Chapter 2

287 19 20
                                    

Perlahan aku berjalan keluar dan kulirik sudah banyak tamu yang datang. Sesekali ada tamu yang menyapaku ramah kemudian beranjak menuju dua orang yang terlihat serasi berdiri didepan untuk mengucapkan selamat.

Ya.... Hari ini adalah pernikahan suamiku - ralat: yang kedua -dan pestanya diadakan dihalaman belakang rumahku yang kebetulan cukup besar. Acaranya tidak terlalu mewah karena sang pengantin wanita yang memintanya lagi pula hanya mengundang sebagian rekan bisnis suamiku, teman-teman dekatnya dan juga teman-teman dekat istri kedua suamiku. Tak lupa pula aku hanya mengundang sahabatku saja yang sudah mengenal Jaebum.

Perasaanku saat ini campur aduk antara senang melihatnya bahagia dan juga sedih bahwa akhirnya aku harus berbagi bukan hanya soal tempat tinggal atau apapun lagi tapi juga Jaebumku orang yang aku cintai.

Sejujurnya tidak ada wanita yang mau diduakan apalagi oleh orang yang paling ia cintai, tetapi mungkin ini caraku membahagiakan suamiku dan memberikan sesuatu yang selama ini ia inginkan namun tak pernah ia katakan.

Hingga akhirnya aku menemukan seseorang yang tepat untuk menjadi bagian dari hidup Jaebum dan ternyata diam-diam pula Jaebum mempunyai perasaan pada gadis yang kini menjadi istrinya jadi, aku tak perlu bersusah payah untuk mendekatkan mereka berdua.

"Bae Suzy"

Aku yang hendak menghampiri suamiku langsung berhenti dan melirik ke arah seseorang yang memanggilku. Aku sangat kaget ketika aku menemukan seseorang yang sudah lama tidak aku temui. Ia tersenyum manis kemudian berjalan menuju ke arahku.

"Park Jinyoung" aku tersenyum senang.

Pria ini tidak pernah berubah dari dulu mulai dari penampilan hingga sikapnya yang begitu lembut. Bagiku, dia adalah pria yang paling baik dibandingkan kebanyakan teman-teman priaku termasuk suamiku sendiri.

Dia adalah Park Jinyoung teman masa kecilku. Aku berteman dengannya dari mulai taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas. Kami dari dulu selalu satu sekolah hingga pada saat masuk universitas kami terpisah karena Jinyoung yang mendapatkan beasiswa di luar negeri tepatnya dilondon. Semenjak itu komunikasi kami sempat terputus tapi berkat adanya jejaring sosial seperti instagram aku bisa kembali terhubung dengannya.

"Oh... Sorry, Nyonya Im Suzy"

"Aissshh, kau ini. Aku pikir kau tidak akan datang" ucapku antusias.

Ia hanya tersenyum. "Untukmu aku pasti datang".

'Hey apa-apaan dia ini'

Aku mengundangnya ke acara pernikahan suamiku. Awalnya dia menolak dan malah memarahiku tapi ternyata masih sama seperti dahulu, ia akan datang jika aku yang meminta meskipun itu sulit. Sungguh tuan Park yang baik hati.

"Yak, Suzy-ah jangan blushing disini nanti ada yang melihat" ucapnya so panik sambil terkekeh.

Aku benar-benar malu dengan ucapan Jinyoung barusan. Dan memang benar adanya pipiku rasanya sudah memerah hanya dengan ucapan Jinyoung barusan.

Aku memukul dadanya gemas. Dia hanya tertawa melihat tingkahku yang seperti ini.

"Aigooo~ kenapa uri Suzy masih begitu menggemaskan" dia mencubit gemas pipiku. Selalu saja begini jika aku malu-malu karena gombalannya.

"Aisshh... Park Jinyoung hentikan!" aku meronta memintanya melepaskan tangannya diwajahku.

Dia tertawa kemudian melepaskan tangannya dari wajahku. "Mianhae Suzy-ah aku selalu tidak tahan dengan wajah manismu ditambah blushingan dipipimu itu".

Sekali lagi aku daratkan pukulanku tepat dibahunya. Sementara dia hanya tertawa terbahak-bahak.

"Dasar kau Park Jinyoung masih saja menyebalkan!"

Man 2 Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang