1O

102 19 2
                                    

kevin menghempaskan tubuhnya di kursi ruang tamu istana, sejak kemarin hingga sekarang benar-benar hari yang cukup melelahkan baginya. namun, sebelum ia membuka E-book yang ada di moon-ordi miliknya, seorang pemuda yang memakai baret mendatanginya 

"well kev, we have an attack" 

kevin menghela nafas kesal, lalu mematikan moon-ordinya untuk disimpan "do we have to move??" tanyanya malas yang dibalas oleh anggukan pemuda yang memakai baret tersebut "no, just you" ujarnya " kita masih mengurusi dua orang lagi dan itu tidak mudah" sambungnya 

kevin mengangguk lalu bangkit dari tempatnya "do it have to be me?" gumamnya yang terdengar oleh pemuda tersebut "your the second best chevalier, kevin moon" 

"diantara 12 orang mengapa harus.."

"ralat, 10.. two peoples are unconditional"

"yeah what ever" jawabnya malas

pemuda itu kembali terkekeh, membuat kevin memutar bola matanya malas. hingga bunyi intercom memecahkan suasana tersebut








"serangan mungkin saja disengajakan oleh pelaku sebab tidak adanya bukti untuk menangkap pelaku yang melakukan penyerangan tersebut" 




"so?"

"just save the citizens already kev"

"well..OH fineeee..."


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


changmin menerjapkan matanya, menyesualkan cahaya yang masuk ke matanya lalu terduduk. ia menatap sekelilingnya dengan tatapan bingung sebab ia terbangun bukan di secret room milik hyunjae  

'eh, gue dimana?' batinnya

"you are now in the guess room, changmin" 

changmin menoleh, melihat seseorang pemuda yang berjas sedang menyeruput teh miliknya, ia menjawab tenang, seperti mengerti apa yang ada dipikiranya "hyunjae yang membawamu, kau tertidur after a long trip i think?" ujar pemuda tersebut "aku beneran bakal tinggal disini?" tanyanya membuat pemuda tersebut mengangguk "well, it's for the best.." ujarnya lagi  "and don't worry about your stuff, we'll bring it here or re-pay you" lanjutnya lalu menyeruput teh nya 

"wh..who.."

"ah, where are my manners, i'm lee juyeon, call me juyeon" pemuda yang bernama juyeon tersebut meletakan tehnya di meja yang berada di depanya, lalu beranjak dari tempatnya "anyways, there are clothes on the closet, you can take a shower before supper, kevin will lead you to the dining room, at 7 o'clock, don't be late" ujarnya lalu keluar 

changmin terdiam sebelum akhirnya bergegas mandi, ia mencari handuk di closet yang ditujuk tadi oleh juyeon lalu memasuki kamar mandi, 

'demi apapun ya ini kamar mandi atau lapangan'

kyu terdiam di ambang pintu kamar mandi menatap interior mewah yang ada di kamar mandi tersebut, ia melangkah menuju sebuah cermin dengan ukiran unik yang disampingnya ada tombol untuk entertainment seperti musik, film, dan sebagainya 

ia menatap sekelilingnya hingga tatapanya terjatuh kepada sebuah lambang, terlihat tidak asing baginya hingga tiba-tiba, ia pening menyerangnya disertai dengan kupingnya yang berdenging 




























"you don't have to.."

"to be or not to be, chang"


























tak terjadi lama, changmin memegang erat wastafel agar tidak terjatuh lalu mengatur nafasnya, ia menatap cermin melihat pantulan dirinya yang sudah dibanjiri keringat dingin 

'the fuck?? what was that??'

'the fuck?? what was that??'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
将死  || The Boyz ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang