LavenderWriters Project III Present
Edinburgh of Seven Seas Santorini © Group 8
Part 33 — Created by Levita875 Ezayss
▪▪▪
EOSSS 33
Aura menjadi lebih pengap di ruangan panas ini, suara riuh dari pemandu sorak terus diteriakan saling bersahutan. Bunyi bel ditekan cepat saat juri usai melontarkan soal. Pengetahuan umum, bahasa asing, sejarah kuno, reaksi kimia, soal video animasi, pertanyaan cerita terus dilontarkan secara tak teratur. Menimbulkan geraman juga tebak-tebakan yang dilontarkan para penonton di sana.
Terasa menyenangkan juga menegangkan. Tahap akhir dan hari sudah terlampau sore. Nara terlihat semakin pias meski sebelumnya sempat mendapatkan rona kembali. Menghela nafas karena tak kunjung usai. Evan menatap khawatir pada gadis di samping kirinya ini.
"Pertanyaan rebutan!" Suara semangat yang tak kunjung luntur itu mengalihkan semua atensi. "Karena jarak poin tak terlalu jauh. Maka poin yang terakhir ini bernilai lebih tinggi dari yang sebelumnya. Hingga semua bisa mengejar ketertinggalan."
Teriakan memenuhi rungu sedangkan Evan menampilkan raut tak senang. "Kalau begitu, untuk apa dari tadi kita menjawab dan mendapat poin tinggi jika akhirnya di permainkan seperti ini? Menyedihkan." Nara terkekeh, merasa lucu akan gumaman Erick yang begitu gondok seharian ini.
"Beginilah, cuman untuk bersenang-senang. Semua orang di sini juga tahu siapa sebenarnya yang terbaik."
"Tetap saja. Sudah seharian dan sepatutnya kita mendapatkan yang seharusnya." Evan merasa lebih baik ketika Nara berceloteh lagi pun Erick yang melirik keduanya.
"Dalam Mitologi Yunani." MC itu menjeda kata untuk memandang sekitar yang terfokus padanya. Memberikan senyum kecil, matanya menatap bergantian setiap manik di belakang podium. "Hades adalah Dewa Bawah Tanah yang memimpin dengan adil untuk jiwa-jiwa yang telah mati. Dia terkenal akan kekejamannya yang tidak pandang bulu, mengizinkan siapapun yang memasukinya namun menolak keras jika ada yang ingin keluar."
Membiarkan oksigen menguar bebas di udara saat hampir semuanya menahan nafas. "Meski begitu, dia pernah memberi belas kasih. Sebutkan siapa orang beruntung yang mendapatkan kesempatan emas olehnya?"
Tombol di tekan hampir bersamaan.
"Tim A!" Itu Tim Nara.
"Orfeus." Evan menjawab dengan nada rendah namun segera di ralat sang kembaran.
"Istri Hades. Persephone."
Hening menyambangi, mendadak hampir seluruhnya sakit tenggorokan. Sedangkan Evan memandang tak percaya sang kakak. 'Apa-apaan!' jeritnya dalam batin.
"Salah!"
"Aaah!" Seruan kesal, kecewa, menyayangkan dengan cibiran menyakiti telinga tak dipedulikan si pelaku.
"Tim C!" seru MC lagi memenuhi suara gema ruangan.
"Orfeus. Seorang musisi yang datang ke alam bawah untuk mengambil kembali istrinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
08;Edinburgh of Seven Seas Santorini✓
Mystery / Thriller#LavenderWriters Project Season 3 ;Ketua: Eza ;Asisten: Elin "Siapa kau? Setiap inci silable yang kau gunakan selalu terngiang tinggi. Pesona tak kasat mata itu menarikku jatuh pada jurang kebencian. Tak peduli apapun pengaruhmu terhadap sang monste...