"Your love is my turning page
Where only the sweetest words remain
Every kiss is a cursive line
Every touch is a redefining phrase"_Sleeping at Last - Turning Page_
***
Sudah dua belas hari sejak xiaojun pergi, artinya dua belas hari juga ibunya kritis di atas ranjang rumah sakit karena fakta yang ala beritahu terlalu mengejutkan untuk di dengar.
Hidupnya benar-benar hancur.
Tapi tidak kalau lucas dan teman-temannya bilang. Mereka terus menyemangati ala, dan tetap menjaga rahasia ala dengan baik. Terutama dari xiaojun, kalau saja pria itu masih peduli.
Berpapasan di sekolah pun, pria itu bertingkah seolah tidak pernah mengenal ala. Tapi bukankah hal itu bagus? Itu kan yang ala harapkan?
Kenapa ala terlalu sedih menanggapinya?
Kalau boleh ala mengakui, dirinya merasa sangat kesepian ketika sarapannya di kantin kini tidak lagi ditemani sosok pria itu. Bahkan terkadang, ala lebih pilih untuk melewati jam sarapan.
Separuh hatinya masih tidak terima ketika mendapati xiaojun bahkan tidak sama sekali melirik ala ketika mereka berpapasan. Seolah ala adalah orang yang hina untuk sekedar pria itu lihat.
Sesekali ala pulang kerumah sekedar menyapu dan mengambil baju untuk menginap di rumah sakit menemani ibunya, tapi itu sama saja membuat dirinya semakin merasa kesepian.
"Iya, lagi di rumah. Nanti gue balik ke rumah sakit lagi kok"
Sahut ala pada jeno di seberang telepon.
Bahkan pada jeno pun, ala masih tidak berani berkata jujur.
Begitu ala selesai mengemas bajunya sampai ia menutup resleting tasnya, pintu rumahnya di ketuk.
Orang asing mungkin lebih cenderung menekan bel di luar gerbang, berarti orang yang mengetuk pintunya mungkin sudah cukup mengenal ala dengan baik.
Dan seingat ala, hanya ada dua orang yang melakukan hal tersebut. Tidak mungkin jeno karena pria itu baru saja menutup teleponnya, berarti..
"Kak xiaojun?"
Ala kira ia hanya mimpi. Sampai detak jantungnya dirasa tidak normal kalau hanya sekedar dalam mimpi, ia tahu bahwa ia sedang terbangun dan sadar sepenuhnya.
"Apa kabar.. Oviola"
Di hadapan ala, xiaojun tersenyum.
Apakah ala punya gangguan mental? Seperti berhalusinasi misal?
Logika ala masih berlibur, jadi tidak ada sama sekali kata yang keluar dari bibirnya. Beruntung ia masih punya etika untuk sekedar ingat mempersilahkan xiaojun masuk ke dalam rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
enigma • xiaojun ☑
Romance[Season 1 Completed] [Season 2 Completed] Xiaojun dingin? Enggak, ada banyak alasan dia kaya gitu. Dan satu persatu, semuanya terungkap. *Belum di revisi* *Revisi hanya di versi naskah word* Xiao Dejun au! ©Lalunaxxx tjan Was #30 Short Story #9 xiao...