PROLOG

671 36 3
                                    

HAPPY READING💖

HOPE U ENJOY THIS STORY💜

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Author POV

Seorang gadis tengah berjalan cepat menghindari seseorang yang sangat tak ingin ditemuinya.

"Kak, please" Laki laki itu berhasil menggapai tangan seorang gadis berponi yang sangat dirindukannya.

"Kita udah ga ada urusan Al, jangan pernah temui aku" bentak gadis itu. Ya, mereka adalah Alfa dan Dara.

Kedua insan itu kembali dipertemukan oleh Tuhan di Institut Teknologi Bandung dengan Dara sebagai kakak tingkat Alfa.

Awalnya Alfa mengira Dara akan menyambutnya dengan hangat setelah tau dirinya menjadi maba di itb. Tapi nyatanya Dara malah menghindarinya sejak pertemuan pertama mereka.

"Kak, aku salah apa? Aku masih sayang sama kakak" lirih Alfa.

"Salahnya, lo kembali ke kehidupan gue, kita udah ga ada hubungan apa apa kalo lo lupa. Buang jauh jauh keinginan lo buat balik lagi kayak dulu, karna itu sia sia Al. Pada akhirnya kita juga bakal berpisah karena perbedaan itu" jelas Dara menggebu gebu. Matanya sudah memerah, menahan air matanya agar tak menetes.

Dalam hati, Dara menertawakan takdirnya yang begitu lucu. Kenapa Tuhan kembali mempertemukannya dengan Alfa? Apa luka kemarin masih kurang untuk Dara? Ntahlah, tak ada seorangpun yang tau.

Akankah Alfa terus berjuang untuk kembali mendapatkan hati Dara? Atau Alfa akan memilih untuk nundur karena perbedaan diatara keduanya?

~~

Antara lonceng yang berdentang dan adzan yang berkumandang. Antara salib yang membuatku tenang dan kiblat  yang menentukan arahmu pulang. Antara dasyatnya syafaat dan manisnya syahadat. Antara kalungan rosario dan hitungan tasbih. Aku percaya bahwa genggam tanganku dan sujudmu akan bertemu di amin yang sama.

-Alfa Centauri Aldebaran

Liontin salib di lehermu dan tasbih ditanganku. Telah menunjukkan jawaban mengapa cinta yang begitu kuat tak lagi bisa digenggam erat. Kau percaya pada roh kudus yang ada di surga, sedangkan aku percaya pada Allah, Sang maha kuasa, yang menciptakan alam semesta. Lantunan doa yang sama dengan cara yang berbeda. Pada akhirnya kita harus menyerah pada garis takdir yang dari awal memang tak merestui kita.

-Spica Adara

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Yogyakarta, 9 Juli 2020

AKSATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang