LavenderWriters Project III Present
Edinburgh of Seven Seas Santorini © Group 8
Part 28 — Created by Ezayss Levita875
▪▪▪
Suara riuh penonton kembali menggelegar ketika Evan mencetak skor yang kedua. Teriakan dari penonton tampak antusias bersahut-sahutan menyebut nama Evan. Namun, hanya satu suara yang membuat bibirnya melengkung sempurna.
Dia adalah Nara, gadis bernetra jernih itu melompat-lompat bak kelinci hiperaktif. Meneriaki kata penyemangat yang bagaikan mantra, membuat semangat Evan bertambah berlipat ganda karenanya.
"KAK EVAN MENCETAK SKOR! AAAA KEREN!" teriak Nara, ada rasa kekaguman di matanya. Ia sangat menyukai basket. Setiap momen, Nara akan selalu ingat karena sudah tersimpan di memorinya. Ketika ia belajar basket bersama Evan, Nara tidak akan lupa.
Ketika Nara mengeluh karena bolanya tidak masuk ke ring, justu Evan lah yang menghujaninya dengan kata-kata pujian. Ketika Nara terjungkal saat bermain basket, Evan lah yang mengulurkan tangan untuknya. Nara banyak belajar basket dari Evan, tak heran jika setiap gerakan gesit Evan, Nara mengaguminya.
"IYA, NARA! TAPI TIDAK BERTERIAK TEPAT DI TELINGAKU!" protes Laras, seolah mereka saling menyalahkan ketika salah satu dari mereka berteriak kencang.
Pada dasarnya mereka sama, tampak antusias menyemangati orang terdekat yang turun ke arena lapangan. Hingga mereka tak sadar, bahwa ada seorang gadis yang menyembunyikan air matanya di balik pilar.
"TERSERAH AKU, DONG!" balas Nara tak kalah kencang. Mereka saling melancarkan ajang pembalasan dengan saling bersilih gantian berteriak tepat di telinga. Berhubung suasananya ricuh, tidak ada yang peduli dengan aksi gila Nara dan Laras. Kecuali Tari, yang tampak terganggu.
"Kalian berhenti melakukan hal konyol itu lagi! Apa setiap JIMS mencetak skor, kalian teriak-teriak tidak jelas, begitu?" geram Tari memasang wajah ketidaksukaan.
"Kamu kenapa, sih?" tanya Laras, mengerutkan dahi. "PMS, ya, Mbak?" Pertanyaan yang dilontarkan Laras malah memancing emosi Tari.
"Untung kita bukan teman, ya? Kalau, iya, aku udah menanggung malu dengan tingkah konyol kalian." Ucapan Tari menarik perhatian orang yang duduk di sekitar dan tentu saja membuat Nara dan Laras terkejut.
"Kamu ...," desis Laras, "kamu lupa? Yang malu-maluin itu kamu, yang seenak jidatnya makan lima mangkok bakso terus suruh orang lain yang bayar itu, ya, kamu!"
"Cih, jadi, kamu tidak ikhlas? Aku mau bergabung dengan kalian karena aku mendapat keuntungan. Tapi, semakin lama kalian malah menyusahkan," ujar Tari dengan santai. Seolah ucapannya tadi tampak enteng dilontarkan. Padahal, Nara diam-diam menahan nafas ketika Laras berseteru dengan Tari.
Jadi benar, Tari tidak menganggap serius lingkar pertemanan mereka.
"Udah-udah, tidak enak dilihat orang lain." Nara melerai pertengkaran Laras dan Tari. Joe juga tampak menenangkan Tari, sedangkan Nara menyuruh Laras duduk saja. Mereka berempat kembali duduk di kursi dan menyaksikan pertandingan basket. Walaupun keduanya melirik tajam satu sama lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/224476499-288-k496432.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
08;Edinburgh of Seven Seas Santorini✓
Mystery / Thriller#LavenderWriters Project Season 3 ;Ketua: Eza ;Asisten: Elin "Siapa kau? Setiap inci silable yang kau gunakan selalu terngiang tinggi. Pesona tak kasat mata itu menarikku jatuh pada jurang kebencian. Tak peduli apapun pengaruhmu terhadap sang monste...