LavenderWriters Project III Present
Edinburgh of Seven Seas Santorini © Group 8
Part 20 — Created by Levita875 Ezayss
▪▪▪
Cuaca tampak terik, terasa membakar kulit. Evan beserta kawan-kawannya masih bersemangat latihan basket, walaupun sudah dibanjiri keringat. Evan asik memantulkan bola, hingga mencapai ring. Membuat kaum hawa—yang memang sengaja merapat ke lapangan ingin melihat si tampan Evan—bersorak.
Latihan pun berakhir ketika Evan berhasil memasukkan bola ke ring. Cowok bernetra emas itu menepi, lalu duduk di bangku pinggir lapangan. Deni, teman dekat Evan menyodorkan sebotol air mineral.
"Evan, kamu tadi ke mana? kok, bolos pelajaran?" tanya Deni, duduk di samping Evan.
"Tadi aku ketiduran," jawab Evan, lalu meneguk air mineral sampai habis.
"Di mana?" tanya Deni, karena mengingat Evan jarang bolos pelajaran.
"Mohon perhatiannya, ayo berkumpul buat bahas strategi untuk lomba!" teriak sang ketua team basket, menginstruksi agar anggotanya merapat menuju dirinya. Mereka langsung bergerak cepat sesuai komando dari ketua. Begitu pula dengan Evan dan Deni, langsung berjalan menuju bangku seberang lapangan.
Strategi dipaparkan oleh pembina basket kemudian menjelaskan kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota. Tanya jawab tentang detail teknik serta kritikan dan ujaran semangat menjadi salah satu bahasan yang terlampau biasa. Di perdebatan berikutnya disampaikan secara santai, namun serius oleh tiap anggota tim basket.
.
.
.
Suasana kantin tampak ramai, walaupun tidak seramai saat istirahat pertama. Seperti biasanya, meja yang dihuni teman-temannya Nara selalu ramai disertai aksi usil dan berakhir tertawa.
"Udah pada kumpul, ya, maaf telat aku tadi ke perpustakaan dan ada sedikit urusan." Nara langsung duduk di sebelah Laras.
"Ke mana aja, sih? Betah banget di ruangan super pengap dengan buku-buku," omel Laras sambil mencomot keripik kentang punya Tari. Sang pemilik pun langsung menepuk tangan Laras.
"Hei, jangan asal ambil!" ujar Tari, tak terima dengan pipi yang penuh dengan makanan.
"Nah, yang punya marah, 'kan, makanya jangan gangguin gajah betina," sahut Rifa'i, memang tidak punya akhlak kepada teman.
"Heh! Mulut mercon, diam, ya. Tidak ada urusan sama kamu." Tari mendelik kesal pada Rifa'i.
Rifa'i semakin mengejek Tari tanpa suara membuat yang lainnya terkikik pelan sedangkan Tari sibuk dengan makanannya.
Nara menelisik sekitar, ketika mendapati ada anggota yang kurang, Nara beralih pada Rifa'i.
"Mana, pacar kamu, Rif?" tanya Nara.
"Latihan musik, dia," balas Rifa'i, mengambil cemilan di tengah-tengah mereka. "Bukan musik, sih. Dia jadi penyanyinya," ralat Rifa'i.

KAMU SEDANG MEMBACA
08;Edinburgh of Seven Seas Santorini✓
Mystère / Thriller#LavenderWriters Project Season 3 ;Ketua: Eza ;Asisten: Elin "Siapa kau? Setiap inci silable yang kau gunakan selalu terngiang tinggi. Pesona tak kasat mata itu menarikku jatuh pada jurang kebencian. Tak peduli apapun pengaruhmu terhadap sang monste...