-Permata yang nista-

32 4 0
                                    

Na'as,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Na'as,

Hati yang daif ini benar-benar terbuai.

Seloka yang nampak indah itu kian menusuk tuai.

Bagai belati yang diasah,

Perih hujaman tak terasa.

Seolah mati rasa,

Dikilah dalam rayuan cinta.

Tuan,

Darimana kau dapatkan ribuan permata?

Sebentar, yang nista?

Mengapa?

Dengan tega ujung permatamu menusuk relung hati.

Dengan gesa kau tutupi taksa dengan cahaya temaram.

Hina.

Elegi nestapa bergema dimana-mana,

Namun indra-ku benar tidak bisa menangkapnya.

Keji.

Bencana di balik kirana?

Cuih.

Semuanya kau masukkan hebat di atas kesadaranku.

Buaian asmara benar-benar membuatku lupa,

Ada permata yang nista.




Haduuu..
Ga sempet opening nih, di awal part 😓
Heuheuheu..
Yaudah, opening-nya disini weeh..

Selamat membacaa teman!!
Selamat meresapii:))
Selamat terbuai dalam setiap rangkaian kata awam ini 😓

Baru belajar buat ginian:')

Menerima krisar buangetttt 🙏

-salam manis, author genit:)

Wanodya Patah Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang