

-o0o-

“Panas banget ya sekarang padahal semalem hujan.” Irene menyeka keringat yang sudah membasahi dahi dan pelipisnya.

“Heem, bikin gerah jadi pengen mandi.” Kata Selly teman Yafa dan Irene yang berbeda kelas.

“Lebay lo berdua.”

Selly melotot mendengar ucapan dari temannya yang tak lain adalah Yafa. “Lo bukan manusia kali!”

Yafa mengedikkan bahu acuh. Dia menatap ke arah lapangan cowok-cowok yang sedang bermain bola di siang bolong gini.

“Eh Ren Ren! Dev, kok auranya bikin salting terus sih,” seru Selly heboh melihat cowok tampan yang sudah berbanjir keringat, menambah damage cowok itu.

“Lo liat Rafka! rambutnya nutupin dahi, ih pengen gue acak-acak jadinya.” Irene membalas tak kalah heboh.

Yafa tak berkomentar apapun. Dia hanya mendengar ucapan kagum dari mulut kedua temannya.

My Lovely GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang