1

101 9 9
                                    


Hari ini adalah hari dimana murid kelas 6 SD memasuki masa remaja (SMP) mereka. Sebagian besar mereka mendaftar di sekolah elit. 

Tentu saja sekolah yang mereka inginkan pastinya SMP DIAMOND. SMP tersebut terkenal dengan fasilitas yang diberikan kepada murid-muridnya. 

Tapi hanya anak-anak yang nilainya tinggi dan perprestasi yang diterima di SMP tersebut.

Termasuk Flysa, Sheyla, dan Chyntya. Mereka adalah BFF dari SD. Selain satu sekolah, mereka berada di kelas yang sama. Bukan main senangnya.

"Nggak nyangka kita bisa satu sekolah, satu kelas lagi" ucap Chyntya yang berada di depan gerbang bersama Fysa dan Sheyla. Mereka bertiga sedang memandang sekolah mereka.

"Iya, gue juga nggak nyangka bisa satu kelas sama kalian" ucap Flysa.

"Apapun itu..." Sheyla memotong ucapannya agar Flysa dan Chyntya yang menjawab.

"Selfie dulu" ujar Flysa dan Chyntya kompak.

Cekrek...cekrek....cekrek...

Bermacam macam gaya mereka ambil gambar. Dari gambar wajah cantik sampai wajah jelek. 

Siswa yang lewat merasa terganggu dengan aktivitas mereka. Tapi ada juga yang menahan tawa melihat wajah mereka yang dijelek-jelekin. 

Mereka bertiga melihat-lihat gambar yang mereka ambil dan keributan mulai terjadi. Yang sini bilang gambarnya jelek, yang sana bilang gambarnya bagus, yang sono bilang jelek tapi bagus (?).

"Udah dihapus aja, muka gue paling jelek itu!" ujar Sheyla.  Akhirnya foto itu dihapus.

"Udah yuk masuk, udah mau bel lho" ucap Flysa mengingatkan.

Mereka bertiga berdiri di tengah-tengah gerbang. "Siap" Chyntya memberi aba-aba. 

"GO"

"JEJAK KAKI MASUK SEKOLAH PERTAMA KALI" teriak mereka kompak. Siswa lain telihat kaget mendengar teriakan mereka. Guru yang ada disana sampai mau jantungan. 

Kaki mereka terjulur masuk ke lingkungan dalam sekolah. Mereka tersenyum bahagia

"Kakinya difoto" Chyntya memerintah Sheyla agar kaki mereka yang menapakkan di lingkungan dalam sekolah di foto. 

Cekrek....

"Hei, jangan menghalangi jalan, cepat masuk" perintah guru yang tadi hampir jantungan.

"MAAF PAK" ujar Flysa, Sheyla, dan Chyntya sedikit teriak sambil berlari menuju kelas mereka.

 Guru tadi menggelengkan kepala dan melanjutkan aktivitasnyamengamati siswa yang tidak memakai seragam lengkap juga menyuruh mereka agar melihat pengumuman dahulu di papan pengumuman yang terletak di depan pos yang posnya sendiri terletak di samping gerbang masuk.

Flysa, Sheyla, dan Chyntya berlomba-lomba menuju kelas mereka. Saat mereka berlari sampai di lapangan olahraga yang berada di depan gerbang, tiba-tiba Flysa berhenti.

"Lo kenapa, masa baru beberapa langkah udah kesel" ucap Sheyla yang melewatinya sambil berlari. Entah niatnya mau bertanya atau mengejek.

"Berhenti dulu deh" ucap Flysa. Sheyla dan Chyntya berhenti dan mendekati Flysa yang sedang terlihat berpikir.

"Ada apa sih?" tanya Chyntya.

"Kelas kita dimana yak?" Flysa melihat Sheyla dan Chyntya. Mereka juga baru sadar kalau mereka belum tau dimana kelas 7E berada.

"Woi ngapain berdiri di sini?" tanya Pangeran yang tiba-tiba datang dari arah gerbang masuk. Pangeran ini juga teman SD mereka dulu, jadi langsung akrab.

"Eh, elo juga daftar di sini?" tanya Sheyla.

"Ya iyalah, kalo nggak, ngapain gue di sini sekarang" jawab Pangeran jutek. 

"Kalian ngapain sih di sini panas-panasan" tanya Pangeran. 

Memang hari itu mentari sedang tidak bersahabat. Akibatnya panas menyengat mereka.

"Kita nggak tau kelas 7E di mana, lo tau nggak?" tanya Flysa.

Pangeran berfikir sejenak. "Tau" jawab Pangeran. "Ikut gue" lanjutnya.

Mereka bertiga mengikuti Pangeran yang memandu mereka menuju kelas. Mereka berhenti di depan pintu sebuah ruangan. Pangeran membalikkan badan dan melihat mereka bertiga. 

Flysa sedang sibuk mencari sebuah papan yang menujukan ruangan apa itu. Jelas terpampang di sebuah papan bahwa kelas itu adalah kelas 7B.

"Eh, ini kan kelas 7B" ucap Flysa.

"Iya emang, makasih udah mau nganterin gue" ujar Pangeran sambil tersenyum.

"Woi, kita kan baru nyari kelas kita dan lo mau nunjukin. Kenapa malah ke kelas lain, kelas lo lagi" Sheyla protes.

"Makanya lain kali, perintah guru itu dijalankan. Pasti lo, lo, lo nggak denger guru yang di depan tadi ngomong sesuatu ya?" tanya Pangeran.

"Emang ngomong apa?" tanya Chyntya.

"Itu nggak penting. Sekarang kasih tau dimana kelas 7E" pinta Sheyla.

"Cari tu di papan pengumuman. Ada denahnya." ucap Pangeran. Dia bersandar di dinding kelasnya sambil menyilangkan tangannya. 

Flysa, Sheyla, dan Chyntya berunding dadakan.

"Eh, lebih baik ikuti katanya itu orang atau kita cari sendiri kelasnya?" tanya Chyntya.

"lebih baik cari sendiri" Flysa memberi masukan.

"Eh, mending lihat denah deh, kan kita jadi tau letak kelasnya di mana, iya kan" Sheyla juga memberi masukan.

"Tapi kan.."

"Kayaknya ucapan Sheyla ada betulnya deh" karena perkataan Chyntya, ucapan Flysa terpotong.

"Tapi kan..."

"Udah deh kalau kamu nggak mau ya udah cari sendiri pake cara lo sendiri, kita lihat siapa yang akan duluan" Sheyla menantang Flysa yang menentang usulnya.

"Oke siapa takut" Flysa menerima tantangan itu. "Silahkan pergi duluan, nanti juga duluan gue yang sampe"

BERSAMBUNG.....


Masih pemula (me)

JUNIOR HIGH SCHOOL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang