Cerita ini diawali dengan sebuah penggambaran suasana pagi hari di negeri Ginseng Korea Selatan. Dimana semua aktifitas bermula ketika matahari menunjukkan kegagahannya.
Terlihat di kota Seoul, orang-orang tengah melakukan kegiatannya masing-masing. Mobil berlalu lalang, bus kota sudah mulai beroperasi, taxi pun sama. Beberapa orang ada yang memilih berjalan kaki atau menggunakan sepeda. Dimulai dari orang-orang yang akan berangkat kerja, siswa berseragam sekolah, maupun mahasiswa, mereka semua sudah terlihat sibuk sendiri-sendiri.
Tak luput juga kaum manusia yang tinggal di kawasan perumahan elit yang berdiri rumah-rumah megah ini. Mereka adalah anggota keluarga yang di dalamnya sudah mulai bersiap diri untuk memulai aktifitas.
Narasi :
"Apa yang kau pikirkan ketika mendengar tentang keluarga orang-orang kaya?"
"Pastinya rumah besar, mobil banyak dan mahal, pakaian branded, dilapisi perhiasan, tabungan yang tak terhitung jumlahnya, berfoya-foya, sering pergi ke luar negeri, berteman dengan yang sederajat pula"
"Semua orang beranggapan jika orang kaya sangat bahagia karena memiliki uang yang banyak. Anak-anak sekolah di luar negeri atau di sekolahan mahal"
"Setelah lulus pun, akan melanjutkan perusahaan orangtuanya. Lalu mendapat pasangan yang sederajat. Sepertinya uang mereka hanya berputar di orang-orang kaya saja"
"Tak hanya itu, mereka selalu tampil cantik dan tampan. Serta memiliki kehidupan yang sempurna"
"Tapi, apakah kalian tahu? Jika, kesempurnaan itu hanyalah sebuah kepalsuan?"
"Kesempurnaan yang ditunjukkan hanya untuk menutupi kedok bahwa sebenarnya mereka itu tidak sempurna"
"Karena pada dasarnya tidak ada manusia yang sempurna. Tapi, mereka saja yang berusaha untuk tampil sempurna"
Narasi End.
~ ~
~ ~
~ ~
~ ~
~ ~
Kini di sebuah rumah yang besar terlihat sepasang suami istri yang sedang duduk di sambil menyantap sarapan pagi mereka dengan khidmat. Suasana tenang menyelimuti rumah ini. Ditambah desain rumah yang terkesan tidak berlebihan tapi sangat cantik. Penataan barang-barang yang rapi dan bersih. Terdengar suara langkah seseorang turun dari tangga. Dia berjalan menuju meja makan bersama kedua orangtuanya sambil membawa buku di tangan kiri.
"Selamat pagi" Sapanya dengan ramah.
"Pagi sayangku" Balas ibunya tak kalah ramah.
Sang kepala keluarga hanya tersenyum melihat putranya yang sudah tampan dan rapi di pagi hari.
"Makanlah" Imbuh ibunya.
"Iya, eomma"
Mereka makan dengan suasana hening.
"Apa hari ini kau ada ujian?" Tanya ayahnya.
"Tidak ada"
"Lalu, kenapa kau sangat serius membaca?"
"Ah, nanti ada kuis di mata kuliahku. Jadi aku sedikit membaca materinya"
"Putra eomma memang yang terbaik" Ujar sang ibu dengan sedikit tertawa di akhir.
Mereka bertiga lalu, tersenyum bersama.
"Oh ya! Hyena nuna bilang padaku kalau besok akan datang. Katanya Sewon hyung akan pergi ke Macau jadi nuna menginap di sini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Neighbors
AléatoireMenceritakan tentang perkumpulan orang-orang elit kalangan atas yang bergelimang harta serta tinggal di kawasan mewah. Mereka adalah pasangan-pasangan yang telah menikah dan memiliki anak yang sudah berusia 20-an. Para keluarga ini adalah teman yan...