Red Lipstick

3.7K 371 65
                                    

Soobin sadar diri, bahwa dirinya mungkin adalah Pria yang lemah, kekuatannya hanya rata-rata dan tidak terlalu spesial, tapi dia tidak tahu kalau Ia selemah ini.

Soobin merasa lututnya seperti jelly saat melihat Yeonjun yang sedang mengaca dan mengaplikasikan lipbalm ke bibirnya. Yeonjun meratakan lipbalm nya dengan menyatukan bibirnya beberapa kali sebelum kemudian tersenyum kepada diri sendiri di kaca.

Soobin gigit bibir sambil mendesah tertahan, kemudian menggeleng-gelengkan kepala memaksakan diri untuk fokus, cantik sekali pengen nangis rasanya.

Mereka baru saja selesai latihan untuk hari ini, malam nanti akan ada pemotretan.

"Soobin, Yeonjun, kemarilah sebentar" Staff Koreografer memanggil mereka. Mereka langsung menghampiri staff itu.

"Soobin, beberapa hari ini kau terlihat tidak fokus, power dalam gerakanmu juga berkurang drastis" Soobin menunduk malu, wajahnya murung menatap lantai.

Staff Koreografer itu menghela nafas, kasihan "aku tahu comeback kali ini pasti sulit untukmu, tapi ingat, jangan sampai mempengaruhi peforma latihan, nanti malah tidak maksimal di panggungnya" Kata staff itu sambil menepuk-nepuk bahu Soobin.

"Yeonjun, bantulah Soobin ya, beban akan terasa lebih ringan bila dipikul bersama"

Mereka mengangguk dan tersenyum, berterima kasih kepada staff yang sangat peduli dengan mereka.

"Hey, tenanglah, kita tangani ini bersama" Ujar Yeonjun sambil mengusap-usap lengan Soobin.

.
.
.

Soobin menyelesaikan sesi pemotretannya lebih awal dibanding yang lain, Ia langsung izin untuk pulang lebih dulu dengan alasan tidak enak badan.

Padahal kenyataannya dia menghindari sesuatu, yaitu Yeonjun.

Yeonjun dengan lip ring? Mana tahaaan. Jadi dari pada lepas kendali, (dia bahkan tidak tahu apa yang akan dia lakukan bila lepas kendali, hal itu membuatnya merinding sendiri) Ia memutuskan untuk pulang duluan.

Jadi di sinilah Ia, di kamar yang dibaginya dengan Beomgyu, dengan pintu terkunci rapat, jaga-jaga.

Soobin berpikir, berpikir, dan berpikir. Dia adalah pria berumur 21 tahun. Pria sehat jasmani rohani yang overthinking dengan pekerjaannya.

Jadi saat sedang menggigit jari sambil menggoyangkan kaki di depan komputernya Soobin berspekulasi. Sial, apakah Ia sexually frustrated?

Soobin paham betul dia tidak ada pengalaman romansa, menjadi trainee di umur 15 tahun dan seorang yang sangat introvert, berinteraksi dengan perempuan adalah pengalaman yang paling jarang terjadi di hidupnya.

Tapi satu hal yang dia tahu pasti, dia suka wanita, khususnya yang dewasa, seperti Bebe Rexha, Megan Fox, atau Chung Ha, pokoknya yang seksi, tipenya tidak terlalu berbeda dengan laki-laki sehat seumurannya.

Jadi, dalam upaya menghilangkan frustasi seksualnya dia berusaha untuk mengalirkan energinya, seperti sekarang ini, dia dengan khidmat melihat wanita pirang berkelopak mata tunggal yang sedang mendesah hebat dikerjai pria diatasnya. Tidak butuh waktu yang lama untuk Soobin tumpah di tangannya sendiri, lenguhan nikmat sesaat tertahan di tenggorokkannya, tapi sensasinya nol, kosong, tidak puas.

Karena yang ada di pikirannya hanyalah Yeonjun, Yeonjun, Yeonjun, dia bahkan tanpa sadar menghabiskan waktu yang cukup lama untuk mencari wanita yang mirip dengan Yeonjun tadi.

Soobin mendesah kesal, dia ini suka wanita tapi kenapa yang ada di pikirannya hanya Yeonjun? Yeonjun itu laki-laki!

Hubungan terdekatnya dengan laki-laki adalah dengan Hueningkai, tapi Kai itu anak kecil, Soobin merasa pedophile berpikir yang tidak-tidak tentang Kai, dan Kai adalah laki-laki, Soobin tidak merasakan apapun saat bersama Kai kecuali rasa gemas terhadap bayi.

Take off the wig, I'd still want You 🔞 (Soobjun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang