Part 3

7.1K 871 163
                                    

Musik itu mengalun memenuhi aula. Dan seketika itu juga Johnny ternganga.

Laki-laki ini... Laki-laki ini...

Antusiasme langsung memenuhi diri Johnny, membanjirinya, ini adalah rasa yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya. Jaehyun memainkan setiap gesekan nada dengan begitu mudahnya, seolah setiap nada bukanlah sesuatu yang sulit untuknya. Padahal musik yang dia mainkan membutuhkan latihan intensif dan konsentrasi tersendiri. Tchaikovsky tentu saja adalah favorit Johnny. Dia menguasai semuanya, dan suka mendengarkannya, amat sangat tahu tingkat kesulitannya.

Jaehyun memainkannya dengan begitu mudah, gerakan tangannya menggesek biola, berpadu dengan jemarinya bergerak secara alami, semuanya begitu sempurna. Laki-laki ini memiliki bakat alami, hanya saja belum terasah benar.

Jantung Johnny berdebar, laki-laki ini adalah berlian yang belum diasah. Johnny tidak bisa melepaskannya begitu saja, antusiasme yang dibawa oleh nada-nada yang dimainkan oleh Jaehyun memberikan perasaan meluap-luap di dadanya, membuatnya ingin bermain. Dia langsung berdiri, melirik ke arah salah satu pegawai yang dengan sigap mengerti maksudnya. Pegawai itu langsung mengantarkan biolanya yang dengan hati-hati diletakkan di meja khusus.

Tentu saja Johnny tidak menggunakan biola berharga yang diwariskan oleh ayahnya, biola dari ayahnya adalah Stradivarius, buatan abad ke 17, salah satu dari biola langka dan Johnny amat sangat menjaga biola itu yang sekarang diletakkan di kotak kaca di rumah mamanya. Biola yang sering dipakai Johnny sekarang sangat mahal dan langka, diberikan oleh seorang komposer di Austria sebagai hadiah atas kekagumannya akan permainan biola Johnny, dibuat ratusan tahun yang lalu. Biola ini dibuat untuk Paganini tahun 1759, seorang pemain biola luar biasa, terkenal jenius dengan permainan biola yang sangat brilian. Biola Paganini sangat sulit dimainkan karena perbedaan yang kontras antara nada tinggi dan nada rendahnya, membuat sang violinist haruslah orang yang benar-benar ahli, tetapi jika dimainkan dengan baik hasilnya sepadan, suara yang dihasilkannya amat sangat indah, bening dan memukau. Hanya ada beberapa violinist di dunia yang mampu memainkan biola Paganini dengan baik, Johnny adalah salah satu orang yang istimewa itu.

Setelah biola berada di tangannya, Johnny membuka tempatnya, mengambilnya, lalu berdiri, dan kemudian masuk ke tengah musik, memainkan nada mengiringi permainan biola Jaehyun.

Seluruh ruangan terkesiap. Semuanya takjub akan alunan biola Johnny yang ajaib, alunan dari si violinist jenius yang sangat jarang bisa mereka dengarkan secara langsung. Sekarang Johnny bermain di depan aula, mengiringi permainan Jaehyun, menjadikan kesempatan ini sebagai kesempatan yang luar biasa bagi semua peserta audisi.

Jaehyun terperanjat ketika merasakan alunan biola yang indah dan sangat ahli mengiringinya di belakangnya, dia membuka matanya yang sedari tadi terpejam mengikuti musik yang dimainkannya, menoleh mengikuti arah suara itu, dan langsung bertatapan dengan mata indah Johnny yang tajam.

Lanjutkan. Johnny memberikan isyarat dengan matanya.

Antusiasme itu menular. Alunan musik biola Johnny yang indah dan tanpa cela, membuat Jaehyun seperti dibangkitkan, dia lalu memainkan setiap nadanya dengan sepenuh hatinya. Bermain biola dengan diiringi oleh maestro sekelas Johnny itu luar biasa! Astaga... benar-benar kesempatan yang luar biasa.

Alunan nada dari dua biola itu berjalinan, menciptakan simponi yang indah, membius seluruh aula. Semuanya terpana seperti terhipnotis, mendengarkan dengan mata berbinar. Dan kemudian, jatah waktu lima menit untuk Jaehyun berubah menjadi dua puluh menit lebih, memainkan nada awal Tchaikovsky, Violin Concerto in D major Op.35 sampai akhir, diiringi oleh Johnny.

Ketika Jaehyun memainkan nada tinggi dan kemudian merendah dengan dramatis di akhir musik, semua peserta audisi ikut menghela napas, Johnny tentu saja mengiringi dengan sempurna. Sampai kemudian gesekan terakhir yang menyayat, semakin pelan dan menghipnotis. Lalu selesai.

Embrace The Chord (Johnjae) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang