[BIASAKAN UNTUK VOTTMEN SEBELUM MEMBACA!!!]
"Kamu kemana aja, kok jam segini baru pulang? Mana abang kamu?" tanya Dian, mama Athala setelah Athala membuka pintu gerbang dan masuk.
"Kak Vano tadi sms ada tugas di kampus katanya ma." ujar Athala menjelaskan.
"Yaudah bebersih dulu gih."
Athala mengangguk, "iya mah."
Athala menyalakan saklar lampu kamarnya. Menggantung tas sekolahnya, kemudian ia terduduk di kuri belajar.
Athala memijat pelipis lelah.
Athala tak bisa berfikir jernih karena terbayang bayang perkataan Aland. Ia menghela napas .
Aland.
Athala tak akan dekat dekat lagi apalagi sampai berurusan dengan cowok itu. Cukup hari ini saja.*********
Aland merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Meletakan tangan dibelakang kepala sambil menatap langit langit kamar.
Athala Revaldza.
Ia mengulang namanya berkali kali sambil membayangkan wajah pemilik nama cantik itu. Cewek itu benar benar mengingatkannya pada seseorang.
"Makasih ya Land. Gue berasa kaya punya malaikat yang selalu lindungin gue."
"Iya sama sama Manda, gue juga berasa punya orang yang selalu ngertiin gue." kata Aland tak kalah semangat.
Gadis itu tersenyum sambil memeluk Aland erat. "Jangan tinggalin Manda ya Land." ujarnya Aland pun mengangguk tanda setuju. Amanda mejamkan wajahnya di dada Aland.
Aland tersenyum lebar, kemudian membalas pelukan amanda.
Aland menyudahi lamunannya tentang momen sekitar tiga tahun yang lalu itu.Aland sangat merindukan Amanda, ia masih bertanya tanya apa alasan amanda pergi begitu saja tanpa pamit dengan Aland. Ia beranjak dari tempat tidurnya dan mengambil handuk untuk mandi agar fikiran nya kembali fresh.
******
"SUMPAH LO ALAND NOLONGIN LO KEMAREN?!!" ujar Velya dengan nada yang terbilang keras dan terang terangan. Velya mampu membuat semua orang dikelasnya menjadi objek pandang dengan suaranya.
"Ih kok bisa sih La?" tanya Citra masih tak percaya.
"Jawab dong, Laaa!!! Jangan diem aja!! Gue udah kepo nih tingkat dewa." Velya menggoncang goncangkan badan Athala cukup keras. Athala memalingkan wajahnya. Memang sudah banyak yang tahu. Tidak butuh waktu lama untuk berita kemarin tersebar. Aland figur ternama di sekolah, apapun yang bersangkutan dengan Aland itu pasti akan jadi sorotan di SMA Gandaria.
"Vel, suara lo." ujar Citra mengingatkan.
"Eh? Sorry keceplosan." ujar Velya menutup mulutnya. "Lagian gue udah kepo juga nih sama ceritanya."
"Gue gak mau inget cerita kemaren lagi. Gue gak pengen berurusan sama dia."
"Lho kenapa, La?" tanya Velya.
"Ya lo kan tau alasannya kenapa, gak perlu ditanya lagi Velya." ujar Athala gumoh.
"Lo beneran gak mau pertimbangan dia sekali lagi, La?" tanya Velya.
Athala yang duduk bersebrangan dengan Velya langsung menyahut. "Buat apa? Apalagi yang mau dipertimbangin? Lo kan tau gue gak suka sama cowok modelnya kayak dia." tegasnya
"Kali aja dia udah pensiun dari plyaboy kalo lo nerima dia, La." Citra yang duduk di samping Athala ikut menimpali.
"Tau ah gak usah bahas tuh orang." Athala melemparkan pandangannya ke arah pintu kelas dan melihat Aland baru datang bersama teman temannya
Mereka tampak saling bergurau dan melemparkan bahan ejekan satu sama lain.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reygan [Proses Revisi]
Ficção Adolescente----------------------------------------------------------------- [Tahap revisi] Diawali pertemuan yang konyol. Agisha kira, menolong cowok yang hampir sekarat di tengah jalan saat itu tidak akan berdampak apapun pada hidupnya. Namun, dugaannya sala...