Good to know

3.6K 270 69
                                    

Tag Warning : mommy kink, negosiasi kink tidak dideskripsikan, roleplaying, milf!Yj, non-binary!Yj, theyarehornymotherfuckers.

Vote dulu yuk bebs

.

Pintu di depannya terlihat sangat familiar.

Heh, tentu saja familiar, ini adalah pintu yang dilewatinya setiap hari.

Pintu apartemen dorm mereka.

Tapi hari ini, pintu ini bukan pintu biasa.

Soobin memencet bel unit apartment itu.

Pintu terbuka, menampilkan wanita berambut panjang berwarna hitam yang diikat longgar. Ia mengenakan dress putih selutut di balik apron ungu yang mengikat pinggang rampingnya.

'Wanita' hari ini Ia adalah wanita.

Soobin meneguk ludah, kemudian tersenyum canggung.

"E-eh tante... " Ia menarik nafas, "Yeonjunnya ada di rumah?"

Wanita itu tersenyum manis.

.
.
.

Telapak tangannya berkeringat, Ia tak bisa berhenti menggoyangkan kakinya.

Dentingan sendok teh beradu dengan dinding gelas diiringi senandung kecil dari si rambut panjang menghiasi suasana. Sisl, Soobin gugup sekali.

"Yeonjun-nya sedang pergi, kamu temenin tante aja ya di sini?"

Soobin mendongak, Hyung-nya, ah tidak, Noona-nya sudah berada di depannya, duduk di meja di hadapannya, kemudian mengangkang perlahan.

"Siap untuk makan malam?" Yeonjun berkedip menggoda.

.

"Ah ah ah! Uhh ungghh! Soobinie! Soobiniiieee!"

Yeonjun terhentak-hentak di atas meja. Kondisinya sudah berantakan tak karuan, keringat mengucur mengalir di dahi beningnya, bibirnya merekah tebal bekas menghisap batang yang menyodok lubangnya sekarang.

Soobin mengangkat kaki noona-nya, kemudian menciumi betis rampingnya, menggigit dan menjilati kulit mulus itu sebelum Ia sangkutkan di bahunya, mendorong penisnya lebih dalam.

Yeonjun memekik, suaranya tinggi dan tersendat-sendat, sibuk menghirup oksigen.

"Di situ! Di situ! Aaahhh ughhh hiks hiks"

Fuck, dia menangis, fuck, fuck, cantik sekali.

"Hyung..." Desah Soobin, keluar dari karakternya.

"Tidak hiks! Jangan panggil itu"

"Shhh, shh maaf uggh tante, ahh, kau nikmat sekali, tante..." Ucap Soobin sambil mengocok batang kemerahan milik noona-nya.

Yeonjun melengkungkan punggungnya, matanya berputar nikmat.

"Ah! Ah! S-say it! Say it baby!" Pekiknya sambil dengan semangat menaik turunkan pinggulnya mengikuti ritme yang lebih tinggi.

Kepala Soobin rasanya berputar "arghh shit, shit, m-mommy!"

Yeonjun menarik leher Soobin dan menciumnya saat pelepasannya, kukunya yang menamcap di bahu yang lebih tinggi, dipastikan akan meninggalkan jejak.

Soobin berusaha melepaskan diri, memberi waktu untuk noona-nya menenangkan diri setelah orgasme intens.

Namun kedua kaki menahan pinggangnya.

Yeonjun, dengan mata berkabut air mata, merengek dengan melas.

"Tiduri aku sampai kamu keluar di dalam~"

.
.
.

"Ish! Apa sih!"

Yeonjun menampar tangan Soobin yang tak henti-hentinya menarik ujung rok tenisnya.

Soobin cemberut "itu loh... Kependekan... " Ucapnya pelan.

Yeonjun memutar matanya.

Sudah seminggu semenjak kekacauan yang terjadi di dorm mereka. Mereka berhasil membicarakannya dengan baik-baik sesudahnya. Mereka mulai belajar mengenai satu sama lain, mengenai perasaan Yeonjun dan dilemanya terhadap gendernya, mengedukasi diri dan menjadi lebih peka dengan isu ini. Semua menjadi lebih baik, kembali seperti semula, dengan pengecualian, mereka akan selalu membicarakan apapun yang ada di hati mereka dan Seks harus dinikmati oleh kedua belah pihak.

Mereka juga sudah meminta maafkan dan menjelaskan ke member lain bahwa ada kesalah pahaman di antara mereka.

Beomgyu, Taehyun, dan Huenungkai tidak menekan Yeonjun dan Soobin untuk menjelaskan kesalah pahaman itu, namun menekankan bahwa mereka bisa bercerita dan berdiskusi bersama untuk menyelesaikan masalah. Soobin dan Yeonjun sangat bersyukur akan hal itu.

Tidak buruk.

Dan sekarang, Yeonjun bersiap ingin membuka diri kepada semua member, bahwa ini lah dia, seorang pria pada suatu hari, dan wanita pada hari selanjutnya. Ia ingin menjadi dirinya sendiri di tempat teramannya. Di dorm mereka bersama member yang sudah seperti keluarganya.

Uh... Kecuali satu mungkin, si leader yang menidurinya 7 kali seminggu.

Mereka berdua sedang menunggu member lain di ruang tengah, setelah izin pulang duluan dari perusahaan untuk bersiap.

Soobin mengehela nafas berat. Melirik rompi tanpa lengan yang dipadankan dengan rok tenis pendek.

"Haaaaahhh" Ia menggosok-gosok wajahnya. Potongan V neck nya sangat rendah, curang sekali.

Oke, kalau memang mau membuka diri ke member lain, tapi apakah perlu bersolek secantik ini?

Pintu dorm terbuka, Yeonjun refleks berdiri karena gugup. Roknya mengayun di pertengahan pahanya, Soobin meneguk ludah, tiba-tiba ikut gugup juga, dengan alasan yang sangat berbeda tentunya.

"Kami pulang!! Oh-" Teriakan Beomgyu tertahan saat melihat Yeonjun dan Soobin di ruang tengah. Kedua maknae juga terlihat terkejut di belakangnya. Semua langsung membeku di tempat.

Yeonjun tersenyum gugup.

"Ada yang ingin aku bicarakan dengan kalian"

.
.
.

"Noonaa!!!" Seru Hueningkai diikuti dengan tawa menggelegarnya. Yeonjun ikut tertawa gemas, tangannya melingkar di leher si Maknae yang memeluk pinggangnya sambil berputar-berputar.

Pengakuannya berjalan dengan baik dan lancar. Beomgyu dan Taehyun terlihat sangat terbuka dan tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang isu ini. Hueningkai, oh, dia terlihat yang paling bahagia dengan kenyataan Ia bisa lanjut memanggil Hyungnya noona~

Yeonjun sangat bersyukur seluruh membernya sangat suportif.

Taehyun menyikut sang Leader.

"Jadi semua beres? Kalian sudah balikan?" Ucapnya pelan.

"Huh? Balikan bagaimana?"

Taehyun meninju lengannya, Ia memekik kesakitan.

Fucking deserve it.

Take off the wig, I'd still want You 🔞 (Soobjun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang