Chapter 7

107 9 23
                                    

Suzy terbangun saat ponsel yang berada di atas nakas di samping ranjangnya terus bergetar menimbulkan suara nyaring ponselnya dengan kayu nakas.

Wanita itu bangun dan duduk dengan mata yang dibuka perlahan. Melirik ke samping dan menemukan sisinya kosong. Hati Suzy mencelos namun tak lama atensinya kembali terarah pada ponsel miliknya. Menaikkan selimut sampai dada karena tubuhnya kini tanpa sehelai benang kemudian meraih ponsel miliknya yang baru saja berhenti bergetar.

Membuka pesan WhatsApp yang masuk kemudian matanya menyendu saat melihat satu pesan paling atas. Ia buka pesan tersebut dan hanya bisa menghela nafas.

Ya, pesan tersebut dari Jaebeom yang mengatakan bahwa dirinya dan juga Jennie berangkat pagi sekali menuju Paris untuk berbulan madu. Suzy tersenyum getir saat melihat pesan terakhir Jaebeom yang meminta maaf karena tidak berpamitan padanya. Alasan pria itu adalah tidak mau mengganggu tidur Suzy jadi ia memutuskan untuk langsung pergi dan mengirimkan pesan tersebut.

Suzy meremat ponselnya, tiba-tiba dadanya begitu sesak.

Sakit.

Air mata pun tak bisa lagi Suzy bendung. Meski ia rela berbagi Jaebeom namun ada satu sisinya yang kadang merasa tidak rela dan tidak ingin berbagi namun sekali lagi-- Suzy tidak mau egois. Demi kebahagiaan Jaebeom dan semuanya.

Suzy terisak, menumpahkan seluruh rasa sakitnya yang telah lama ia pendam kini luruh bersama air mata hangat yang membasahi pipinya. Hingga tangisannya terhenti saat ponsel miliknya bergetar.

Jinyoung

Suzy mengernyit saat Jinyoung yang ternyata menghubunginya. Ia pun kemudian menggeser ke samping tombol berwarna hijau mengangkat panggilan sahabatnya tersebut.

"Hallo, Ji" sapanya dengan suara serak.

"Akhirnya diangkat juga. Ini bukan Jinyoung, ini aku Kim Myungsoo. Kau masih ingatkan?"

"Myungsoo?"

Suzy mengernyit bingung sekejap mengingat siapa pemilik nama Kim Myungsoo namun sedetik kemudian ia teringat dengan pria itu.

"Ah iya-- oh Myungsoo, kenapa kau menghubungi ku dengan ponsel Jinyoung?"

"Ceritanya panjang-- lebih baik kau cepat datang ke rumah sakit Seoul. Jinyoung di tusuk seseorang, Suzy-ah"

Suzy membola seketika mendengar ucapan Myungsoo.

"A- apa?! Baiklah, aku ke sana sekarang"

Tut..

Suzy mematikan sambungan secara sepihak membuat Myungsoo yang ada di sana berdecak kesal. Ia bangkit kemudian berjalan menuju lemari dan mengambil pakaiannya. Segera memakai pakaiannya dan setelah selesai Suzy menyambar tas beserta ponsel miliknya dan kunci motor.

Wanita itu dengan tergesa keluar dari kamar dan berlari menuruni tangga. Bahkan Suzy melewati Yoona dan juga nyonya Im yang memanggil namanya.

"Kau lihat Yoona, wanita itu bahkan melewati kita begitu saja. Ck, kenapa Jaebeom memilih wanita seperti itu sih eomma heran" gerutu nyonya Im.

"Eomma" tegur Yoona.

Yoona yang melihat Suzy pergi dengan tergesa jadi merasa khawatir pada adik iparnya itu.

'Ada apa dengan Suzy?'

*****

Suzy berlari melewati lorong rumah sakit yang sudah nampak banyak orang di sana. Wanita itu tidak peduli bahkan pada beberapa orang yang ia tabrak maupun ia senggol. Pikirannya kini tertuju pada Jinyoung yang entah seperti apa keadaannya. Panik bercampur khawatir menjadi satu tanpa sadar membuat air mata yang Suzy tahan kini tumpah membasahi wajah ayunya.

Man 2 Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang