04. Go

3 0 0
                                    

Selepas dari kejadian tadi kini Deola bersama Hae Ae berada di dalam mobil yang sama. Sang anak hanya diam di samping ibunya yang sedang menyetir. Sedangkan kendaraannya sendiri sudah diderek untuk dibawa ke bengkel karena bagian depan tubuh mobil sedikit pecah. Sejak tadi ia memasang ekspresi biasa saja seperti tidak ada yang terjadi.

"Bagaimana bisa kau mengatakan hal itu pada Joon Woo?" Tanya Hae Ae.

"Kenapa? Memangnya tidak boleh? Lagipula yang salah bukan aku. Dia yang tiba-tiba menyalipku dan berhenti mendadak"

Ibunya menghela nafas. "Eomma sebenarnya paham. Tapi kau tahu kan bahwa kau harus menjaga sikap? Apa kau ingat?"

"Aku masih mengingatnya" Balas Deola dengan tatapan datar.

"Kau tidak boleh merusak nama baik keluarga dengan emosimu yang tidak stabil. Kau harus belajar untuk mengendalikannya. Sebisa mungkin kau harus mencoba berdamai. Jangan membawanya ke pengadilan. Karena itu akan mencoreng citra keluarga kita" Ingat ibunya.

Sang anak tidak membalas dan hanya diam saja. Membuat Hae Ae sedikit menolehkan kepalanya ke samping.

"Deola!" Panggilnya.

"Iya eomma aku akan melakukannya"

*
*
*
*

Ae Ra kini terlihat di sebuah studio dengan beberapa staff lainnya. Dia nampak sedang berpose di depan kamera mengenakan pakaian sport. Lekuk tubuhnya yang ramping dan tinggi sangat cocok mengenakan pakaian tersebut. Rambutnya yang panjang juga diikat ke belakang olehnya. Hingga sesi pemotretan selesai dan Ae Ra harus mengganti ke baju yang lain.

Sehabis berganti pakaian tiba-tiba ayahnya datang sambil membawakan makanan untuknya.

"Aigoo! Putriku sangat cantik hari ini! Lihat apa yang appa bawakan untukmu? Ini adalah pizza!" Ujarnya dengan antusias.

Si anak melihat ayahnya dengan malas dan memutar bola mata. "Appa! Kenapa membawakanku makanan ini! Bagaimana jika berat badanku naik! Appa mau bertanggungjawab?!" Kesalnya.

"Heol! Kenapa jadi marah-marah, appa hanya membawakan makanan kesukaanmu"

"Aku tahu tapi aku tidak bisa memakannya sekarang. Jadi lebih baik appa bawa kembali makanannya"

"Baiklah, baiklah" Dae Ho terlihat memajukan bibirnya. "Ini untuk kalian semua!" Imbuhnya yang memberikannya pada staff. Kemudian duduk di samping putrinya yang sedang di makeover oleh makeup artist.

"Minggu depan kau ada jadwal runway fashion kan?"

Ae Ra menganggukkan kepalanya.

"TA-DA!" Pekiknya dengan antusias sambil menunjukkan undangan VIP.

Ae Ra terkejut melihatnya. "Bagaimana bisa appa mendapatkannya?"

"Bisa saja! Desainer yang mengadakan acara itu adalah teman appa semasa kuliah"

Lagi-lagi si anak terlihat memasang wajah malas.

"Appa! Berhentilah mengikutiku terus. Orang-orang selalu memandang bahwa aku adalah anak manja kalau appa terus begini"

"Kau tidak suka?"

"Bukan begitu! Tapi appa selalu seperti ini sejak dulu. Appa bisa menemani Ae Ri atau Sejin"

"Mereka tidak sepertimu. Ae Ri cuek pada appa dan adik bungsumu itu sangat cerewet. Pusing appa mendengar ocehannya"

"Terserah appa"

"Kalau begitu appa akan memberikan ini ke orang lain. Bagaimana?"

"Siapa?"

"Johnny?"

NeighborsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang