Chapter 4

18 4 0
                                    

Chapter 4

Setelah satu bulan bekerja bersama sama mereka pun menjadi lebih dekat terutama jinyoung dan daehwi dan jangan lupa jihoon pun semakin dekat dengan daehwi. Jihoon pergi ke arah meja daehwi untuk mengajak pulang bersama.

"daehwi ah mau pulang bersama sepertinya diluar akan turun hujan" ajak jihoon. Daehwi pun melihat kearah luar jendela dan ternyata sepertinya benar akan turun hujan.
"apa tidak merepotkan oppa arah pulang kita kan berbeda dan apartemenku juga cukup jauh, " daehwi merasa tidak enak kalau harus merepotkan jihoon.
" tak apa daehwi ah aku tidak mau kau kenapa kenapa dan aku juga tidak merasa direpotkan olehmu " jihoon memberi jawaban dan mengelus rambut daehwi, dan itu membuat hati daehwi berdebar.
"emm baiklah kalau begitu oppa aku pulang denganmu" ucap daehwi dengan tersipu malu. Jihoon pun balik ke mejanya. Jinyoung yang mendengar itu merasa tidak suka.
"ahh aku keduluan" lirih jinyoung. Daehwi menggeser kursinya.
"kau kenapa oppa apa kau sakit" karena daehwi mendengar helaan nafas yang berat daehwi rasa.
"aniya, nan gwenchana", jawab jinyoung seadaanya.

Jam menunjukan pukul 8 malam dan mereka pun bersiap untuk pulang, iya mereka semua lembur, dan di luarpun cuacanya sangat dingin karena memang hujan dari tadi siang.

"akhirnya kita pulang " semangat woojin.
"diluar masih hujan, jinyoung ah biar aku saja yang menyetir," tawar minhyun. Jinyoung hanya mengangguk sebagai jawaban.
" daehwi ah apa kau sudah selesai, " Tanya jihoon sembari merapikan barang barangnya.
"sedikit lagi oppa, oppa tunggu saja di lobby aku akan segera menyusul" jawab daehwi
"kajja jihoon woojin ah kita tunggu mereka di lobby, " iya karena jinyoung harus mencek pekerjaan daehwi sampai selesai. Jadi jinyoung bisa pulang kalau daehwi menyelesaikan pekerjaannya. Dan mereka pun menunggu di lobby.
"ini oppa aku sudah selesai aku sudah mengirimnya lewat email," jinyoung pun langsung menceknya.
"oke kau sudah menyelesaikannya." Mereka pun bersiap menyusul yang lainnya untuk ke lobby. Ketika daehwi hendak keluar jinyoung menahan tangan daehwi, daehwipun reflek berbalik sehingga jarak mereka sangat dekat dan itu membuat daehwi sangat gugup.
"ada ada apa oppa " jawab daehwi sangat gugup dan jinyoung melihat denagn tatapan deepnya.
"apa semua kemeja mu memang terlihat tipis dan kau jangan memakai rok terlalu pendek seperti itu, itu membuatmu banyak di pandang oleh laki laki lain" jinyoung berbicara dengan suara deepnya dengan posisi yang tidak berubah. " dan satu lagi bawalah long coat akhir akhir ini cuaca sangat dingin" sembari memakaikan long coat milikinya ke daehwi. Jinyoung yang melihat daehwi menggunakan long coat miliknya tersenyum"kyeopta" dalam hati jinyoung, karena badan daehwi yang kecil sehingga terlilhat kebesaran dibadan daehwi dan membuat tangan daehwi tidak terlihat.
"kajja kita ke lobby mereka pasti sudah menunggu kita lama"
"ahh nde oppa" daehwi masih mode speechless nya. Karena melihat daehwi yang masih diam membuat jinyoung meggandeng tangan daehwi untuk masuk lift, dan akhirnya mereka masuk ke dalam lift.
"eumm oppa gomawo kau lebih memberikan long coatmu padaku padahal kau juga kan kedingian"
"kau lebih membutuhkannya daehwi ah , " dan mengusap pucuk kepala daehwi. Pintu lift pun terbuka.
"jihoon hyung, kemana minhyun hyung dan woojin hyung? "Tanya jinyoung.
"mereka bilang akan menunggu di dalam mobil saja karena kalian terlalu lama" jawab jihoon. Sembari melihat daehwi yang menggunakan long coat milik jinyoung dan tersenyum sinis.
"maaf oppa menunggu terlalu lama"
"tak apa daehwi, kajja kita pulang, jinyoung ah kami duluan yah, " pamit jihoon.
"kami duluuan oppa" pamit daehwi.
" iya hati hati" ucap jinyoung walapun jinyoung sedikit tidak rela melihat mereka pulang bersama. Jinyoung pun menuju ke mobilnya. Setelah jinyoung masuk mobil,,,
"yak kenapa kau lama sekali " protes woojin
" dan kemana longcoat mu jinyoung ah " ini minhyun yang bertanya.
"maaf membuat kalian menunggu lama dan longcoat ku, aku berikan daewhi karena dia menggunakan pakaian tipis dan menggunakan rok pendek dan sekarang cuacanya sangat dingin, jadi ku fikir daehwi lebih membutuhkannya" jelas jinyoung .

Melihat jinyoung yang berbicara panjang tidak seperti biasanya, membuat kedua hyungnya saling pandang dan heran kenapa dia tiba tiba menjadi peduli terhadap perempuan. dan kedua hyungnya senang dan berharap jinyoung berubah pemikirannya terhadap perempuan. Dan akhirnaya mereka pulang.

Disisi lain didalam mobil jihoon dan daehwi tidak ada pembicaraan sama sekali yang terdengar hanya suara hujan diluar mobil, dan jihoon pun melihat ke arah daehwi yang sedang menggosok gosokan tangannya karena itu, melihat daehwi seperti itu, jihoon pun menepikan mobillnya kepinggir.
"ada apa oppa kenapa kita berhenti" jihoon tak menjawab dan langsung mengambil kedua tangan daehwi dan menggenggamnya agar sedikit hangat. Daehwi yang kaget pun hanya bisa diam saja atas perlakuan jihoon. Cukup lama dalam posisi ini sehinnga daehwi pun melepaskannya.
"gomawo oppa aku sudah tidak terlalu dingin dan sedikit hangat" ucap daehwi canggung.
"syukurlah dan maaf daehwi ah aku sudah lancang aku tidak bermaksud aku hanya ingin kamu tidak kenapa kenapa" ucap jihoon tidak enak. " tak apa oppa ayo kita jalan kembali"

"gomawo oppa, oppa sudah mengantarkanku pulang, oppa hati hati yah pulangnya "
" sama sama daehwi ah, cepat istirahat dan jangan begadang, aku pulang daehwi ah, annyeong " pamit jihoon.

Apartement daehwi:

Selesai daehwi mandi daehwi segera tidur, tapi tiba tiba daehwi mengingat sikap jinyoung dan jihoon yang membuat dirinya berdebar seharian ini dan daehwi pun bingung sendiri atas sikap kedua temannya tersebut.
" ahhhh kenapa kalian membuat hati ku berdebar gini sih sikap kalian bikin aku bingunggg.... Ahhh molla molla aku tak peduli aku juga gak boleh ke geeran, sudahlah lebih baik aku tidur saja.



Hai hai hai hai yorobunnnn... gimana part ini bikin kalian gimana kesel dugun dugun apa biasa aja hehehe....

pilih jinhwi atau winkhwi nihhhh....

Jangan lupa vote dan comennt yahhh.....

See you next chapter....


Persahabatan Yang Sulit Di ArtikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang