Buat yang dikasihkan
Jauh kau merantau di titian atmanya
Sesak aku memikir apa keadaan mu disana
Lelah di raga tunggu hadirmu tak kunjung juaPulanglah sayang, rumah itu kosong tanpa kau disisi,
Jam tidak berdetik seolah masa membeku
Menunggu hadirmu.
Kerusi itu terbengkalai buat sekian lamanya, rindu akan sandaran punggungmu
Taman itu penat teriaknya hingga kontang
Menunggu bah itu ibarat menunggu dikau pulang harapnya.Pulanglah. Aku merayu.
YOU ARE READING
SUBANG DI FEBRUARI
PoesiaSebuah cerita kiriman tuhan untuk aku bukukan. Kau, aku, pernah dan sedang menjadi peran utama untuk titik garis kehidupan ini. Ambil dan bacalah sebagai renungan dan dendangan di masa hadapan.