Selamat Membaca💅
***
"Haahh."
"Segarnya...mandi udah, bantu Bunda udah, ngerjain tugas hm...eh gak ada tugas ternyata."
Felly tersenyum senang saat menyelesaikan satu persatu aktivitasnya seperti biasa. Sekarang dia baru selesai membersihkan tubuhnya yang bau akibat membantu Bundanya beres beres seluruh rumahnya yang berlaintai 2 sampai berkeringat dan kelelahan pastinya. Bunda Felly sengaja tidak memperkerjakan pembantu dirumahnya, agar Felly bisa mandiri dalam segala hal. Ayah Felly juga menyuruh istrinya untuk dirumah saja sebagai ibu rumah tangga pada umunya dan tidak perlu membantu dalam urusan mencari uang untuk kebutuhan mereka sehari hari. Alasanya simpel, karena Ayah Felly sudah cukup bahkan lebih dari cukup untuk menafkahi anak dan istrinya mengingat beliau adalah seorang direktur disebuah perusahaan.
Felly bersenandung kecil sambil bergerak mengambil ponselnya berniat untuk menonton drama yang sudah selesai didownload tadi saat ia sibuk membantu ibunya. Baru saja didetik pertama Felly menonton dramanya, terdengar suara yang memekakan telinga yang bersumber dari lantai bawah dirumahnya.
Bundanya pasti sedang berjoget layaknya artis dangdut terkenal, sekarang. Suara musik terdengar sangat kencang dimalam hari seperti ini. Ibunya benar benar kehabisan akhlak mungkin karena memutar musik dengan volume seperti itu dan tidak memikirkan perasaan anaknya dan tetangga yang mungkin saja akan protes nanti.
"Ish, bunda kebiasaan."
Baru saja Felly berjalan keluar untuk meminta sang bunda mengecilkan volume suara musiknya itu, ponselnya bergetar menandakan sebuah notif dan layar ponsel yang langsung menyala.
Saat melihat siapa yang mengirimi pesan tersebut, kening Felly berkerut tanda berpikir.
|_08xxx
|Fell, lo sibuk gak malem ini?_Pesan dari nomor seseorang yang tidak diketahui itulah yang membuat Felly diam, berpikir sejenak. Ah mungkin itu temannya yang baru saja mengganti nomor baru.
Felly_|
_Hai, btw ini siapa?||_08xxx
|Gue Hendra. Lo malem ini sibuk?_Ooh Hendra kirain siapa.
Felly_|
Oh Hendra.|
_Enggak tuh, emang kenapa?|Felly mulai bertanya tanya. Tumben. Hendra tidak dekat dengannya dan dia hanya sekedar tahu nama saja. Dia pun mengotak atik ponselnya untuk menyimpan nomor cowok tersebut.
|_Hendra
|Hmm, itu...Elin ulang tahun_Kening Felly berkerut bingung.
Felly_|
_Terus kenapa?||_Hendra
|Dia tadi kehabisan undangan buat
|ngajak lo ke ultahnya. Dan sekarang dia
|nyuruh gue buat jemput lo ke tempat
|acaranya._Felly dibuat semakin bingung. Elin ulang tahun? Kok dia baru tahu? Padahal kan Elin cukup dekat dengannya. Dan kenapa juga harus Hendra yang menjemputnya.
Felly_|
_Oh gitu. Kok baru tau ya, hehe||_Hendra
|Gyura juga bakal datang keknya_
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Life
Teen FictionTerlahir penuh cerita namun tumbuh tidak sesuai harapan. Penuh peraturan dalam hidup agar menuju titik harapan. Segala kekangan yang membelenggu, memaksanya berpaling. Hidden Life adalah pilihan.