Perang dunia keempat telah usai, semua itu tak luput dari perjuangan pahlawan desa. Seperti Naruto, Kakashi, sakura, dan tak lupa pemuda berambut raven itu.Bukan hanya itu, banyak Shinobi Konoha yang juga termasuk pahlawan yang telah gugur di medan perang sebelumnya.
Ku ingat-ingat bagaimana, para penduduk Konoha sangat bangga pada Naruto yang menjadi penyelamat Konoha. aku juga begitu bangga dengannya.
Mataku tertuju pada bingkai yang berisikan foto Tim tujuh. Aku merindukan mereka bertiga.
Naruto yang bandel, Kakashi-sensei yang kadang menjengkelkan, dan lelaki raven yang dingin. Aku merindukan itu semuanya.
"Aku merindukan kalian semua-tim tujuh. Bagaimana dengan kalian?"
Aku mengukir senyum tipis dibibir ku, rasa hangat menjalar di tubuhku seketika.
Sebuah ketukan pintu mengalihkan atensi ku, seseorang berteriak dari luar memanggil namaku.
Dengan malas aku terpaksa membuka pintu tersebut. "Sudah kuduga kalau kau yang akan datang, ada apa?"
"Forehade, tega sekali kau. Aku hanya ingin menjemputmu!"
Ino dengan cepat menarik pergelangan tanganku. "Teman-teman sudah menunggu di kedai Ramen ichiraku, dan kau malah bermalas-malasan disini."
Gadis dari klan Yamanaka itu menjadi sewot, "Aku sudah menyuruh Sai-kun memberitahu mu kemarin, kau yang pikun!"
"Tidak ada yang memberitahuku masalah ini, bagaimana kau ini!" Aku malah yang tersulut emosi akibat mulut Ino yang ngegas dari tadi.
"Dasar pikun! Ya sudahlah, ayo jangan mengulur waktu."
Mungkin mengalah adalah jalan satu-satunya, jika kau berdebat dengan babi
-
Sesampainya aku disana, semua orang memandangiku, aku malah salah tingkah sendiri.
"Kita bertemu lagi teman-teman!" Aku kemudian membungkuk tubuhku sopan.
Semua orang terdiam, hanya hembusan angin malam yang begitu kencang yang merusak tatanan rambut ku.
"Sakura-Chan! Aku merindukanmu!"
Aku kemudian menatap pemilik netra sebiru lautan yang tenang, aku menyungging senyum kecil dengan ya.
Aku mendudukkan diriku, pada kursi yang tersisa. Menengahi tempat antara Naruto dan Ino.
"Bagaimana kabarmu? Aku jarang sekali melihatmu."
"Bisa dibilang lumayan sibuk, aku sering lembur bersama Ino dan berakhir kelelahan dan memilih beristirahat dari pada berjalan-jalan keluar, maafkan aku."
Naruto tersenyum menatap ku. "Tak apa, selagi itu tidak menggangu kenyamanan mu."
"Bagaimana kabar kalian semua?" Tanyaku.
Mereka semua tersenyum, sambil melahap ramen masing-masing.
Aku menatap sekeliling, semua tampak berubah. Kecuali sifat dan kelakuan yang masih agak terlihat kekanak-kanakan.
"Aku baik, bagaiman denganmu sendiri?"
Suara halus Hinata memecah keheningan yang melanda beberapa menit yang lalu, atmosfer diantara kami terasa menghangat lagi.
"Seperti yang kau lihat, aku sangat baik. Bagaimana hubungan mu dengan Naruto ini? Jika dia macam-macam padamu akan ku patahkan lehernya."
Semua tertawa, termasuk Naruto yang cengengesan sendiri, malu? Tentu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haruno Sakura.
Romance[𝙎𝙖𝙠𝙪𝙧𝙖 𝙃𝙖𝙧𝙚𝙢] •𝚂𝚊𝚔𝚞𝚛𝚊 𝚡 𝙼𝚊𝚕𝚎 𝚌𝚑𝚊𝚛𝚊𝚌𝚝𝚎𝚛𝚜 𝚒𝚗 𝙽𝚊𝚛𝚞𝚝𝚘 𝚜𝚑𝚒𝚙𝚙𝚞𝚍𝚎𝚗• • Disclaimer © Masashi Kishimoto. Picture © Pinterest, dll.