🌱51. Cinta dan Rahasia

1K 118 68
                                    

Mingyu ngebuka pintu mobil sport mahalnya pelan, kemudian melangkahkan kakinya ragu keluar dari mobil mewah berlogo kuda jingkrak itu. Matanya natap bimbang sebuah rumah mewah dua lantai putih abu-abu di depannya.

Hati dan pikirannya lagi berdebat hebat di dalam. Haruskah dia ngakuin kata hatinya pada akhirnya atau memilih untuk tetap menyembunyikannya rapih dalam etalase hatinya.

Mingyu jadi ngingat lagi perkataan Seokmin waktu mereka di Maldives kemaren. Jam tiga pagi Seokmin tiba-tiba dateng sambil ngantuk dan duduk nemenin dirinya di pinggir pantai. Kata dia hamster Soonyoung, si Ochi, ngompol di kasurnya. Jadi dengan terpaksa dia kebangun dan malah duduk di sebelah Mingyu yang lagi natap deburan buih pantai di depannya.

"Hidup tuh terlalu singkat buat dibuat meratap,"

"Penyesalan juga selalu datang di akhir, kalo lu lupa"

"Jadi selagi lo masih dikasih kesempatan dan waktu, ya pergunain itu dengan baik. Even hasilnya nggak sesuai apa yang kita inginkan, seenggaknya kita udah berani nyoba. Daripada lo terus dihantui penyesalan seumur hidup."

"Hih serem!"

Entah saat itu Seokmin masih tengah berada di alam mimpi atau alam nyata. Tapi Mingyu rasa itu omongan ter-faedah sekaligus ter-waras yang pernah ia dengar dari si sahabat bangir nya ini.

Mingyu ngehela napas panjangnya, Iya, Seokmin bener. Seenggaknya kita udah berani buat nyoba, selagi takdir masih memberikan kesempatannya. Penyesalan seumur hidup kayaknya bukan jalan hidup yang asik. Meskipun akhirnya bukan sesuai yang diinginkan tapi seenggaknya dia udah nyoba.

Dan jujur aja cowok tinggi tampan itu juga udah terlalu capek buat dihantui rasa penyesalan dan galau luar biasa di hati dan pikirannya. Seperti ada sesuatu yang terus ngeganjal di hatinya. Dan Mingyu rasa malam ini adalah waktu yang tepat untuk menuntaskan satu hal terakhir yang pingin dia lakukan selama tiga tahun di SMA ini. Ya, seenggaknya sebelum mereka benar-benar berpisah setelah masa tiga tahun putih abu-abu ini.

Dengan penuh keyakinan, Mingyu ngeluarin iphonenya. Terus mengotak atiknya sebentar sebelum nempelin benda pipih itu di telinganya. Menunggu seseorang di sebrang telepon menjawab panggilannya.

"Hallo, Mingyu?"

Mingyu mejamin matanya erat sambil ngehela napas pelan. Sebelum akhirnya menjawab pertanyaan seseorang itu. Ya, seseorang yang selama ini ternyata atensinya cukup mengganggunya.

"Hai."

"Kenapa gyu? Tumben"

"Jalan-jalan yuk, gue pengen makan sate taichan di senayan"

Seseorang di sebrang telepon itu sontak ketawa. Dan mau nggak mau bikin bibir Mingyu ikut melengkung tipis.

"Ada-ada aja anjir!"

"Haha yaudah ayo, Gue udah di depan!"

"Di depan mana heh?!"

"Ya di depan rumah lo lah. Buruan ya cantik, Gue laper"

Mingyu sempat ngedenger orang itu memakinya kesel. Tapi dia cuek aja, dan langsung mematikan sambungan mereka. Berharap kalo malam ini semuanya akan berjalan lancar dan baik-baik saja. Meskipun hatinya terus berdetak nggak karuan.

(✔) Author Hentai ●《cheolsoo》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang