Saat ini keluarga Punsawat sudah berkumpul di ruang keluarga, menunggu kedatangan tamu yang mereka nanti-nantikan.
Ting~tong~ting~tong
"Bunda akan buka kan pintunya dulu" Ny. Punsawat berjalan menuju pintu utama untuk menyambut para tamu yang mereka tunggu-tunggu.
Keluarga Ruangwiwat memasuki ruang keluarga tetapi belum sempat mereka benar-benar berada di dalam ruang keluarga tersebut, langkah mereka mendadak terhenti, kaki mereka membeku. Apa yang mereka lihat nyata, bukan? Gun, Gun Atthaphan ada dihadapan mereka! Ia tengah tersenyum manis ke arah mereka. Ini nyata bukan?!
"Gu-gun?" chimmon lebih dulu berjalan dengan langkah yang teramat pelan menghampiri gun, tangan kanannya terulur memegang pipi gun, matanya membelalak.
"A-aku bisa menyentuhnya" ujar chimmon tak percaya.
"ya kau bisa menyentuhnya" ujar Tuan punsawat.
"Gun?" ujar Ny. Ruangwiwat tak percaya.
"Hai bibi, hai paman, hai chimmon. Apa kabar kalian?" sapa gun dengan senyuman manisnya.
"gun? Su-sungguh gun?" tanya chimmon tak percaya, gun hanya mengangguk saja.
"ka-kau sungguh sahabatku gun?" tanya chimmon sekali lagi.
"iya chimmon aku gun, sahabat kecilmu"
"Ya tuhan, GUN!!" Pekik chimmon kemudian ia langsung memeluk erat gun, dan membuat tuan dan Ny. Ruangwiwat memasang wajah bertanya-tanya.
"Gun, kau sungguh masih hidup?" tanya chimmon dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.
"iya aku masih hidup chimmon" ujar gun dan air matanya pun dengan nakal ikut-ikutan keluar dari tempat persembunyiannya.
"Kau sunggu masih hidup. Ya tuhan gun!!" chimmon kembali memeluk gun erat.
"tolong jelaskan pada kami" pinta tuan Ruangwiwat.
"Hahhh....sebaknya kita bicarakan ini setelah selesai makan malam" ujar tuan Punsawat.
*•*•*•*
Setelah acara makan malam selesai saat ini mereka tengah duduk di ruang keluarga. Gun sedang menyiapkan diri untuk memulai cerita, alasan ia memalsukan kematiannya selama 10 tahun, sampai pertemuannya dengan off pagi tadi, dan menyebabkannya untuk membongkar semua kepalsuan ini.
"ceritakan gun" pinta chimmon.
"hahhh...." gun menghela nafa panjang sebelum memulai cerita. Semua orang mulai fokus menyimak cerita gun, memutar kembali kenangan 10 tahun yang lalu.
setelah selesai bercerita ny. Ruangwiwat menghampiri gun dan memeluknya erat.
"yang penting saat ini kau sudah jauh lebih baik dari 10 tahun yang lalu. Gun ingat perkataan bibi, jangan lepaskan kebahagiaanmu karna orang lain. Jika itu adalah kebahagiaanmu, maka genggam jangan sampai orang lain merebutnya. Karna kau berhak bahagia, sekali-kali tidaka masalah menjadi egois demi diri sendiri" ujar ny. Ruangwiwat memberi gun sedikit petuan dewngan air mata sudah membasahi pipinya. Gun menitihkan air matanya lalu ia langsung membalas pelukan ny. Ruangwiwat.
"iya bibi, kali ini gun tidak akan melepaskan kebahagiaan gun. Cukup 10 tahun gun hidup tetapi terasa hampa. Gun berjanji akan terus menggenggam kebahagiaan gun, dan tidak membiarkan orang lain merebutnya lagi...hikss...hikss" ujar gun dengan diselingi isak tangisnya.
"bagus, seperti itu seharusnya" ujar ny. Ruangwiwat sembari menpuk-nepuk punggung gun, memberi ketenangan.
"lalu, selanjutnya kau dengan off bagaimana?" tanya chimmon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Stay With Me
Fanfic[Completed] Bisakah gun egois untuk sekali ini saja? gun hanya ingin meminta hidup untuk lebih lama lagi. Tapi, bukankah tuhan sudah lebih dari banyak memberikannya kehidupan? Ntahlah tapi gun ingin sekali egois untuk meminta lebih sampai ia dapat m...