Disini,
Di tempat ini.
Meraki melebihi ambang batas.
Hasrat,
Semua tentang hasrat.
Sang khalis yang diagungkan,
Ternistakan bersama tuan.
Bentala yang dipijak,
Tak henti-hentinya meminta nabastala untuk menumpahkan tangisnya.
Wanodya kehilangan hormat.
Semua sebab semoga yang diutarakan keduanya.
Semuanya salah.
Sandyakala memerah malu.
Permaisuri-nya direnggut pijar yang kian membara.
Lembayung tidak dapat menyelamatkan.
Bagaskara mengibarkan bendera putih tanda menyerah dengan keadaan.
Semuanya tampak enyah,
Ribuan payah membuat mereka tertunduk nestapa.
Bagaimana selanjutnya?
Mereka memilih pasrah.
-Dari sabitah, saksi yang menetap.
Semoga dari sini, kalian mengerti jalan rangkaian kalimat ini 😓
-ini author :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanodya Patah Hati
Poetry"Semua terasa nyata, hadir dalam balutan taksa" -Wanodya, dari kala sesal.