Gun terlihat memasuki ruang kelas bersama chimmom, ia berjalan menghampiri off yang tengah menyembunyikan wajahnya di antara kedua tangannya yang terlipat di atas mejanya. Ia melirik ke arah Arm yang tengah bermain game di ponselnya, memberikan kode sebuah pertanyaan kepada Arm dan hanya di jawab dengan helaan nafas dan gendikan bahunya saja."off...." panggil gun lembut sambil menggoyang-goyangkan bahu off, saat untuk yang ke 3 kalinya gun memanggil nama off, off yang tengah tertidur akhirnya terbangun.
Ia mengntip dari balik celah tangannya, dapat di lihat wajah gun yang tengah khawatir, sepertinya gun sudah melihat perban di kepalanya.
"Ya Tuhan, off....ada apa dengan kepalamu?" pekik gun khawatir, dan mengundang perhatian seluruh siswa di kelas, mereka semua sama-sama terkejut melihat kepala off terbalut perban, bahkan Arm saja terkejut.
Jelas mereka semua terlihat terkejut seperti itu, karna off datang ke kelas pagi-pagi sekali, belum ada siswa yang datang pagi tadi. Dan saat mereka memasuki kelas off sudah menutup wajahnya di kedua tangannya untuk tidur.
"Oh...gun...eee..itu, aku kemarin terjatuh di tangga dan membentur pinggiran meja" bohong off dengan cengiran yang memperlihatkan deretan gigi putihnya yang tersusun rapih.
Arm yang mendengar hanya mengernyitkan dahinya ia tahu off tengah berbohong pasti ada sesuatu yang terjadi, beda dengan gun ia sepertinya percaya dengan ucapan off dan mengangguk saja, perlahan-lahan menyentuh luka yang terbalut perban itu.
"apa...masih sakit?" tanya gun dengan wajah penuh khawatir, off menggelengkan kepalanya dan tersenyum cerah melihat wajah gun yang begitu mengkhawatirkannya, seketika beban di punggungnya perlahan memuai di bawa oleh kehangat yang gun berikan.
"Setelah kau menyentuhnya, sakitnya sudah sembuh" ujar off menggombal, terlihat pipi gun yang merona dan menarik tangannya dengan cepat lalu membuang wajahnya enggan menatap wajah off yang tengah terkekeh melihat tingkah gun.
"Cih/cih" decik Arm dan chimmon berbarengan, kemudian Arm kembali fokus dengan gamenya sedangkan chimmon berjalan menuju kursinya, meninggalkan kedua insan yang tengah dimabuk asmara.
"Ah! Gun, hari ini kita akan pulang cepat...bagaimana jika kita pergi berkencan?" ajak off, gun yang tengah asik dengan buku karya Albert Camus 'The Fall' mengalihkan pandangannya ke arah off dan tersenyum hangat lalu menggelengkan kepalanya.
"aku tidak bisa off.."
"kenapa?"
"aku...aku ada janji dengan p'newwie"
"hahhh...apa kau tidak bisa menunda janjimu itu? Kita tidak pernah berkencan" ujar off sedih dan tertunduk lesu, gun yang melihat wajah kekasihnya yang sedih dan tertunduk lesu hanya tersenyum kecut, percayalah off...gun juga ingin berkencan, namun dia ada jadwal cuci darah hari ini dia tidak bisa membatalkan jadwal rutinnya, itu akan sangat berbahaya untuk kesehatannya.
"kita sudah berkencan akhir pekan lalu, off. Kau lupa?"
"Ck, itu berbeda gun. Ini kencan setelah kita jadian"
Blush, wajah gun memerah. Off yang melihatnya hanya terkekeh sajah.
"eee....kita bisa berkencan besok, bagaiman?" tanya gun mengalihkan rasa sedih off, off langsung menatap wajah gun dengan pandangan bersinar.
"benarkah?" tanya off, gun menganggukkan kepalanya.
"ya...besok kita berkencan, tapi hari ini tidak masalah bukan jika aku menemani phi ku?" ujar gun, off mengangguk antusias dengan ide gun, meskipun tidak bisa berkencan hari ini setidaknya besok ia bisa berkencan dengan gun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Stay With Me
Fanfic[Completed] Bisakah gun egois untuk sekali ini saja? gun hanya ingin meminta hidup untuk lebih lama lagi. Tapi, bukankah tuhan sudah lebih dari banyak memberikannya kehidupan? Ntahlah tapi gun ingin sekali egois untuk meminta lebih sampai ia dapat m...